Hari/Tanggal : Senin, 30 September 2024
Muatan Pembelajaran :
1. Pendidikan Pancasila
2. Bahasa Indonesia
3. Matermatika
4. SBDP
Tujuan Pembelajaran:
Pendidikan Pancasila
1. Peserta didik dapat memberikan contoh sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila dengan baik dan benar
B. Indonesia
Peserta didik mampu menulis teks prosedur dengan rangkaian kalimat yang beragam
Matematika
Peserta didik mampu membandingkan dan mengurutkan antarpecahan dengan pembilang satu
SBDP
1. peserta didik mampu mengenali jenis-jenis sumber bunyi berdasarkan cara memainkan alat musiknya. seperti dipukul, digesek, dan ditiup
2. peseta didik mampu mengkategorikan jenis jenis alat musik ritmis dan alat alat musik melodi
3. peserta didik mampu menemukan atau memilih alat musik yang ingin dipelajari dan memahami dasar dasarnya
4. Melalui kegiatan membaca nyaring, peserta didik dapat mengucapkan kata-kata panjang dengan benar.
Pendidikan Pancasila
Teman-teman tentu tahu kalau setiap manusia memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Termasuk juga anak-anak seperti kita.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hak adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dan sebagainya).
Hak diartikan pula sebagai kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu.
Sedangkan kewajiban menurut KBBI adalah sesuatu yang diwajibkan, sesuatu yang harus dilaksanakan, atau sebuah keharusan.
Bisa disimpulkan, hak merupakan sesuatu yang harus kita dapatkan dan kewajiban adalah sesuatu yang harus kita kerjakan.
Karena itulah hak dan kewajiban memiliki hubungan yang tak terpisahkan. Kita akan mendapatkan hak, jika kita melaksanakan kewajiban.
Sebagai anak, kita mempunyai dua peran penting, yaitu peran sebagai anak di rumah dan peran sebagai anak/siswa di sekolah.
Berikut ini adalah ringkasan materi hak dan kewajiban anak di rumah dan di sekolah. Yuk, simak!
1. Hak dan Kewajiban Anak di Rumah
Hak:
- Mendapatkan makanan dan minuman
Ini adalah hak dasar anak yang harus didapatkan di rumah. Sebab, makan dan minum adalah kebutuhan dasar anak untuk bertahan hidup.
- Mendapatkan perlindungan dan keamanan
Orang tua atau anggota keluarga lainnya harus memberi perlindungan dan keamanan untuk anak. Misalnya, dengan mencegah anak menggunakan barang di rumah yang bisa membahayakan.
- Mendapatkan kasih sayang
Anak harus mendapatkan kasih sayang baik dari orang tua atau anggota keluarga yang lainnya. Hal ini akan mempererat hubungan anak-anak dengan keluarga di rumah.
- Mendapatkan perawatan dari orang tua
Orang tua memiliki kewajiban untuk merawat anak hingga dewasa. Hal itu menjadikan anak memiliki hak untuk mendapatkan perawatan dan kewajiban untuk menyayangi orang tua.
- Mendapatkan ruang untuk berkomunikasi
Berkumpul dan berkomunikasi bersama keluarga merupakan hak yang juga harus didapatkan oleh anak. Ini membantu agar sesama keluarga bisa saling berdiskusi satu sama lain.
Kewajiban:
- Membersihkan rumah
Sebagai anak kita memiliki kewajiban untuk membantu membersihkan rumah. Bisa dengan melakukan hal sederhana, yaitu merapikan kamar, merapikan mainan, mencuci piring, dan lain-lain.
- Membantu orang tua
Membantu orang tua juga merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh anak. Kita bisa membantu orang tua dengan menanamkan sikap mandiri, agar tak selalu merepotkan orang tua.
- Menjalankan aturan keluarga yang berlaku
Masing-masing keluarga punya aturannya masing-masing. Kita sebagai anak harus menaati aturan keluarga yang telah disepakati.
2. Hak dan Kewajiban Anak di Sekolah
Hak:
- Menerima ilmu pengetahuan dari guru
Kita sebagai anak-anak berhak mendapatkan ilmu dan bimbingan dari guru agar bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas.
- Bertanya pada guru
Terkadang saat belajar, ada beberapa hal yang kurang dimengerti. Kita memiliki hak untuk bertanya pada guru. Tujuannya agar kita bisa memahami pelajaran dengan baik.
- Memanfaatkan fasilitas sekolah
Sebagai siswa, kita memiliki hak untuk menggunakan seluruh fasilitas yang diberikan oleh sekolah. Tentunya dengan catatan, gunakan fasilitas sesuai dengan fungsinya.
Kewajiban:
- Menaati peraturan sekolah
Setiap sekolah punya peraturan yang harus ditaati siswa, guru, dan warga sekolah.
- Selalu hadir tepat waktu ke sekolah
Usahakan untuk selalu hadir tepat waktu ke sekolah. Apabila sakit atau ada keperluan, jangan lupa untuk izin pada pihak sekolah.
- Berperilaku sopan dan santun pada warga sekolah
Berperilaku sopan tidak hanya berlaku untuk siswa pada guru, tapi untuk seluruh warga sekolah.
- Mengikuti seluruh pelajaran dan kegiatan yang ada di sekolah
Mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah merupakan kewajiban seorang siswa.
Baca Juga: Hubungan Hak dan Kewajiban Asasi Warga Negara dalam Nilai Dasar Pancasila Sila Ke-1 Hingga Ke-5
- Menjaga nama baik sekolah
Tak hanya di sekolah, kita juga harus menjaga sikap di luar lingkungan sekolah. Sebab apabila kita melakukan hal tak terpuji, itu akan mencemarkan nama baik sekolah.
- Memakai seragam yang sudah ditentukan oleh sekolah
Setiap sekolah memiliki aturan penggunaan seragam. Tentunya kita harus mengikuti aturan ini dengan memakai seragam yang sesuai.
- Tidak merusak fasilitas sekolah
Fasilitas sekolah diberikan memang untuk dimanfaatkan oleh warga sekolah. Namun, kita juga harus berhati-hati saat menggunakannya agar tidak merusak fasilitas sekolah.
BAHASA INDONESIA Teks prosedur adalah sebuah karya tulis berisi petunjuk teknis. Umumnya, teks prosedur dijadikan panduan untuk menyusun, membuat, atau melakukan sesuatu.Seperti apa contoh-contoh teks prosedur? Sebelum cari tahu contohnya, cari tahu dulu struktur dan ciri-ciri teks prosedur, yuk!
Struktur Teks Prosedur
Berikut adalah struktur teks prosedur:
1. Judul
Judul biasanya sebagai petunjuk tentang apa yang akan dibuat berdasarkan teks prosedur.
2. Tujuan
Bagian ini berisi tujuan dan merupakan pernyataan pembuka dalam teks prosedur.
3. Alat dan Bahan
Bagian ini berisi alat atau bahan yang dibutuhkan.
4. Langkah-langkah
Bagian ini berisi langkah atau petunjuk yang harus dilakukan dalam melakukan atau membuat sesuatu.
Ciri-Ciri Teks Prosedur
Berikut ciri-ciri teks prosedur:
- Berisi langkah-langkah atau cara pembuatan.
- Menggunakan kalimat perintah.
- Terdapat penjelasan yang sangat detail.
- Menggunakan konjungsi.
- Menggunakan kata kerja aktif.
- Penggunaan kata keterangan.
Kaidah Kebahasaan dalam Teks Prosedur
Berikut ini adalah kaidah kebahasaan dalam teks prosedur:
- Menggunakan kata ajakan seperti, sepantasnya, sebaiknya, hendaknya, sebaiknya, seharusnya, dan sebagainya.
- Menggunakan kata perintah misalnya, tunjukkan, ceritakan, hindari, jadilah, pastikan, dan sebagainya.
- Menggunakan kata kerja aktif misalnya, memasak, membungkus, menyiram, dan sebagainya.
- Menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik bahasan.
- Menggunakan jenis kata hubung penjumlahan seperti kata, kemudian, setelah, berikutnya, selanjutnya, dan sebagainya.
- Mendeskripsikan petunjuk atau cara penggunaan alat seperti bahan atau alat yang dipakai, jumlah, ukuran, warna, dan sebagainya.
Contoh-Contoh Teks Prosedur
1. Judul
Judul biasanya sebagai petunjuk tentang apa yang akan dibuat berdasarkan teks prosedur.
2. Tujuan
Bagian ini berisi tujuan dan merupakan pernyataan pembuka dalam teks prosedur.
3. Alat dan Bahan
Bagian ini berisi alat atau bahan yang dibutuhkan.
4. Langkah-langkah
Bagian ini berisi langkah atau petunjuk yang harus dilakukan dalam melakukan atau membuat sesuatu.
Ciri-Ciri Teks Prosedur
Berikut ciri-ciri teks prosedur:
- Berisi langkah-langkah atau cara pembuatan.
- Menggunakan kalimat perintah.
- Terdapat penjelasan yang sangat detail.
- Menggunakan konjungsi.
- Menggunakan kata kerja aktif.
- Penggunaan kata keterangan.
Kaidah Kebahasaan dalam Teks Prosedur
Berikut ini adalah kaidah kebahasaan dalam teks prosedur:
- Menggunakan kata ajakan seperti, sepantasnya, sebaiknya, hendaknya, sebaiknya, seharusnya, dan sebagainya.
- Menggunakan kata perintah misalnya, tunjukkan, ceritakan, hindari, jadilah, pastikan, dan sebagainya.
- Menggunakan kata kerja aktif misalnya, memasak, membungkus, menyiram, dan sebagainya.
- Menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik bahasan.
- Menggunakan jenis kata hubung penjumlahan seperti kata, kemudian, setelah, berikutnya, selanjutnya, dan sebagainya.
- Mendeskripsikan petunjuk atau cara penggunaan alat seperti bahan atau alat yang dipakai, jumlah, ukuran, warna, dan sebagainya.
Contoh-Contoh Teks Prosedur
Contoh Teks Prosedur 1:
(Judul) Membuat Puppet Bobo
(Tujuan) Membuat puppet Bobo untuk perlengkapan mendongeng.
(Alat dan Bahan)
Kita Memerlukan:
- Lembaran bergambar bobo dan keluarga yang ada di majalah Bobo no 49,50, dan 51
- Stik es krim, tusuk sate, sumpit, atau sedotan yang kaku
- Tusuk gigi
- 4 lembar kertas karton ukuran A4
- Lem putih
- Gunting
(Langkah-Langkah) Ini Rahasia Membuatnya:
- Olesi kertas karton dengan lem, lalu tempelkan lembaran bergambar Bobo dan keluarganya, serta properti lainnya.
- Guntinglah gambar mengikuti garis putus-putus di sekitar gambar.
- Guntinglah semua gambar tokoh. Begitu juga properti lainnya.
- Tempelkan stik es krim, tusuk sate, sumpit, atau sedotan yang kaku di belakang potongan gambar.
- Untuk gambar yang kecil gunakan tusuk gigi yang masih utuh atau yang sudah dipotong dua.
Nah, sekarang kita punya puppet atau wayang!
Teman-teman, kalau tidak punya bahan-bahan seperti di atas, kita bisa menggunakan gambar-gambar Bobo dan keluarganya yang lain yang ada di majalah Bobo.
Contoh Teks Prosedur 2:
(Judul) Membuat Kincir Angin
(Tujuan) Siswa bisa memahami cara membuat kincir angin dan pengetahuan dasar mengenai Pembangkin Listrik Tenaga Angin.
(Alat dan Bahan) Alat dan Bahan:
- Gunting
- Penggaris
- Sedotan minuman
- Kertas HVS
- Plastisin
- Pensil
- Pembolong kertas
- Benang kasur 60 cm
- Uang logam
- Penjepit kertas
(Langkah-Langkah) Langkah-Langkah Membuat Kincir Angin:
- Potong kertas HVS dengan ukuran 15 cm x 15 cm.
- Gambar garis diagonal menggambar huruf "X" dari keempat sudutnya.
- Gunakan uang logam untuk menggambar lingkaran di bagian tengah kertas yang sudah digambar garis diagonal tadi.
- Lubangi sudut-sudut kertas menggunakan pembolong kertas.
- Buatlah lubang di bagian tengah lingkaran dengan menggunakan ujung pensil yang runcing.
- Potong garis diagonal sampai di tepi garis lingkarang yang sudah kita gambar.
- Masukkan sedotan melalui lubang di tengah dan lipat sudut-sudut kertas yang sudah dilubangi ke dalam sedotan hingga menyatu.
- Sumbat kedua ujung sedotan menggunakan plastisin. Ini bertujuan untuk menahan kincir angin agar tetap pada tempatnya.
- Ikat benang kasur kira-kira 5 cm dari ujung sedotan. Ikat ujung benang yang lainnya ke penjepit kertas.
- Kemudian hembuskan kincir angin dan amati apa yang terjadi.
Itulah contoh-contoh teks prosedur. Anak-anak sekarang bisa membuatnya sendiri di rumah.
Seperti apa contoh-contoh teks prosedur? Sebelum cari tahu contohnya, cari tahu dulu struktur dan ciri-ciri teks prosedur, yuk!
Struktur Teks Prosedur
Berikut adalah struktur teks prosedur:
1. Judul
Judul biasanya sebagai petunjuk tentang apa yang akan dibuat berdasarkan teks prosedur.
2. Tujuan
Bagian ini berisi tujuan dan merupakan pernyataan pembuka dalam teks prosedur.
3. Alat dan Bahan
Bagian ini berisi alat atau bahan yang dibutuhkan.
4. Langkah-langkah
Bagian ini berisi langkah atau petunjuk yang harus dilakukan dalam melakukan atau membuat sesuatu.
Ciri-Ciri Teks Prosedur
Berikut ciri-ciri teks prosedur:
- Berisi langkah-langkah atau cara pembuatan.
- Menggunakan kalimat perintah.
- Terdapat penjelasan yang sangat detail.
- Menggunakan konjungsi.
- Menggunakan kata kerja aktif.
- Penggunaan kata keterangan.
Kaidah Kebahasaan dalam Teks Prosedur
Berikut ini adalah kaidah kebahasaan dalam teks prosedur:
- Menggunakan kata ajakan seperti, sepantasnya, sebaiknya, hendaknya, sebaiknya, seharusnya, dan sebagainya.
- Menggunakan kata perintah misalnya, tunjukkan, ceritakan, hindari, jadilah, pastikan, dan sebagainya.
- Menggunakan kata kerja aktif misalnya, memasak, membungkus, menyiram, dan sebagainya.
- Menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik bahasan.
- Menggunakan jenis kata hubung penjumlahan seperti kata, kemudian, setelah, berikutnya, selanjutnya, dan sebagainya.
- Mendeskripsikan petunjuk atau cara penggunaan alat seperti bahan atau alat yang dipakai, jumlah, ukuran, warna, dan sebagainya.
Contoh-Contoh Teks Prosedur
1. Judul
Judul biasanya sebagai petunjuk tentang apa yang akan dibuat berdasarkan teks prosedur.
2. Tujuan
Bagian ini berisi tujuan dan merupakan pernyataan pembuka dalam teks prosedur.
3. Alat dan Bahan
Bagian ini berisi alat atau bahan yang dibutuhkan.
4. Langkah-langkah
Bagian ini berisi langkah atau petunjuk yang harus dilakukan dalam melakukan atau membuat sesuatu.
Ciri-Ciri Teks Prosedur
Berikut ciri-ciri teks prosedur:
- Berisi langkah-langkah atau cara pembuatan.
- Menggunakan kalimat perintah.
- Terdapat penjelasan yang sangat detail.
- Menggunakan konjungsi.
- Menggunakan kata kerja aktif.
- Penggunaan kata keterangan.
Kaidah Kebahasaan dalam Teks Prosedur
Berikut ini adalah kaidah kebahasaan dalam teks prosedur:
- Menggunakan kata ajakan seperti, sepantasnya, sebaiknya, hendaknya, sebaiknya, seharusnya, dan sebagainya.
- Menggunakan kata perintah misalnya, tunjukkan, ceritakan, hindari, jadilah, pastikan, dan sebagainya.
- Menggunakan kata kerja aktif misalnya, memasak, membungkus, menyiram, dan sebagainya.
- Menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik bahasan.
- Menggunakan jenis kata hubung penjumlahan seperti kata, kemudian, setelah, berikutnya, selanjutnya, dan sebagainya.
- Mendeskripsikan petunjuk atau cara penggunaan alat seperti bahan atau alat yang dipakai, jumlah, ukuran, warna, dan sebagainya.
Contoh-Contoh Teks Prosedur
Contoh Teks Prosedur 1:
(Judul) Membuat Puppet Bobo
(Tujuan) Membuat puppet Bobo untuk perlengkapan mendongeng.
(Alat dan Bahan)
Kita Memerlukan:
- Lembaran bergambar bobo dan keluarga yang ada di majalah Bobo no 49,50, dan 51
- Stik es krim, tusuk sate, sumpit, atau sedotan yang kaku
- Tusuk gigi
- 4 lembar kertas karton ukuran A4
- Lem putih
- Gunting
(Langkah-Langkah) Ini Rahasia Membuatnya:
- Olesi kertas karton dengan lem, lalu tempelkan lembaran bergambar Bobo dan keluarganya, serta properti lainnya.
- Guntinglah gambar mengikuti garis putus-putus di sekitar gambar.
- Guntinglah semua gambar tokoh. Begitu juga properti lainnya.
- Tempelkan stik es krim, tusuk sate, sumpit, atau sedotan yang kaku di belakang potongan gambar.
- Untuk gambar yang kecil gunakan tusuk gigi yang masih utuh atau yang sudah dipotong dua.
Nah, sekarang kita punya puppet atau wayang!
Teman-teman, kalau tidak punya bahan-bahan seperti di atas, kita bisa menggunakan gambar-gambar Bobo dan keluarganya yang lain yang ada di majalah Bobo.
Contoh Teks Prosedur 2:
(Judul) Membuat Kincir Angin
(Tujuan) Siswa bisa memahami cara membuat kincir angin dan pengetahuan dasar mengenai Pembangkin Listrik Tenaga Angin.
(Alat dan Bahan) Alat dan Bahan:
- Gunting
- Penggaris
- Sedotan minuman
- Kertas HVS
- Plastisin
- Pensil
- Pembolong kertas
- Benang kasur 60 cm
- Uang logam
- Penjepit kertas
(Langkah-Langkah) Langkah-Langkah Membuat Kincir Angin:
- Potong kertas HVS dengan ukuran 15 cm x 15 cm.
- Gambar garis diagonal menggambar huruf "X" dari keempat sudutnya.
- Gunakan uang logam untuk menggambar lingkaran di bagian tengah kertas yang sudah digambar garis diagonal tadi.
- Lubangi sudut-sudut kertas menggunakan pembolong kertas.
- Buatlah lubang di bagian tengah lingkaran dengan menggunakan ujung pensil yang runcing.
- Potong garis diagonal sampai di tepi garis lingkarang yang sudah kita gambar.
- Masukkan sedotan melalui lubang di tengah dan lipat sudut-sudut kertas yang sudah dilubangi ke dalam sedotan hingga menyatu.
- Sumbat kedua ujung sedotan menggunakan plastisin. Ini bertujuan untuk menahan kincir angin agar tetap pada tempatnya.
- Ikat benang kasur kira-kira 5 cm dari ujung sedotan. Ikat ujung benang yang lainnya ke penjepit kertas.
- Kemudian hembuskan kincir angin dan amati apa yang terjadi.
Matematika
Pecahan dengan Pembilang Satu
Membandingkan pecahan yang dimaksud di sini adalah membandingkan nilai (besar atau kecil) suatu pecahan dengan pecahan lainnya.
Pecahan dengan Pembilang Satu
Membandingkan pecahan yang dimaksud di sini adalah membandingkan nilai (besar atau kecil) suatu pecahan dengan pecahan lainnya.Pecahan dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian pembilang (letaknya di atas garis pembagi) dan penyebut (letaknya di bawah garis pembagi.
Pembilang adalah angka atau nilai yang akan dibagi oleh angka atau nilai penyebut. Sedangkan penyebut adalah angka atau nilai yang menjadi pembagi dari angka atau nilai pembilang.
Nah, cara untuk membandingkan pecahan adalah melihat penyebut dan pembilangnya. Berikut kita simak penjelasannya, ya.
Membandingkan Pecahan dengan Penyebut Sama
Untuk pecahan yang memiliki penyebut sama, kita hanya perlu membandingkan pembilangnya saja, Adjarian.
Semakin besar pembilangnya, maka nilai pecahannya akan semakin besar pula.
Coba teman-teman perhatikan gambar pizza berikut ini.
Kedua pizza di atas sama-sama dibagi menjadi delapan bagian. Artinya, penyebut kedua pecahan atau bagian pizza di atas sama-sama delapan.
Nah, kemudian bandingkan pembilang dari kedua pizza tersebut. Pizza A hanya diarsir satu bagian dan pizza B diarsir empat bagian.
Ini berarti, pizza A (1) lebih kecil dari pizza B (4), atau dapat ditulis dengan 1 < 4.
Jadi, 1/8 lebih kecil dari 4/8, ditulis 1/8 < 4/8.
Membandingkan Pecahan dengan Pembilang Sama
Nah, kalau pecahan dengan pembilang yang sama, dapat dibandingkan dengan melihat penyebutnya.
Semakin kecil penyebutnya, maka nilai pecahannya akan semakin besar (kebalikan).
Coba teman-teman perhatikan gambar di bawah ini.
Pizza A dibagi menjadi delapan bagian (berarti penyebutnya adalah 8) dan pizza B dibagi menjadi empat bagian (berarti penyebutnya adalah 4).
Nah, akan tetapi, kedua pizza tersebut sama-sama hanya diarsir satu bagian, artinya, pembilang kedua pecahan adalah sama, yaitu satu.
Sekarang, coba bandingkan penyebutnya. Pizza A (8) lebih besar dari pizza B (4).
Karena 8 > 4, maka 1/8 < 1/4 atau 1/4 > 1/8.
Contoh Soal
Isilah titik-titik di bawah ini dengan bilangan pecahan yang sesuai dengan gambar serta notasi lebih dari ( > ) atau kurang dari ( < ).
Jawab:
1. 2/4 > 1/4
2. 2/6 < 4/6
3. 4/6 > 3/6 > 1/6
4.
a. 1/5 < 3/5
b. 2/4 < 3/4
c. 3/8 > 2/8
d. 5/10 > 2/10
e. 11/13 < 12/13
5. 3/6 meter > 2/6 meter, Jadi tongkat Asep lebih panjang dari tongkat Azizah.
Nah, itulah tadi pembahasan tentang cara membandingkan pecahan dengan penyebut sama dan pecahan dengan pembilang sama.
SENI MUSIK
IRAMA DAN ALAT MUSIK RITMIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar