Selasa, 20 Mei 2025

Materi Ajar Kelas 4B. Rabu, 21 Mei 2025

   Hari/Tanggal               : Rabu, 21 Mei 2025

Kelas                            : IV B

Muatan Pelajaran         : 

1. IPAS                            : Membangun Masyarakat yang Beradab 

2. Bahasa Indonesia       : Sehatlah Ragaku

3. P5                               Meronce Kreativitas dalam Setiap Karya Tangan

Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh

Apa kabar anak sholih sholihah…

Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat

 Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan ujian hari ini! Jangan lupa tingkatkan iman dan takwa dengan selalu rajin melaksanakan solat 5 waktu, murojaah, sholat sunah Dhuha.






IPAS

CP :

Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup.

                Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan          sehari-hari.         Peserta didik mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk benda. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air.

Di akhir fase ini, peserta didik  menjelaskan tugas, peran, dan tanggung jawab sebagai warga sekolah serta mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat.

Peserta didik mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya pada peta konvensional/digital. Peserta didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya.

Peserta didik mengenal keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini. Peserta didik mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, mengenal nilai mata uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat/ memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

TP /ATP:

Tujuan Pembelajaran Topik A :

1.  Peserta didik dapat mengidentifikasi definisi norma.

2.  Peserta didik dapat mengidentifikasi definisi adat istiadat.

3.  Peserta didik dapat mengidentifikasi norma atau adat istiadat yang berlaku di sekitarnya..

 

 Tujuan Pembelajaran Topik B :

1.  Peserta didik dapat membedakan peraturan tertulis dan tidak tertulis.

2.  Peserta didik dapat menganalisis perlunya mematuhi peraturan.

3.  Peserta didik dapat mendemonstrasikan contoh norma dan pelanggaran norma di suatu tempat..

 

 Tujuan Pembelajaran Topik C :

1.  Peserta didik dapat menganalisis dampak dari sebuah pelanggaran peraturan tertulis dan tidak tertulis.

2.  Peserta didik dapat menganalisis manfaat menaati peraturan.

       3.  Peserta didik dapat membuat mengampanyekan pentingnya menaati peraturan


BAHASA INDONESIA 

1.  Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks   aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2.       Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3.       Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4.       Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5.       Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6.       Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7.       Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8.       Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9.       Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.   Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.   Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

 12.  Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.      

ATP :

§  Melalui kegiatan mendengarkan dan mencatat lagu “Nenek Moyangku”, peserta didik dapat memahami instruksi dan gagasan yang disampaikan secara aural dengan baik.

§  Melalui kegiatan menyalin lagu, peserta didik mampu menunjukkan rima dengan tepat

§  Melalui kegiatan mengubah kata-kata pada lagu, peserta didik mampu menulis teks berima dengan baik.

§  Melalui kegiatan membaca teks dan mengamati peta, peserta didik mampu menemukan informasi dengan baik.

§  Melalui kegiatan mendiskusikan silsilah keluarga, peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif dalam diskusi.

§  Melalui kegiatan menulis asalusul keluarga, peserta didik dapat menuliskan informasi dengan terstruktur.

§  Melalui kegiatan membaca teks “Kerja Sama yang Baik”, peserta didik dapat mengidentifikasi dan menyebutkan permasalahan yang dialami tokoh cerita.

§  Melalui kegiatan mendiskusikan isi teks, peserta didik mampu menyampaikan pendapat tentang informasi di dalam teks dengan jelas.

§  Melalui menuliskan cerita berdasarkan gambar, peserta didik dapat menulis teks narasi secara runtut dengan menggunakan konjungsi.

§  Peserta didik dapat melafalkan kata-kata panjang dengan baik ketika membaca nyaring.

§  Dengan membaca teks “Batik Besurek”, peserta didik dapat mengenali konjungsi antar kalimat dengan tepat.


TP :

Membaca

1.      Melalui kegiatan membaca cerita “Awas!” peserta didik dapat memahami dan menggunakan kata-kata dengan tepat.

Berdiskusi

2.      Melalui berdiskusi, peserta didik mampu menjelaskan penyebab terjadinya masalah pada cerita “Awas!” dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi.

Menulis

3.      Melalui kegiatan mengemukakan pendapat terhadap kejadian pada cerita “Awas!”, peserta didik menulis argumentasi dengan benar.

Menyimak

4.      Melalui kegiatan menyimak teks yang dibacakan, peserta didik dapat menyimpulkan informasi dan memahami kosakata baru.

Berdiskusi

5.      Melalui kegiatan mendiskusikan isi teks yang dibacakan, peserta didik dapat membandingkan objek dan ciri-cirinya dengan tepat.

6.      Melalui kegiatan berdiskusi memilih kendaraan, peserta didik dapat mempresentasikan topik dengan antusias dan intonasi yang menarik.

Menulis

7.      Melalui kegiatan melengkapi kalimat, peserta didik mampu menggunakan awalan ‘ber-’ dengan tepat.

8.      Melalui kegiatan menuliskan pengalaman saat bepergian, peserta didik mampu menulis dengan menggunakan tanda baca dan huruf kapital dengan tepat.

Mengamati

9.      Melalui kegiatan mengamati denah, peserta didik dapat mengidentifikasi objek dan lokasi, serta mendeskripsikan cara mencapainya dengan tepat.

Berdiskusi

10.   Melalui kegiatan memberikan petunjuk cara mencapai suatu tempat, peserta didik mampu menyampaikan petunjuk arah dengan tepat.

Menulis

11.   Melalui kegiatan menuliskan perjalanan ke sekolah, peserta didik dapat menulis struktur deskripsi dengan benar.


P5                                            :  Tema Kewirausahaan 

Meronce Kreativitas dalam Setiap Karya Tangan

Kegiatan  Pembelajaran    :   P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)

Tujuan Pembelajaran :

-Dengan mengangkat tema “kewirausahaan” dan mengacu kepada Profil Pelajar Pancasila, projek penguatan profil pelajar Pancasila ini ditujukan untuk melatih peserta didik melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi perkembangan motoriknya dengan cara meronce memanfaatkan alat dan bahan di sekitarnya dan menghasilkan karya yang memiliki nilai jual.

Dimensi

Elemen

Subelemen

Capaian pada fase B

Beriman dan bertaqwa Kepada Allah SWT

Berempati kepada orang lain

Terbiasa memberikan apresiasi di lingkungan sekolah dan masyarakat

 

 

 

Kreatif

Menghasilkan gagasan yang orisinal

Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk
membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif
untuk mengapresiasikan pikiran dan/atau
perasaannya

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan

Berupaya mencari solusi alternatif saat pendekatan
yang diambil tidak berhasil berdasarkan identifikasi
terhadap situasi

               

Mandiri

Regulasi diri

Menunjukkan inisiatif dan
bekerja secara mandiri

Memahami arti penting bekerja secara mandiri serta
inisiatif untuk melakukannya dalam menunjang
pembelajaran dan pengembangan dirinya

MODEL PEMBELAJARAN          : PJBL(PROJECT BASED LEARNING)

METODE PEMBELAJARAN        : EKSPLORASI

MEDIA/ALAT DAN BAHAN      : VIDEO, LKPD , PENSIL, KRAYON.



IPAS

MATERI UJIAN SEMESTER 2

Bab 5 – Cerita tentang Daerahku

  1. Kerajaan Bercorak Hindu-Buddha
    Dari berbagai peninggalan yang ada, diketahui bahwa Hindu Buddha masuk ke Indonesia karena dibawa oleh para pendeta Brahmana dan Pedagang India. Setelah itu, bermunculan kerajaan Islam di Indoneisa.
    Contoh kerajaan Hindu, yaitu Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan kediri, Kerajaan Singosari, dan Kerajaan Majapahit. Sedangkan kerajaan Buddha, yaitu kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Mataram.
  2. Kerajaan Bercorak Islam
    Agama Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat. Waktu itu kekuatan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya sudah mulai melemah. dan kerajaan dibawah kekuasaannya mulai memeluk agama Islam.
    Setelah itu, bermunculan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Contoh kerajaan yang bercorak Islam, yaitu Kerajaan Aceh, Kerajaan Demak, Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore, Kerajaan Gowa, dan Kerajaan Banten.
  3. Peninggalan Masa Kerajaan Hindu-Budha
    • Candi
    • Arca
    • Seni ukir
    • Karya sastra
    • Bahasa dan Tulisan
  4. Peninggalan Masa Kerajaan Islam
    • Masjid
    • Batu Nisan
    • Kaligraf
    • Keraton
    • Kerajaan Bercorak Hindu-Buddha
      1. Dari berbagai peninggalan yang ada, diketahui bahwa Hindu Buddha masuk ke Indonesia karena dibawa oleh para pendeta Brahmana dan Pedagang India. Setelah itu, bermunculan kerajaan Islam di Indoneisa.
        Contoh kerajaan Hindu, yaitu Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan kediri, Kerajaan Singosari, dan Kerajaan Majapahit. Sedangkan kerajaan Buddha, yaitu kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Mataram.
      2. Kerajaan Bercorak Islam
        Agama Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat. Waktu itu kekuatan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya sudah mulai melemah. dan kerajaan dibawah kekuasaannya mulai memeluk agama Islam.
        Setelah itu, bermunculan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Contoh kerajaan yang bercorak Islam, yaitu Kerajaan Aceh, Kerajaan Demak, Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore, Kerajaan Gowa, dan Kerajaan Banten.
      3. Peninggalan Masa Kerajaan Hindu-Budha
        • Candi
        • Arca
        • Seni ukir
        • Karya sastra
        • Bahasa dan Tulisan
      4. Peninggalan Masa Kerajaan Islam
        • Masjid
        • Batu Nisan
        • Kaligraf
        • Keraton

3. Bab 7- Bagaimana Mendapatkan Semua Kebutuhan Kita?

Pada bab 7, materi yang dibahas, yaitu:
  1. Manusia adalah makhluk hidup yang membutuhkan bantuan orang lain untuk memeneuhi kebutuhan.
  2. Kebutuhan manusia menurut kepentingan atau intensitas kegunaan, yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
  3. Manusia melakukan barter sebelum dikenal adanya uang. Dalam barter, barang memiliki nilai yang sama.
  4. Awal mula uang.
  5. Fungsi uang sebagai alat tukar.
  6. Syarat uang sebagai alat tukar
    • Dapat diterima atau disukai oleh semua masyarakat umum.
    • Tidak cepat mengalami perubahan atau rusak.
    • Mudah dibawa keman-mana, dan lainnya.
  7. Pasar adalah tempat bertemunya antara pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli.
  8. Kegiatan ekonomi terdiri dari kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi.

Bab 8 – Membangun Masyrakat yang Beradab

Pada bab 8, materi yang telah dibahas, yaitu:
  1. Norma adalah aturan yang berlaku pada suatu wilayah.
  2. Adat istiadat adalah aturan tidak tertulis dan diakui sebagai hal yang baik untuk dilakukan. Adat istiadat merupakan bagian dari norma.
  3. Jenis norma. Secara umum, norma dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu norma agama, norma susila,norma sosial, dan norma hukum.
  4. Tujuan dibuatnya norma
    • Terciptanya kehidupan harmonis di dalam masyarakat.
    • Sebagi petunjuk dalam bersikap dan bertindak.
    • Sebagai pengontrol.
  5. Contoh daerah yang menerapkan aturan adat istiadat di Indonesia, yaitu Bali, Banten, dan Nusa Tenggara Timur.
  6. Macam-macam peraturan, yaitu peraturan tertulis dan peraturan tidak tertulis.
  7. Tujuan peraturan, yaitu untuk menciptakan kehidupan yang tertib karena ketertiban menciptakan masyarakat yang beradab

BAHASA INDONESIA

Anak anak dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD, kita akan mempelajari fakta dan opini.

Dalam sebuah kalimat kita sering temukan fakta dan opini. Fakta dan opini memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda.

Nah, untuk mengenali fakta dan opini, yuk, simak perbedaannya berikut ini!

Pengertian Fakta

Fakta merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang nyata atau tanpa ada campuran pendapat, opini atau perspektif.

Fakta memiliki karakteristik yang menampilkan kebenaran secara kebahasaan.

Ciri-Ciri Fakta 

1. Data Akurat

Fakta harus memiliki data yang akurat. Dengan menampilkan data yang akurat, kalimat fakta berarti sudah terverifikasi kebenarannya.

Contohnya berupa bilangan statistik, tanggal dan waktu kejadian, pernyataan atau pengakuan, dan hal- hal lain.

2. Bersifat Objektif

Fakta juga harus bersifat objektif. Fakta harus menyatakan pernyataan netral atau tak memihak siapapun yang sedang dibicarakan.

Berikut ini contoh kalimat yang objektif:

Berdasarkan catatan Komnas Perempuan, angka kekerasan pada perempuan pada tahun 2021 meningkat sampai 20  persen lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2020.

3. Telah Benar-Benar Terjadi

Fakta harus menunjukan situasi yang benar-benar terjadi. Jadi, konteks kalimat yang benar-benar terjadi yang ditampilkan dengan kelogisan atau logika berpikir bahwa situasinya benar-benar terjadi.

Pengertian Opini

Opini merupakan kalimat pendapat, pemikiran atau pendirian seseorang saat menghadapi fenomena tertentu berdasarkan perspektifnya.

Sebuah opini bisa terjadi bergantung dari siapa yang mengungkapnya bukan kejadian fakta yang terjadi.

Maka tak heran jika muncul opini yang berbeda-beda sesuai dengan perspektif masing-masing orang.

Ciri-Ciri Opini

1. Mengandung Pendapat Pribadi

Opini memiliki ciri-ciri sebuah pendapat atau pandangan seseorang terhadap sebuah fenomena tertentu.

Oleh karena itu opini banyak ditemukan dengan beragam dalam fenomena tertentu.

Contoh opini mengandung pendapat pribadi, seperti berikut ini: Menurut saya, kecelakaan tersebut disebabkan oleh supir yang lalai.

2. Bersifat Subjektif

Kebalikan dari fakta yang bersifat objektif, maka opini bersifat subjektif karena memang tujuannya untuk memihak salah satu pihak dalam suatu fenomena tertentu.

Subjektif berarti tidak netral karena dikemukakan hanya menurut salah satu pihak.

Contoh kalimat opini yang bersifat subjektif, seperti berikut ini: Saya yakin dia melanggar aturan hukum yang berlaku.  

3. Memiliki Kata-Kata yang Sifatnya Relatif

Opini juga memiliki kata-kata yang sifatnya relatif atau kata dan frasa yang bisa berubah tergantung dari siapa yang mengucapkannya.

Pada Pembelajaran Bab VIII Sehatlah Ragaku muatan Bahasa Indonesia Kelas IV kita akan belajar mengasah kreativitas dengan membuat alat pengingat minum sederhana. Pengingat minum ini dapat digunakan untuk mengingatkan siswa akan pentingnya minum air setiap hari.

Tubuh manusia sangat membutuhkan asupan air putih. Selain karena sebagian besar tubuh manusia terdiri atas air, konsumsi air putih dibutuhkan agar organ tubuh bisa bekerja maksimal.  Orang dewasa umumnya membutuhkan 2 liter atau sekitar 8 gelas air putih setiap hari.

Mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup, bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Sebaliknya, kekurangan konsumsi air putih dapat mengakibatkan seseorang mengalami dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh. 

Minum air putih membantu kelancaran metabolisme tubuh kita. Secara sederhana, metabolisme adalah proses tubuh mencerna makanan/minuman yang kita konsumsi, menyerap zat-zat yang diperlukan tubuh, lalu membuang zat-zat sisa yang tidak diperlukan. Sisa ini dikeluarkan melalui keringat, urine, atau feses. Proses ini akan lebih lancar jika kita mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup.

Di dalam teks “Pentingnya Air bagi Tubuh Kita” dikatakan bahwa kita harus minum air putih dalam jumlah yang cukup supaya tidak dehidrasi. Namun, terkadang kita lupa sudah berapa banyak air putih yang kita konsumsi hari ini. 

Untuk membantu kalian mengingatnya, buatlah bagan “Pengingat Minum”. Pengingat Minum ini tidak harus memiliki gambar botol. Biarkan peserta didik berkreasi menghias karyanya.

A. Alat dan Bahan:
Beberapa alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat alat pengingat minum antara lain sebagai berikut :
  1. Kertas karton kira-kira seukuran A4 
  2. Alat tulis
  3. Alat pewarna
  4. Gunting atau pisau pemotong
  5. Selotip

B. Cara Membuat
Untuk membuat Pengingat Minum ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar pengingat minum tersebut dapat berfungsi dengan baik. Beberapa langkah membuat alat pengingat minum adalah sebagai berikut :
Pengingat Minum
  1. Buatlah kertas karton menjadi dua bagian
  2. Buatlah garis-garis pada kertas A dengan jarak 1 cm dan tuliskan angka 0-8
  3. Guntinglah kertas A dan B sesuai garis putus-putus
  4. Warnai kertas B dengan warna kesukaan kalian
  5. Potong sisi kertas B menjadi 3 bagian
  6. Selipkan kertas B ke dalam kertas A seperti pada gambar
  7. Rekatkan bagian terputus pada kertas B dengan selotip
  8. Hiaslah kertas A dengan gambar kalian.
  9. Tuliskan Judul Pengingat Minum dan nama kalian
  10. Geser kertas B ke bawah kemudian geser ke atas setiap kalian minumsatu gelas air
  11. Lakukan setiap hari mulai dari 0 setiap harinya

Demikian pembahasan mengenai Kreativitas Membuat Pengingat Minum. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas IV, Kemendikbud.

P5

Kegiatan  Pembelajaran    :   P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)

Tujuan Pembelajaran :

- Peserta didik dapat  mengenal istilah P5

- Peserta didik dapat mengidentifikasi dimensi P5

- Peserta didik mengenal istilah wirausaha dancontoh-contohnys

- peserta didik mengetahui cara berdagang yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW

-Peserta didik berwawancara dengan para usahawan sekolah

Dimensi

Elemen

Subelemen

Capaian pada fase B

Beriman dan bertaqwa Kepada Allah SWT

Berempati kepada orang lain

Terbiasa memberikan apresiasi di lingkungan sekolah dan masyarakat

 

 

 

Kreatif

Menghasilkan gagasan yang orisinal

Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk
membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif
untuk mengapresiasikan pikiran dan/atau
perasaannya

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan

Berupaya mencari solusi alternatif saat pendekatan
yang diambil tidak berhasil berdasarkan identifikasi
terhadap situasi

               

Mandiri

Regulasi diri

Menunjukkan inisiatif dan
bekerja secara mandiri

Memahami arti penting bekerja secara mandiri serta
inisiatif untuk melakukannya dalam menunjang
pembelajaran dan pengembangan dirinya




 AKSI MERONCE MENGGUNAKAN BAHAN MANIK-MANIK.

 

Kegiatan                         : Meronce Menggunakan Manik-Manik

Materi                              : Hasil Karya Kerajinan Meronce

Peran Pendidik               : Fasilitator

 

Persiapan

1.       Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk membawa alat dan bahan yang dibutuhkan.

2.       Manik-manik, senar atau benang, dan gunting.

Pelaksanaan

1.       Pendidik memperagakan cara meronce menggunakan manik-manik.

2.       Peserta didik diminta untuk memperhatikan pendidik.

3.       Peserta didik dipersilahkan meronce menggunakan manik-manik.

4.       Pendidik memonitoring peserta didik  dalam proses meronce menggunakan manik-manik.

5.       Pendidik mengevaluasi dan merefleksi hasil kerajinan peserta didik.

6.       Pendidik memberikan penguatan dan arahan kepada peserta didik dalam meronce yaitu beberapa unsur yang dapat diterapkan ketika menyusun karya roncean diantaranya adalah keutuhan dan keseimbangan bentuk dan warna. Keseimbangan digunakan untuk menyusun bahan-bahan roncean.

Asesmen Formatif Hasil Karya

 

Kreatif

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan

Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan.

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Menghasilkan karya dan tindakan orisinal

Selalu dibantu dalam membuat karya

Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya 

Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya

Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya

 

Mandiri

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri.

Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri

Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua


AKSI MERONCE MENGGUNAKAN BAHAN MANIK-MANIK.

 

 

Kegiatan                         : Meronce Menggunakan Manik-Manik

Materi                              : Hasil Karya Kerajinan Meronce

Peran Pendidik               : Fasilitator

 

Persiapan

3.       Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk membawa alat dan bahan yang dibutuhkan.

4.       Manik-manik, senar atau benang, dan gunting.

Pelaksanaan

7.       Pendidik memperagakan cara meronce menggunakan manik-manik.

8.       Peserta didik diminta untuk memperhatikan pendidik.

9.       Peserta didik dipersilahkan meronce menggunakan manik-manik.

10.    Pendidik memonitoring peserta didik  dalam proses meronce menggunakan manik-manik.

11.    Pendidik mengevaluasi dan merefleksi hasil kerajinan peserta didik.

12.    Pendidik memberikan penguatan dan arahan kepada peserta didik dalam meronce yaitu beberapa unsur yang dapat diterapkan ketika menyusun karya roncean diantaranya adalah keutuhan dan keseimbangan bentuk dan warna. Keseimbangan digunakan untuk menyusun bahan-bahan roncean.

Asesmen Formatif Hasil Karya

 

Kreatif

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan

Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan.

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Menghasilkan karya dan tindakan orisinal

Selalu dibantu dalam membuat karya

Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya 

Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya

Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya

 

Mandiri

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri.

Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri

Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua


Kreatif

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan

Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan.

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Menghasilkan karya dan tindakan orisinal

Selalu dibantu dalam membuat karya

Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya 

Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya

Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya


Mandiri

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri.

Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri

Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua


Kesimpulan kegiatan hari ini:
Kegiatan belajar di kelas hari ini alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan dengan antusias. Alhamdulilah semua peserta didik Tuntas dalam memahami dengan baik materi hari ini. Demikian pembelajaran hari ini, semoga selalu diberikan pemahaman dalam menuntut ilmu pada hari ini. aamiin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisi Kisi Kelas 4B. Selasa, 3 Juni 2025

  Hari/ Tanggal      : Selasa, 3 Juni 2025 Materi               : Kisi-kisi bahasa inggris Kelas                   : VI (Empat) Assalamualai...