Materi Ajar Kelas 4 B
Hari : Senin, 13 November 2023
Kelas : VI (Empat) B
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Bab 4 : Membangun jati diri dalam kebhinekaan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi anak sholeh dan sholehah apa kabarnya hari ini? semoga sehat selalu.
Tujuan Pembelajaran :
Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila:
1. Mengenali karakteristik fisik dan non-fisik orang dan benda yang ada di lingkungan sekitarnya.
2. Memahami bahwa kebinekaan dapat memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dan pemahaman yang baru.
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
BAB 4 : Meliuk dan menerjang
Tujuan Pembelajaran :
Capaian Pembelajaran:
1. 1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.
5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.
6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.
7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.
10. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.
11. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
Majas Personifikasi
- Indonesia masih merajai dunia olahraga badminton.
- Dunia mengingat Indonesia pernah meraih sepasang medali emas di Olimpiade 1992.
- Bulu tangkis tumbuh dan berkembang pesat dari hari ke hari.
- Olahraga tepuk bulu ini perlahan meniti tangga menjadi favorit dunia.
- Sejak itu Indonesia makin bersemangat mengumpulkan berbagai medali kejuaraan dalam pertandingan bulu tangkis tingkat dunia.
- Bulu tangkis sendiri adalah cabang olah raga yang berusia sangat lama.
- Perhatikan benda-benda di sekitar kalian. Misalnya pensil, sepatu, sapu, pohon, daun, matahari, dan sebagainya.
- Bayangkan benda itu dapat bertingkah laku seperti manusia. Sesuaikan dengan keadaannya saat ini. Misalnya kalian melihat teman kalian menulis dengan pensil. Pensil itu bergerak di atas kertas. Kalian bisa membuat sebuah kalimat majas personifikasinya: Pensil Dita menari-nari di atas kertas dan bercerita tentang liburan sekolah.
- Kalian dapat menuliskan majas personifikasi yang sudah kalian temukan di selembar kertas, lalu buatlah hiasan dan gambar yang sesuai.
- Tempelkan atau pasanglah karya kalian pada papan pajangan di kelas.
- Pensil Dita menari-nari di atas kertas dan bercerita tentang liburan sekolah.
- Kupu-kupu menari indah di antara bunga.
- Bunga-bunga mengangguk menyambut kehadiran sang surya.
- Setiap pagi alarm handphone bernyanyi membangunkanku dari kesiangan
- Matahari tersenyum manis menyapaku di pagi hari
Mata Pelajaran : Matematika
BAB 4 : Pembulatan angka
B. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu (misalnya,) dan antar-pecahan dengan penyebut yang sama (misalnya, ). Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika. Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.
Zaini Alif mengatakan, “Permainan tradisional itu aset budaya bangsa yang sekarang mulai ditinggalkan, karena munculnya gadget. Kita tidak antipati pada gadget, tapi bagaimana menyeimbangkan gadget dengan permainan tradisional, karena permainan tradisional mengajarkan nilai, etika, dan identitas budaya bangsa.”
“Banyak permainan tradisional di Indonesia yang tidak hanya menyajikan keseruan, tapi juga kaya nilai-nilai. Misalnya di Jawa ada permainan dingklik oglak aglik, di Sunda ada perepet jengkol, dan sebagainya. Keragaman itu mengajarkan bagaimana kita toleran atas perbedaan. Jadi perbedaan bukan menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan, justru itu bisa menjadi suatu keunggulan,” kata Zaini.
Anak-anak zaman sekarang merupakan generasi emas para pemimpin bangsa di era 100 tahun Indonesia. Kita mengharapkan tiga puluh tahun lagi generasi ini adalah generasi yang dapat mengenali keragaman bangsa, bertoleransi, serta menjaga dan melestarikan kebudayaan.
Sumber: lifestyle.liputan6.com
Ayo Berdisiskusi
- Tulislah peristiwa pada teks “Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak”. Peristiwa pada teks: digelarnya acara Festival Permainan Tradisional Anak.
- Keragaman apa yang disebutkan pada teks? Keragaman yang ditunjukkan pada bacaan: keragaman budaya berupa permainan tradisional.
- Sikap apa yang dapat siswa tiru dari teks? Sikap yang dapat ditiru dari bacaan: melestarikan kebudayaan dan toleran atas keragaman budaya.
- Apa yang sebaiknya dilakukan siswa dalam upaya ikut melestarikan permainan tradisional? Untuk melestarikan permaian tradisional dapat dilakukan dengan memainkan permainan tersebut baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Permainan tradisional merupakan permainan sederhana dimainkan oleh anak-anak jaman dulu. Kebanyakan permainan ini memang dilakukan dengan cara kelompok. Kehidupan masyarakat di masa lalu yang bisa dibilang tidak mengenal dunia luar menuntun mereka pada kegiatan sosial dan kebersamaan yang tinggi. Hal ini yang kemudian mendorong terciptanya beberapa jenis permainan tradisional.
Sayangnya perkembangan jaman khususnya perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat jenis permainan ini perlahan mulai menghilang. Beberapa macam permainan tradisional antara lain sebagai berikut : Gobag Sodor, Delikan, Ingkling, Benthik, Dakon, Jamuran, Eggrang, Bebentengan, Sunda Manda, Maqgalaceng, Allogo, Ceklen dan masih banyak yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar