TUJUAN KEGIATAN P5 SEMESTER 1
● Membentuk karakter Pelajar Pancasila (Beriman dan bertakwa padal Allas SWT dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis)
Anak dapat mengenal berbagai ciptaan Allah seperti jenis tanaman
● Anak mampu
menjalin interaksi sosial yang positif dalam lingkungan keluarga dan sekolah
● Anak terbiasa bekerja bersama dalam
melakukan kegiatan dengan kelompok
(melibatkan dua atau lebih orang)
● Anak berani mencoba, tidak mudah
menyerah saat mendapatkan tantangan, dan
adaptif dalam situasi baru, dan mencoba untuk
● Anak dapat mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/perasaannya dalam bentuk karya dan atau Tindakan sederhana serta mengapresiasi karya dan Tindakan yang dihasilkan
● Anak berani bertanya untuk memenuhi rasa ingin tahu terhadap diri dan lingkungannya.
Tujuan Pembelajaran :
-Peserta didik dapat membuat kerajinan seni kriya dari limbah plastik dan memiliki daya guna
KEGIATAN P 5 siswa kelas 4 sudah mencapai tahap aksi jadi kita sedang mempersiapkan untuk gelar karya.
Apa kabar anak-anak bu Dessy hari ini? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....
Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya..
Kita tinggal di sebuah lingkungan, namun terkadang kita kurang mengenal dan memahaminya dengan baik, kendati pemandangan alamnya sering kita saksikan dan orang-orangnya sering kita jumpai dan bahkan berbincang dengan akrab. Salah satu penyebabnya adalah karena kita belum memikirkan dan mengamatinya secara seksama, baik lingkungan fisik maupun sosialnya.
Di antaranya adalah dengan memperhatikan bentuk-bentuk rumah, jenis pekerjaan, etnis dan agama para tetagga kita. Jika hal tersebut dilakukan, kita akan menjadi sadar betapa kayanya dunia kecil di sekitar kita. Melalui seni rupa, praktik pengamatan tersebut dapat menjadi pengalaman yang menarik karena siswa akan terlibat secara langsung dengan objek yang digambar/lukis.
Dalam menggambar rumah tetangga, metode yang digunakan adalah dengan cara meniru (mimetis) secara sederhana objek yang telah dipilih oleh siswa. Adapun prinsip seni rupa yang diperkenakan adalah sketsa objek, perspektif (tampilan objek berdasarkan sudut dan jarak padang) dari depan dan warna (disesuaikan objek yang dilukis) namun, siswa diperbolehkan memberi bentuk, warna dan perspektif yag berbeda dengan alasan tertentu (misalnya ukurannya tampak kecil karena terlihat dari jauh, warnanya lebih cerah karena terlihat di pagi hari).
1. Sketsa
Sketsa adalah suatu gambar atau lukisan yang masih kasar atau belum selesai untuk mengawali sebuah penggarapan karya lukis, arsitektur, animasi, dan lainnya. Dalam pembuatan suatu sketsa tentu ada fungsi dan tujuan yang ingin dicapai. Berikut ini adalah beberapa fungsi dibuatnya sketsa:
- Sebagai gambar awal untuk meminimalisir kesalahan dalam membuat gambar atau lukisan.
- Sebagai gambaran awal tentang suatu tema yang akan dibuat lukisan atau gambar.
- Membantu pengamatan seorang seniman dalam memulai karyanya.
- Membantu meningkatkan kemampuan seniman dalam mengkoordinasikan hasil pengamatan dan keterampilan tangan
Dalam pembuatan sketsa terdapat beberapa unsur yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Adapun unsur-unsur sketsa adalah sebagai berikut:
- Garis; yaitu unsur utama dalam sketsa yang terdiri dari garis vertikal, horizontal, dan melengkung.
- Warna; yaitu kombinasi warna hitam dan putih yang memberikan efek gelap dan terang dari gambar sketsa yang dibuat.
- Bidang; yaitu bagian yang terbentuk dari garis-garis yang dapat disatukan dan dapat menjelaskan bagian kecil dari suatu gambar karena merupakan bagian dari bentuk.
- Bentuk; yaitu gabungan dari beberapa bidang yang dapat membuat suatu sketsa memiliki arti dan dapat dikenali.
- Efek Pencahayaan; yaitu efek yang diberikan pada sketsa sehingga gambar yang dihasilkan terlihat tegas dan jelas.
2. Perspektif
Perspektif atau sudut pandang adalah teknik atau metode untuk menggambar objek-objek berupa benda, ruang (interior), dan lingkungan (eksterior) yang ukurannya lebih besar dari manusia.
Teknik ini ada karena keterbatasan jarak pandang mata kita dalam melihat objek. Semakin jauh jarak mata dengan benda, semakin kecil penampakannya dan bahkan akan hilang dari pandangan jarak tertentu. Sebaliknya, semakin dekat jarak pandang mata kita, benda tersebut akan semakin terlihat besar. Dua hal yang harus dijadikan patokan dalam teknik menggambarperspektif sebagai berikut.
- Titik hilang yaitu titik terjauh dari jangkauan. Jarak pandang mata dan titik hilang selalu terletak di dalam garis horizon.
- Garis horizon yaitu garis khayal mata (tidak nyata). Di mana kita berada, di situlah garis horizon berada.
a. Perspektif Satu Titik Hilang
Pada dasarnya, perspektif satu titik hilang, dua titik hilang, dan tiga titik hilang bisa dibagi lagi menjadi berbagai sudut pandang berdasarkan posisi mata kita berada. Lebih sederhanya, sudut pandang bisa dibagi 3 macam sudut pandang, yaitu sudut pandang mata burung, sudut pandang normal, dan sudut pandang mata kucing.
b. Perspektif Dua Titik Hilang
Secara teknis, perspektif dengan 2 titik lenyap hampir sama dengan teknik perspektif 1 titik lenyap. Pada teknik perspektif 2 titik hilang, pada garis horizon terdapat 2 titik fokus. Persimpangan garis yang berasal dari 2 titik hilang ini akan membentuk sebuah sudut. Biasanya, jika jarak antara 2 titik hilang ini terlalu dekat, penampakan objek gambar benda mengalami distorsi.
c. Perspektif Tiga Titik Hilang
Perspektif dengan tiga titik hilang biasanya hanya bisa dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang sangat luas, besar, tinggi, dan secara visual mengalami distorsi yang sangat ekstrem. Biasanya teknik ini dipakai untuk menggambar outdoor dan sudut pandang dari udara, meskipun bisa juga dipakai untuk sudut pandang dari bawah atau sudut pandang mata kucing. Agar tidak mengalami distorsi yang berlebihan, sebaiknya titik hilang diletakkan jauh diluar bidang gambar.
Sebaik-baiknya karya seni adalah karya yang berangkat dari pemahaman yang baik terhadap objek yang gambar/dibuat. Dari pemahaman yang baik diharapkan dapat berkembang menjadi manfaat berupa pengetahuan sosial dan arsitektural sederhana, sikap (santun dan peduli dengan tetangga) dan cita-rasa (keindahan). Proses untuk mendapatkannya perlu dilakukan secarabertahap sebagai berikut:
- Mengenal lingkungan alam (rumah) dan sosial sekitar (para tetangga)
- Menentukan perspektif (sudut dan jarak pandang rumah yang digambar/lukis)
- Membuat sketsa
- Mewarnai
Adapun alat-alat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut
- Pensil atau pena
- Kertas
- Pewarna (spidol, krayon atau cat air)
Demikian pembahasan mengenai Menggambar Rumah Tetangga. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Seni Rupa Kelas IV Kurikulum Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar