Hari/Tanggal : Senin,2 September 2024
Muatan Pembelajaran :
1. Pendidikan Pancasila
2. Bahasa Indonesia
3. Matermatika
4. SBDP
Tujuan Pembelajaran:
Pendidikan Pancasila
1. Peserta didik dapat memberikan contoh sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila dengan baik dan benar
B. Indonesia
1. Diberikan daftar kosa-kata, peserta didik dapat memahami makna pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam bahasa Inggris dengan tepat
2. Diberikan daftar kosa-kata, peserta didik dapat mengidentifikasi makna pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam bahasa Inggris dengan tepat
Matematika
1. Peserta didik dapat membandingkan bilangan cacah hingga 10.000
2. Peserta didik dapat mengurutkan bilangan cacah hingga 10.000
SBDP
1. peserta didik mampu mengenali jenis-jenis sumber bunyi berdasarkan cara memainkan alat musiknya. seperti dipukul, digesek, dan ditiup
2. peseta didik mampu mengkategorikan jenis jenis alat musik ritmis dan alat alat musik melodi
3. peserta didik mampu menemukan atau memilih alat musik yang ingin dipelajari dan memahami dasar dasarnya
4. Melalui kegiatan membaca nyaring, peserta didik dapat mengucapkan kata-kata panjang dengan benar.
Pendidikan Pancasila
- Biasanya berbentuk tidak tertulis;
- Bersifat mengingat dan memiliki sanksi bagi anggota masyarakat yang melanggaranya;
- Merupakan hasil dari permufakatan para anggota masyarakat;
- Wajib dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat;
- Bersifat dinamis, artinya dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan masyarakat.
- Kewajiban melaksanakan beribadah.
- Menjauhi larangan, seperti membunuh, mencaci, menyakiti diri sendiri dan orang lain, menghina, mencuri, memfitnah, berjudi, meminum-minuman keras, menipu, dan sebagainya.
- Melaksanakan anjuran, seperti berbagi harta berupa sumbangan, membantu fakir miskin, memelihara tali persaudaraan, memelihara lingkungan, dan lainnya, tidak membantah terhadap orang tua, dan sebagainya.
- Berdoa sebelum makan, sebelum tidur, sebelum perjalanan, sebelum belajar, sebelum memasuki tempat ibadah, dan lain-lain.
- Tidak mencuri barang atau sesuatu yang bukan milik kita.
- Tidak menghina maupun mencela orang lain.
- Kita harus berlaku jujur;
- Jangan membuat kegaduhan dalam kehidupan masyarakat;
- Tidak melakukan penipuan;
- Jauhi sifat bohong terhadap diri sendiri atau orang lain;
- Menghargai dan menghormati orang lain;
- Berlaku adil dan berbuat baik terhadap sesama;
- Berlaku jujur dan benar, dan lainnya.
- Bertutur kata yang sopan dengan tidak menyakiti yang lain.
- Memohon izin untuk memasuki rumah orang lain.
- Menghormati orang tua.
- Memberikan kesempatan untuk duduk kepada orang tua, atau orang sakit, dan lainnya ketika di kendaraan umum.
- Menghormati guru dan lainnya.
- Tidak berkata kasar dan membentak orang tua.
- Menaati perintah kedua orang tua.
- Tidak memaksakan keinginan pada orang yang lebih tua.
- Berbicara sopan dan baik kepada orang yang lebih tua.
- Melakukan penganiayaan kepada orang lain diancam hukuman terdapat dalam KUHP.
- Melakukan penipuan dalam proses jual beli, apapun barang dan jenisnya diancam dalam KUHP.
- Pembunuh diancam dengan hukuman yang sesuai yang terdapat dalam KUHP dan sebagainya.
- Menaati rambut lalu lintas. Jika melanggar sanksi yang diberikan jika melanggar adalah tilang berupa denda.
- Membayar pajak tepat waktu. Jika melanggar sanksi yang diberikan jika melanggar adalah membayar denda.
BAHASA INDONESIA Anak-anak apakah kamu sudah mempelajari tentang kata kerja dalam pelajaran Bahasa Indonesia? Kata kerja atau verba merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan.
Kita menggunakan kata kerja ketika menyusun kalimat, baik dalam kalimat transitif maupun kalimat intransitif.
Menurut KBBI, transitif bersangkutan dengan kata kerja yang memerlukan objek. Atau dengan kata lain, kalimat transitif adalah kalimat yang memerlukan objek.
Kebalikannya, kalimat intransitif adalah kalimat tanpa objek langsung atau pelengkap penderita (tentang verba).
Setelah beberapa waktu lalu, teman-teman belajar menyusun kalimat transitif dan intransitif, kali ini kita akan mengenal kata kerja.
Pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Belajar, kita akan belajar menyebutkan kata dasar yang luluh ketika diberi awalan 'me-'.
Kata kerja atau verba merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan.
Kita menggunakan kata kerja ketika menyusun kalimat, baik dalam kalimat transitif maupun kalimat intransitif.
Menurut KBBI, transitif bersangkutan dengan kata kerja yang memerlukan objek. Atau dengan kata lain, kalimat transitif adalah kalimat yang memerlukan objek.
Kebalikannya, kalimat intransitif adalah kalimat tanpa objek langsung atau pelengkap penderita (tentang verba).
Setelah beberapa waktu lalu, teman-teman belajar menyusun kalimat transitif dan intransitif, kali ini kita akan mengenal kata kerja.
Pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Belajar, kita akan belajar menyebutkan kata dasar yang luluh ketika diberi awalan 'me-'.
Awalan 'Me-'
Dalam buku Bahasa Indonesia "untuk Kelas IV SD Kurikulum Merdeka Bab 2 dijelaskan fungsi awalan 'me-'.
Awalan 'me-' merupakan awalan yang dapat mengubah kata dasar dan kata benda menjadi kata kerja.
Tergantung dari kata dasarnya, awalan 'me-' dapat berubah bentuk menjadi:
- 'men-'
- 'mem-'
- 'meng-'
- 'meny-'
Kata dasar dapat luluh ketika diberi awalan 'me-' menjadi bentuk di atas, atau tetap pada bentuk dasarnya meski sudah diberi awalan.
Dalam buku Bahasa Indonesia "untuk Kelas IV SD Kurikulum Merdeka Bab 2 dijelaskan fungsi awalan 'me-'.
Awalan 'me-' merupakan awalan yang dapat mengubah kata dasar dan kata benda menjadi kata kerja.
Tergantung dari kata dasarnya, awalan 'me-' dapat berubah bentuk menjadi:
- 'men-'
- 'mem-'
- 'meng-'
- 'meny-'
Kata dasar dapat luluh ketika diberi awalan 'me-' menjadi bentuk di atas, atau tetap pada bentuk dasarnya meski sudah diberi awalan.
Kata Dasar yang Luluh Setelah diberi Awalan 'Me-'
Kita akan mencari contoh kata dasar yang luluh ketika diberi awalan 'me-'.
Kita akan mencari contoh kata dasar yang luluh ketika diberi awalan 'me-'.
1. Mendengar
Mendengar diperoleh dari awalan 'me-' + dengar menjadi mendengar. Artinya kata dasar 'dengar' luluh menjadi 'mendengar'.
Kata kerja 'mendengar' berarti dapat menangkap suara (bunyi) dengan telinga.
Mendengar diperoleh dari awalan 'me-' + dengar menjadi mendengar. Artinya kata dasar 'dengar' luluh menjadi 'mendengar'.
Kata kerja 'mendengar' berarti dapat menangkap suara (bunyi) dengan telinga.
2. Menulis
Menulis diperoleh dari awalan 'me-' + tulis menjadi menulis. Artinya kata dasar 'tulis' luluh menjadi 'menulis'.
Kata kerja 'menulis' berarti membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan alat tulis.
Menulis diperoleh dari awalan 'me-' + tulis menjadi menulis. Artinya kata dasar 'tulis' luluh menjadi 'menulis'.
Kata kerja 'menulis' berarti membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan alat tulis.
3. Menyuling
Menyuling diperoleh dari awalan 'me-' + suling menjadi menyuling. Artinya kata dasar 'suling' luluh menjadi 'menyuling'.
Kata kerja 'menyuling' berarti meniup suling.
Menyuling diperoleh dari awalan 'me-' + suling menjadi menyuling. Artinya kata dasar 'suling' luluh menjadi 'menyuling'.
Kata kerja 'menyuling' berarti meniup suling.
4. Menyentuh
Menyentuh diperoleh dari awalan 'me-' + sentuh menjadi menyentuh. Artinya kata dasar 'suling' luluh menjadi 'menyentuh'.
Kata kerja 'menyentuh' berarti mengenai atau menyinggung sedikit.
Menyentuh diperoleh dari awalan 'me-' + sentuh menjadi menyentuh. Artinya kata dasar 'suling' luluh menjadi 'menyentuh'.
Kata kerja 'menyentuh' berarti mengenai atau menyinggung sedikit.
5. Menyenggol
Menyenggol diperoleh dari awalan 'me-' + senggol menjadi menyenggol. Artinya kata dasar 'senggol' luluh menjadi 'menyenggol'.
Kata kerja 'menyenggol' berarti menyentuh atau menyinggung.
Menyenggol diperoleh dari awalan 'me-' + senggol menjadi menyenggol. Artinya kata dasar 'senggol' luluh menjadi 'menyenggol'.
Kata kerja 'menyenggol' berarti menyentuh atau menyinggung.
6. Memegang
Memegang diperoleh dari awalan 'me-' + pegang menjadi memegang. Artinya kata dasar 'pegang' luluh menjadi 'memegang'.
Kata kerja 'memegang' berarti memaut dengan tangan; menggenggam.
Memegang diperoleh dari awalan 'me-' + pegang menjadi memegang. Artinya kata dasar 'pegang' luluh menjadi 'memegang'.
Kata kerja 'memegang' berarti memaut dengan tangan; menggenggam.
7. Mengemudi
Mengemudi diperoleh dari awalan 'me-' + kemudi menjadi mengemudi. Artinya kata dasar 'kemudi' luluh menjadi 'mengemudi'.
Kata kerja 'mengemudi' berarti izin untuk menjalankan kendaraan bermotor.
Mengemudi diperoleh dari awalan 'me-' + kemudi menjadi mengemudi. Artinya kata dasar 'kemudi' luluh menjadi 'mengemudi'.
Kata kerja 'mengemudi' berarti izin untuk menjalankan kendaraan bermotor.
8. Mengupas
Mengupas diperoleh dari awalan 'me-' + kupas menjadi mengupas. Artinya kata dasar 'kupas' luluh menjadi 'mengupas'.
Kata kerja 'mengupas' berarti membuka dengan membuang kulitnya (tentang buah-buahan dan sebagainya).
Mengupas diperoleh dari awalan 'me-' + kupas menjadi mengupas. Artinya kata dasar 'kupas' luluh menjadi 'mengupas'.
Kata kerja 'mengupas' berarti membuka dengan membuang kulitnya (tentang buah-buahan dan sebagainya).
9. Mendorong
Mendorong diperoleh dari awalan 'me-' + dorong menjadi mendorong. Artinya kata dasar 'dorong' luluh menjadi 'mendorong'.
Kata kerja 'mendorong' berarti menolak dari bagian belakang atau bagian depan; menyorong.
Mendorong diperoleh dari awalan 'me-' + dorong menjadi mendorong. Artinya kata dasar 'dorong' luluh menjadi 'mendorong'.
Kata kerja 'mendorong' berarti menolak dari bagian belakang atau bagian depan; menyorong.
10. Menyingkir
Menyingkir diperoleh dari awalan 'me-' + singkir menjadi menyingkir. Artinya kata dasar 'singkir' luluh menjadi 'menyingkir'.
Kata kerja 'menyingkir' berarti menyisih supaya tidak terbentur (tertabrak, tertumbuk, dan sebagainya) oleh orang (kendaraan dan sebagainya).
Menyingkir diperoleh dari awalan 'me-' + singkir menjadi menyingkir. Artinya kata dasar 'singkir' luluh menjadi 'menyingkir'.
Kata kerja 'menyingkir' berarti menyisih supaya tidak terbentur (tertabrak, tertumbuk, dan sebagainya) oleh orang (kendaraan dan sebagainya).
11. Menyapu
Menyapu diperoleh dari awalan 'me-' + sapu menjadi menyapu. Artinya kata dasar 'sapu' luluh menjadi 'menyapu'.
Kata kerja 'menyapu' berarti membersihkan dengan sapu, mengusap, menghapus, menyeka.
Menyapu diperoleh dari awalan 'me-' + sapu menjadi menyapu. Artinya kata dasar 'sapu' luluh menjadi 'menyapu'.
Kata kerja 'menyapu' berarti membersihkan dengan sapu, mengusap, menghapus, menyeka.
12. Menari
Menari diperoleh dari awalan 'me-' + tari menjadi menari. Artinya kata dasar 'tari' luluh menjadi 'menari'.
Kata kerja 'menari' berarti memainkan tari (menggerak-gerakkan badan dan sebagainya dengan berirama dan sering diiringi dengan bunyi-bunyian).
Menari diperoleh dari awalan 'me-' + tari menjadi menari. Artinya kata dasar 'tari' luluh menjadi 'menari'.
Kata kerja 'menari' berarti memainkan tari (menggerak-gerakkan badan dan sebagainya dengan berirama dan sering diiringi dengan bunyi-bunyian).
13. Mengetik
Mengetik diperoleh dari awalan 'me-' + ketik menjadi mengetik. Artinya kata dasar 'ketik' luluh menjadi 'mengetik'.
Kata kerja 'mengetik' berarti cara menggunakan mesin tik dengan semua jari dari kedua tangan untuk menjamin kecepatan bekerja.
Mengetik diperoleh dari awalan 'me-' + ketik menjadi mengetik. Artinya kata dasar 'ketik' luluh menjadi 'mengetik'.
Kata kerja 'mengetik' berarti cara menggunakan mesin tik dengan semua jari dari kedua tangan untuk menjamin kecepatan bekerja.
14. Menyalin
Menyalin diperoleh dari awalan 'me-' + salin menjadi menyalin. Artinya kata dasar 'salin' luluh menjadi 'menyalin'.
Kata kerja 'menyalin' berarti menukar dengan yang lain; mengganti, menulis kembali, meniru.
Menyalin diperoleh dari awalan 'me-' + salin menjadi menyalin. Artinya kata dasar 'salin' luluh menjadi 'menyalin'.
Kata kerja 'menyalin' berarti menukar dengan yang lain; mengganti, menulis kembali, meniru.
15. Menabrak
Menabrak diperoleh dari awalan 'me-' + tabrak menjadi menabrak. Artinya kata dasar 'tabrak' luluh menjadi 'menabrak'.
Kata kerja 'menabrak' berarti melanggar; menubruk; menumbuk.
Menabrak diperoleh dari awalan 'me-' + tabrak menjadi menabrak. Artinya kata dasar 'tabrak' luluh menjadi 'menabrak'.
Kata kerja 'menabrak' berarti melanggar; menubruk; menumbuk.
Matematika
Faktor adalah bilangan-bilangan yang bisa membagi suatu bilangan sampai habis.
Misalnya bilangan A habis dibagi oleh bilangan B, maka bilangan B adalah faktor dari bilangan A.
Sedangkan kelipatan adalah hasil perkalian bilangan dengan bilangan asli secara berurutan.
Bilangan asli adalah bilangan yang dimulai dari angka 1 dan seterusnya.
Lalu, bagaimana cara menentukan faktor dan kelipatan suatu bilangan? Yuk, cari tahu bersama!
"Faktor adalah bilangan yang bisa dibagi sampai habis, sedangkan kelipatan adalah hasil perkalian bilangan secara berurutan."
Cara Menentukan Faktor Bilangan
Misalnya menentukan faktor dari bilangn 12.
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan.
Bilangan 12 diuraikan menjadi perkalian dua bilangan sebagai berikut.
12 = 1 x 12
12 = 2 x 6
12 = 3 x 4
Jadi, faktor dari bilangan 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12.
"Faktor ditentukan dengan melakukan perkalian dua bilangan."
Cara Menentukan Kelipatan Bilangan
Kelipatan bilangan ditentukan dengan cara menambahkan angka kelipatan dari bilangan sebelumnya atau mengalikan angka kelipatan dengan bilangan 1, 2, 3, dan seterusnya.
Contohnya bilangan kelipatan 3 adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39, dan seterusnya.
Bilangan kelipatan 4 adalah 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, dan seterusnya.
Kelipatan persekutuan dari 3 dan 4 adalah 12, 24, 36, dan seterusnya.
Nah, itulah cara menentukan faktor dan kelipatan bilangan, AdjariaTonton video ini, yuk!
Mengenal Bunyi dan Sumbernya
Bunyi merupakan salah satu bentuk energi yang ada di dunia ini. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu mendengarkan beranekaragam suara, mulai dari suara musik, kicauan burung, klakson kendaraan bermotor, suara pesawat, kereta api, dan suara orang yang sedang berbicara. Semua suara itu dapat kita dengar karena adanya sumber suara/bunyi. Alat indra yang berfungsi sebagai alat untuk mendengar bunyi adalah telinga. Bunyi memberikan manfaat yang sangat banyak bagi kita. Dengan adanya bunyi, maka dunia tidak akan sepi.
Jenis Alat Musik
Jenis Alat Musik Berdasarkan Sumber Bunyinya
Jeni Alat Musik Berdasarkan Cara Memainkannya
Jenis Alat Musik Berdasarkan Pengeras Suaranya
Jenis Alat Musik Berdasarkan Fungsinya
Simak juga video berikut ini untuk membantumu mengetahuinya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar