Hari/Tanggal : Senin, 28 Oktober 2024
Muatan Pembelajaran :
1. Pendidikan Pancasila
2. Bahasa Indonesia
3. Matermatika
4. SBDP
Tujuan Pembelajaran:
Pendidikan Pancasila
1. Peserta didik dapat memberikan contoh sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila dengan baik dan benar
B. Indonesia
Peserta didik mampu menulis teks prosedur dengan rangkaian kalimat yang beragam
Matematika
Peserta didik mampu membandingkan dan mengurutkan antarpecahan dengan pembilang satu
SBDP
1. peserta didik mampu mengenali jenis-jenis sumber bunyi berdasarkan cara memainkan alat musiknya. seperti dipukul, digesek, dan ditiup
2. peseta didik mampu mengkategorikan jenis jenis alat musik ritmis dan alat alat musik melodi
3. peserta didik mampu menemukan atau memilih alat musik yang ingin dipelajari dan memahami dasar dasarnya
4. Melalui kegiatan membaca nyaring, peserta didik dapat mengucapkan kata-kata panjang dengan benar.
Pendidikan Pancasila
Teman-teman tentu tahu kalau setiap manusia memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Termasuk juga anak-anak seperti kita.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hak adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dan sebagainya).
Hak diartikan pula sebagai kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu.
Sedangkan kewajiban menurut KBBI adalah sesuatu yang diwajibkan, sesuatu yang harus dilaksanakan, atau sebuah keharusan.
Bisa disimpulkan, hak merupakan sesuatu yang harus kita dapatkan dan kewajiban adalah sesuatu yang harus kita kerjakan.
Karena itulah hak dan kewajiban memiliki hubungan yang tak terpisahkan. Kita akan mendapatkan hak, jika kita melaksanakan kewajiban.
Sebagai anak, kita mempunyai dua peran penting, yaitu peran sebagai anak di rumah dan peran sebagai anak/siswa di sekolah.
Berikut ini adalah ringkasan materi hak dan kewajiban anak di rumah dan di sekolah. Yuk, simak!
1. Hak dan Kewajiban Anak di Rumah
Hak:
- Mendapatkan makanan dan minuman
Ini adalah hak dasar anak yang harus didapatkan di rumah. Sebab, makan dan minum adalah kebutuhan dasar anak untuk bertahan hidup.
- Mendapatkan perlindungan dan keamanan
Orang tua atau anggota keluarga lainnya harus memberi perlindungan dan keamanan untuk anak. Misalnya, dengan mencegah anak menggunakan barang di rumah yang bisa membahayakan.
- Mendapatkan kasih sayang
Anak harus mendapatkan kasih sayang baik dari orang tua atau anggota keluarga yang lainnya. Hal ini akan mempererat hubungan anak-anak dengan keluarga di rumah.
- Mendapatkan perawatan dari orang tua
Orang tua memiliki kewajiban untuk merawat anak hingga dewasa. Hal itu menjadikan anak memiliki hak untuk mendapatkan perawatan dan kewajiban untuk menyayangi orang tua.
- Mendapatkan ruang untuk berkomunikasi
Berkumpul dan berkomunikasi bersama keluarga merupakan hak yang juga harus didapatkan oleh anak. Ini membantu agar sesama keluarga bisa saling berdiskusi satu sama lain.
Kewajiban:
- Membersihkan rumah
Sebagai anak kita memiliki kewajiban untuk membantu membersihkan rumah. Bisa dengan melakukan hal sederhana, yaitu merapikan kamar, merapikan mainan, mencuci piring, dan lain-lain.
- Membantu orang tua
Membantu orang tua juga merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh anak. Kita bisa membantu orang tua dengan menanamkan sikap mandiri, agar tak selalu merepotkan orang tua.
- Menjalankan aturan keluarga yang berlaku
Masing-masing keluarga punya aturannya masing-masing. Kita sebagai anak harus menaati aturan keluarga yang telah disepakati.
2. Hak dan Kewajiban Anak di Sekolah
Hak:
- Menerima ilmu pengetahuan dari guru
Kita sebagai anak-anak berhak mendapatkan ilmu dan bimbingan dari guru agar bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas.
- Bertanya pada guru
Terkadang saat belajar, ada beberapa hal yang kurang dimengerti. Kita memiliki hak untuk bertanya pada guru. Tujuannya agar kita bisa memahami pelajaran dengan baik.
- Memanfaatkan fasilitas sekolah
Sebagai siswa, kita memiliki hak untuk menggunakan seluruh fasilitas yang diberikan oleh sekolah. Tentunya dengan catatan, gunakan fasilitas sesuai dengan fungsinya.
Kewajiban:
- Menaati peraturan sekolah
Setiap sekolah punya peraturan yang harus ditaati siswa, guru, dan warga sekolah.
- Selalu hadir tepat waktu ke sekolah
Usahakan untuk selalu hadir tepat waktu ke sekolah. Apabila sakit atau ada keperluan, jangan lupa untuk izin pada pihak sekolah.
- Berperilaku sopan dan santun pada warga sekolah
Berperilaku sopan tidak hanya berlaku untuk siswa pada guru, tapi untuk seluruh warga sekolah.
- Mengikuti seluruh pelajaran dan kegiatan yang ada di sekolah
Mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah merupakan kewajiban seorang siswa.
Baca Juga: Hubungan Hak dan Kewajiban Asasi Warga Negara dalam Nilai Dasar Pancasila Sila Ke-1 Hingga Ke-5
- Menjaga nama baik sekolah
Tak hanya di sekolah, kita juga harus menjaga sikap di luar lingkungan sekolah. Sebab apabila kita melakukan hal tak terpuji, itu akan mencemarkan nama baik sekolah.
- Memakai seragam yang sudah ditentukan oleh sekolah
Setiap sekolah memiliki aturan penggunaan seragam. Tentunya kita harus mengikuti aturan ini dengan memakai seragam yang sesuai.
- Tidak merusak fasilitas sekolah
Fasilitas sekolah diberikan memang untuk dimanfaatkan oleh warga sekolah. Namun, kita juga harus berhati-hati saat menggunakannya agar tidak merusak fasilitas sekolah.
BAHASA INDONESIAPada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar Bab IV Meliuk dan Menerjang terdapat kegiatan memahami laporan wawancara. Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah melalui membaca teks “Kuat untuk Melindungi”, peserta didik dapat memahami isi Laporan Hasil Wawancara dengan baik. Pada kegiatan ini siswa berlatih mengembangkan kategori yang lebih terperinci berdasarkan pemahamannya terhadap tulisan dan gambar dalam teks informasi
Menurut KBBI wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi.
Dalam melakukan wawancara harus mencatat hal-hal penting yang disesuaikan dengan poin-poin yang harus ada dalam laporan wawancara. Misalnya saja nama pewawancara, asal sekolah, kelas, tanggal wawancara, dan orang yang diwawancarai atau narasumber. Menurut KBBI narasumber adalah orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi.
Bacalah teks berikut ini dengan saksama.
Kuat untuk Melindungioleh Nurul HidayatiKak Puspita adalah seorang pesilat tangguh. Dia telah banyak meraih gelar juara di pertandingan tingkat nasional maupun provinsi. Berikut ini hasil wawancara saya dengannya.
Sewaktu Kak Puspita masih kecil, awalnya dia tidak tertarik ilmu bela diri. Suatu saat dia diganggu beberapa anak yang lebih besar. Dia berusaha melawan, tetapi tidak bisa karena masih kecil. Dia malah ditertawakan. Sejak itu dia memikirkan cara supaya bisa membela dirinya sendiri.
Ketika masuk SMP, ada ekstrakurikuler pencak silat. Dia segera mendaftar. Ternyata belajar silat itu asyik dan seru. Kak Puspita kemudian bergabung di sebuah perguruan silat.
Awalnya Kak Puspita ingin menguasai silat supaya bisa melawan pengganggunya. Dia terpikir untuk suatu saat membalas perbuatan para pengganggunya. Namun, setelah mendalami silat, Kak Puspita jadi mengerti bahwa silat harusnya bukan untuk balas dendam. Silat justru untuk berteman dan melindungi.
Kata Kak Puspita, di dalam gerakan pencak silat terkandung banyak nilai luhur. Misalnya, dalam sikap pasang. Ada beberapa sikap pasang, biasanya dilakukan dengan tangan dalam keadaan terbuka, bukan mengepal. Artinya, silat itu bukan untuk berkelahi atau menyakiti. Kalau ada yang menyerang, hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah menghindar dan menangkis. Kalau dia masih menyerang, barulah kita patahkan gerakannya tanpa melukai.
Manfaat yang dirasakan Kak Puspita setelah menekuni pencak silat antara lain: tubuhnya menjadi lebih sehat dan bugar, lebih mudah berkonsentrasi, dapat banyak teman, serta menjadi orang yang lebih baik.
Kak Puspita menjelaskan bahwa keberhasilannya dalam pertandingan-pertandingan adalah berkat disiplin dalam latihan. Kak Puspita mengatakan bahwa ini tidak hanya berlaku pada silat. Apa pun yang kita lakukan, kalau kita lakukan dengan tekun dan sungguh-sungguh, pasti akan memberikan hasil yang baik.
Selanjutnya, Kak Puspita berharap bahwa anak-anak seusia saya belajar ilmu bela diri, terutama silat. Pencak silat adalah seni bela diri asli negara kita. Jadi, di samping mendapatkan banyak manfaat untuk diri sendiri, sekaligus juga melestarikan budaya bangsa Indonesia.
KBBI- wawancara: n tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi, n tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan, n tanya jawab peneliti dengan narasumber
- tangkis atau menangkis: v menolak atau menahan (pukulan atau serangan dengan senjata dan sebagainya) dengan menggunakan tangan, perisai, dan sebagainya): tangannya terluka ketika ~ serangan golok perampok, v menahan dan memukul kembali: pesilat itu dengan tangkas ~ serangan lawannya
- laga: n perkelahian
- watak: n sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat
- sikap pasang: sikap bersiap menghadapi lawan
- kunci: n alat untuk mengancing pintu, peti, dan sebagainya, terdiri atas anak kunci dan induk kunci, n ki alat untuk mencapai suatu maksud (seperti membongkar rahasia, memecahkan masalah, menentukan kalah menang, atau berhasil tidaknya sesuatu)
- narasumber: n orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi
- menerjang: v menendang; menyepak (ke bawah atau ke depan),v menyerang; menyerbu: pasti ia sudah ~ sopir itu jika aku tidak cepat-cepat menahannya,v melanggar; menubruk; menyeruduk: ia berlayar ~ ombak melewati terus
Daftar Periksa Laporan Hasil WawancaraIsi Ada/Tidak Ada Sebutkan Informasi nama narasumber Ada: Puspita Profesi/latar belakang narasumber Ada : Pesilat Nama pewawancara Ada: Nurul Hidayati Tanggal wawancara Ada: 24 Januari 2021 Foto Ada Jawaban narasumber atas daftar pertanyaan, yang dituturkan ulang oleh pewawancara Ada
BerdiskusiTujuan kegiatan ini adalah melalui kegiatan mendiskusikan teks “Kuat untuk Melindungi”, peserta didik dapat berlatih untuk berpartisipasi dalam diskusi dengan aktif.
Diskusikan isi teks Laporan Wawancara “Kuat untuk Melindungi” pada halaman sebelumnya. Berbicaralah dengan suara yang jelas agar pembicaraan kalian dipahami dengan baik. Gunakan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sebagai panduan.
1. Judul laporan di atas adalah “Kuat untuk Melindungi”. Menurut kalian, apa makna yang ingin disampaikan penulis dengan judulnya ini?Makna yang ingin disampaikan penulis adalah dengan berlatih pencak silat tubuh akan menjadi kuat dan dapat digunakan untuk melindungi diri atau teman.
2. Apakah kalian setuju bahwa ilmu bela diri bukan untuk berkelahi? Jelaskan jawaban kalian!Setuju, karena bela diri dapat digunakan untuk melindungi diri saat benar-benar dalam keadaan darurat bukan untuk mencari musuh. Bela diri juga membuat tubuh menjadi lebih sehat dan bugar, lebih mudah berkonsentrasi, dapat banyak teman, serta menjadi orang yang lebih baik.
3. Apa ilmu bela diri yang ingin kalian pelajari? Mengapa?Saya mempelajari pencak silat karena mendapatkan banyak manfaat seperti badan menjadi sehat, sekaligus juga melestarikan budaya bangsa Indonesia.
4. Kira-kira, apa saja daftar pertanyaan yang diajukan Nurul?Mengapa Kak Puspita tertarik mempelajari bela diri?Kapan Kak Puspita bergabung ke perguruan silat?Apa tujuan Kak Puspita mempelajari bela diri?Apa saja nilai-nilai luhur dalam pencak silat?Apa saja manfaat yang diperoleh Kak Puspita setelah mempelajari pencak silat?Bagaimana cara Kak Puspita meraih keberhasilan dalam pertandingan pencak silat?Apa harapan Kak Puspita terhadap anak sesuianya terhadap ilmu bela diri?
Demikian pembahasan mengenai Memahami Laporan Wawancara Kuat untuk Melindungi. Semoga tulisan ini bermanfaat.
MatematikaPecahan adalah bilangan yang menyatakan perbandingan suatu bilangan terhadap keseluruhan. Pada materi pecahan, kita dapat membandingkan dan mengurutkan pecahan. Agar dapat mengurutkan sejumlah pecahan, kita harus memahami terlebih dulu cara membandingkannya.
A. Membandingkan Pecahan Menggunakan GambarMembandingkan pecahan berarti melihat dua bilangan pecahan dan menentukan mana bilangan yang lebih besar. Sedangkan mengurutkan pecahan adalah menyusun pecahan dari nilai terkecil atau dari nilai yang terbesar.
Bilangan pecahan dapat disimbolkan dengan “a/b” (a per b), “a” sebagai pembilang, dan “b” sebagai penyebut. Misalnya, terdapat satu porsi pizza (satu keselutuhan), kemudian dipotong menjadi delapan bagian. Nah, kedelapan bagian potongan pizza tersebut dapat dikatakan pecahan. Setiap satu potongan pizza, kita menyebutnya dengan 1/8 (satu per delapan), kalau kita mengambil dua potongan, berarti disebut dengan 2/8 (dua per delapan).
Wingko babat merupakan makanan khas dari Semarang. Saat ini wingko babat memiliki rasa yang beraneka, yaitu orisinal, cokelat, stroberi, dan sebagainya. Mari kalian tuliskan pecahan potongan wingko stroberi pada tabel berikut.Mari amati dan bandingkan gambar berikut, lalu berilah tanda <, >, atau =. Selanjutnya, tuliskan bagian tersebut dalam bentuk pecahan!Melalui gambar di atas kita dapat membandingkan pecahan 1/2 dengan 1/3, ternyata pecahan 1/2 lebih besar daripada pecahan 1/3.
B. Mengurutkan PecahanYohana seorang atlet lompat jauh. Yohana rajin berlatih, terutama untuk mempersiapkan kejuaraan. Berikut ini hasil pengukuran 3 kali lompatannya. Lompatan pertama 2 3/4 m, lompatan kedua 3 1/2 m, dan lompatan ketiga 7/8 m. Dapatkah kalian membantu Yohana mengurutkan hasil lompatannya dari jarak yang terjauh sampai terdekat? Lompatan mana yang paling panjang?
1. Menggunakan Garis Bilangana. Menyamakan bentuk pecahanTerlebih dahulu, mari kita berlatih mengubah bentuk pecahan campuran menjadi bentuk pecahan biasa. Mengubah ke bentuk pecahan biasa. Pecahan campuran pada hasil lompatan Yohana yaitu 2 3/4 dan 3 1/2 dapat diubah menjadi pecahan biasa. Lengkapilah langkah berikut!Sehingga urutan lompatan Yohana dari yang terjauh ke terdekat adalah : 3 1/2, 2 3/4, dan 7/8.
b. Mengurutkan posisi pecahan pada garis bilanganMakin ke kanan posisi pecahan, nilainya makin besar. Begitu juga sebaliknya, makin ke kiri posisinya, nilainya makin kecil.Perhatikan letak pecahan 11/4, 7/2, dan 7/8 pada garis bilangan di atas. Urutan dari yang terbesar adalah 7/2, 11/4, dan 7/8. Dengan demikian, urutan lompatan Yohana dari yang paling jauh adalah 7/2, 11/4, dan 7/8.
2. Membandingkan Pembilang a. Menyamakan bentuk pecahanKita ubah bentuk pecahan campuran menjadi bentuk pecahan biasa.
Mengubah ke bentuk pecahan biasa Pecahan campuran pada lompatan Yohana yaitu 2 3/4 dan 3 1/2 dapat diubah menjadi pecahan biasa.Perhatikan langkah berikut!b. Menyamakan penyebutHasil lompatan Yohana merupakan pecahan dengan penyebut yang berbeda-beda, yaitu .../4, .../2, .../8. Bagaimana cara menyamakan penyebut tersebut?PenyelesaianMencari KPK dari 4, 2, dan 8. Kelipatan 4 adalah 4, 8, 12, 16Kelipatan 2 adalah 2, 4, 6, 8, 12Kelipatan 8 adalah 8, 16, 24,32KPK dari 4, 2, dan 8 adalah 8c. Membandingkan pembilang.../4, .../2, .../8 = .22/8, 28/8, 7/8Pembilangnya = 22, 28, 8dan 7Karena 7 < 22 < 28 maka urutan hasil lompatan Yohana dari yang paling jauh adalah 7/2 (28/8)
3. Membandingkan Bilangan bulatDaftar hasil lompatan Yohana yaitu 2 3/4, 3 1/2, 7/8. Perhatikan komponen bilangan bulat pada pecahan hasil lompatan Yohana. Coba urutkan dari yang terkecil.7/8, 2 3/4, dan 3 1/2
Karena 0 < 2 < 3 maka urutan hasil lompatan Yohana adalah 7/8. 2 3/4, dan 3 1/2
Ayo berlatih1. Bandingkan kedua gambar berikut ini, kemudian isilah titik-titik dengan tanda <, =, atau >.
2. Nisa memiliki tiga potongan pita dengan panjang 2 2/5 m, 2 1/4 m, 2 1/2 m. Bantulah Nisa mengurutkan potongan pita dari yang terpendek.2 2/5 = 12/5 = 24/202 1/4 = 9/4 = 45/202 1/2 = 5/2 = 50/20Urutan pita dari yang terpendek adalah 24/20 (2 2/5), 45/20 (2 1/4), dan 50/20 (2 1/2)
Demikian pembahasan mengenai Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar Bab IV Meliuk dan Menerjang terdapat kegiatan memahami laporan wawancara. Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah melalui membaca teks “Kuat untuk Melindungi”, peserta didik dapat memahami isi Laporan Hasil Wawancara dengan baik. Pada kegiatan ini siswa berlatih mengembangkan kategori yang lebih terperinci berdasarkan pemahamannya terhadap tulisan dan gambar dalam teks informasi
Bacalah teks berikut ini dengan saksama.
- wawancara: n tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi, n tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan, n tanya jawab peneliti dengan narasumber
- tangkis atau menangkis: v menolak atau menahan (pukulan atau serangan dengan senjata dan sebagainya) dengan menggunakan tangan, perisai, dan sebagainya): tangannya terluka ketika ~ serangan golok perampok, v menahan dan memukul kembali: pesilat itu dengan tangkas ~ serangan lawannya
- laga: n perkelahian
- watak: n sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat
- sikap pasang: sikap bersiap menghadapi lawan
- kunci: n alat untuk mengancing pintu, peti, dan sebagainya, terdiri atas anak kunci dan induk kunci, n ki alat untuk mencapai suatu maksud (seperti membongkar rahasia, memecahkan masalah, menentukan kalah menang, atau berhasil tidaknya sesuatu)
- narasumber: n orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi
- menerjang: v menendang; menyepak (ke bawah atau ke depan),v menyerang; menyerbu: pasti ia sudah ~ sopir itu jika aku tidak cepat-cepat menahannya,v melanggar; menubruk; menyeruduk: ia berlayar ~ ombak melewati terus
Isi | Ada/Tidak Ada Sebutkan |
---|---|
Informasi nama narasumber | Ada: Puspita |
Profesi/latar belakang narasumber | Ada : Pesilat |
Nama pewawancara | Ada: Nurul Hidayati |
Tanggal wawancara | Ada: 24 Januari 2021 |
Foto | Ada |
Jawaban narasumber atas daftar pertanyaan, yang dituturkan ulang oleh pewawancara | Ada |
Makna yang ingin disampaikan penulis adalah dengan berlatih pencak silat tubuh akan menjadi kuat dan dapat digunakan untuk melindungi diri atau teman.
Setuju, karena bela diri dapat digunakan untuk melindungi diri saat benar-benar dalam keadaan darurat bukan untuk mencari musuh. Bela diri juga membuat tubuh menjadi lebih sehat dan bugar, lebih mudah berkonsentrasi, dapat banyak teman, serta menjadi orang yang lebih baik.
Saya mempelajari pencak silat karena mendapatkan banyak manfaat seperti badan menjadi sehat, sekaligus juga melestarikan budaya bangsa Indonesia.
Mengapa Kak Puspita tertarik mempelajari bela diri?Kapan Kak Puspita bergabung ke perguruan silat?Apa tujuan Kak Puspita mempelajari bela diri?Apa saja nilai-nilai luhur dalam pencak silat?Apa saja manfaat yang diperoleh Kak Puspita setelah mempelajari pencak silat?Bagaimana cara Kak Puspita meraih keberhasilan dalam pertandingan pencak silat?Apa harapan Kak Puspita terhadap anak sesuianya terhadap ilmu bela diri?
Urutan pita dari yang terpendek adalah 24/20 (2 2/5), 45/20 (2 1/4), dan 50/20 (2 1/2)
Mengurutkan pecahan adalah menyusun pecahan secara berurutan mulai dari yang terkecil hingga ke yang terbesar atau sebaliknya, dari yang terbesar ke yang terkecil nilainya.
Untuk pecahan berpenyebut sama, tinggal membandingkan pembilangnya.
Untuk pecahan berpenyebut berbeda,
- samakan dulu penyebutnya dengan KPK
- rubah pembilang sesuai prinsip Pecahan Senilai
- urutkan pembilang
Contoh soal:
3. Latihan Soal
PETUNJUK: Untuk anak-anak siswa kelas 4 silakan salin dan kerjakan latihan soal mengurutkan pecahan ini dibuku tulis kalian.
SENI MUSIK
Pada kegiatan pembelajaran 1, materi yang akan disampaikan adalah penjelasan teori musik dan cara mempraktikkan irama dengan membaca notasi angka. Guru tetap dapat mendorong peserta didik untuk terlibat aktif dengan memberi kuis perkelompok yang beranggotakan delapan orang sesuai barisan tempat duduknya. Metode pembelajaran yang digunakan adalah demontrasi dan drill (latihan)
A. Tempo
Tempo adalah cepat lambatnya suatu musik. Tanda tempo umumnya ditulis dalam notasi balok dan angka dalam hitungan beat per minute (BPM) yang terletak di atas sebelah kiri lagu. Biasanya tempo terbagi ke dalam tiga jenis, yakni lambat, sedang, dan cepat. Berikut istilah-istilah dalam bahasa latin yang sering digunakan dalam menunjukkan tempo:]
a. Tempo Lambat
Tempo lambat atau slow tempos memiliki kecapatan sampai dengan 75 langkah/beat setip menit. Adapun yang termasuk tempo pelan yaitu largo, leto, adagio, dan grave.
Grave. Berat dan lambat, biasanya dalam metronome berada pada kisaran tempo di bawah 40 BPM (beat per minute atau ketukan per menit).
Largo. Lebar dan besar, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 40-59 BPM
Larghetto. Lebar dan agak lambat, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 60-65 BPM
Adagio. Lambat dan statis, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 65-75 BPM
b. Tempo Sedang
Tempo sedang atau moderate tempos memiliki kecepatan sampai dengan 119 langkah/beat setiap menit. Yang termasuk dalam tempo sedang adalah adante, moderato, dan allegreto.
Andante. Berjalan, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 76 – 89 BPM
Moderato. Sedang, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 90-115 BPM
Allegreto Agak cepat, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 110 – 119 BPM
b. Tempo Cepat
Sedangkan, tempo cepat atau fast tempos memiliki kecapatan di atas 119 langkah/beat setiap menit.
Allegro. Riang cenderung cepat, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 120-129 BPM
Vivace. Hidup, lincah, dan cepat, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo 130-169 BPM
Presto. Cepat sekali, biasanya dalam metronome berada di kisaran tempo di bawah 169 ke atas BPM
B. Birama
Birama adalah bagian dari suatu baris melodi yang menunjukkan berapa ketukan dalam setiap bagian tersebut. Birama pada musik dibatasi garis-garis vertikal. Satu ruas birama ditunjukkan oleh batas-batas garis vertikal yang disebut garis birama. Hal itu terlihat dalam musik diatonis. Namun, dalam musik pentatonis, penggunaan garis birama jarang ditemui.
Dalam tangga nada diatonis, petak-petak yang dibatasi garis birama disebut ruas birama. Birama biasanya ditempatkan pada awal musik. Tanda birma berisi dua angka, atas dan bawah. Angka yang di atas menunjukkan jumlah ketukan pada tiap ruas birama.
Contoh : Birama 4/4 artinya ada pembagian garis di setiap nilai 4 kali not seperempat atau setara dengan 4 ketuk. Birama ¾ artinya ada pembagian garis di setiap nilai 3 kali not seperempat atau setaradengan 3 ketuk
C. Not dan Tanda Istirahat
Simbol yang digunakan untuk menulis musik di paranada (staff) disebut sebagai not (note). Not memiliki ragam not yang unik sesuai dengan harga atau lama durasinya.
Tanda istirahat (rest) merupakan tanda/simbol yang menunjukan diam atau istirahat selama selang beberapa waktu. Jika not itu untuk dibunyikan, maka tanda istirahat untuk diam/tidak dibunyikan. Sama halnya dengan not, dia memiliki tanda tersendiri yang unik untuk menggambarkan harga atau lama durasi diam/istirahat. Jenis-jenis not dan tanda istirahat serta nilainya adalah sebagai berikut.
C. Pola Irama
Pola irama ialah sekelompok bunyi dengan susunan tertentu dalam satu atau beberapa birama yang muncul secara berulang-ulang dan teratur dalam sebuah lagu. Untuk melatih peserta didik tentang pola irama berikut ini contoh pola irama yang dapat dimainkan.
Keterangan:
Angka 1 dapat dimainkan dengan tepuk tangan satu kali.
Tanda titik dapat dimainkan dengan cara menggenggam tangan.
Angka 0 dapat dimainkan dengan cara menutup mulut dengan jari telunjuk sambil mendesis “ssst” agar peserta didik faham mengenai tanda istirahat.
Not seperdelapan ketuk ( 1 1) dapat dimainkan dengan menghentakan kaki kanan dan kiri secara bergantian.
Ketika mencontohkan pola irama di atas, guru harus sambil menghitung satu, dua, tiga, dan empat secara teratur dengan tempo yang mengacu pada jarum jam yang menunjukkan detik.
Guru dapat mencoba pola irama c dan d dengan metode menghitung seperti yang tertera di atas dengan tetap mengacu pada jarum jam penunjuk detik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar