2. Pendidikan Pancasila : Pancasila sebagai Nilai Kehidupan
3. Bahasa Indonesia : Aku Sudah Besar
4. IPAS : Bagian tumbuhan dan fungsinya
Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh
Apa kabar anak sholih sholihah…
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan ujian hari ini! Jangan lupa tingkatkan iman dan takwa dengan selalu rajin melaksanakan solat 5 waktu, murojaah, sholat sunah Dhuha.
Tujuan Pembelajaran Matematika :
- Peserta didik mampu membaca bilangan cacah sampai 10.000
- Peserta didik mampu menulis bilangan cacah sampai 10.000
Matematika
Ayo kita simak dulu video berikut ini!
Jawaban:
Ayo kita gunakan aturan pembagian ini untuk menemukan bilangan yang tepat untuk ...
1. 32 : 8 = 8 : ...
2. 14 : 2 = 56 : ...
Pancasila
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT
2. Peserta didik memahami makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi negara
Pendidikan Pancasila
Pada pembelajaran Pendidikan Pancasila kelas IV Sekolah Dasar Unit 2 Konstitusi dan Norma di Masyarakat terdapat muatan pembelajaran mengenai Hakikat dan Klasifikasi Norma. Tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah peserta didik dapat mengklasifikasikan norma dan aturan yang berlaku di lingkungan sekitarnya dan peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan norma di lingkungan sekitarnya. Berikut ini penjelasan mengenai Hakikat dan Klasifikasi Norma.
A. Hakikat Norma
1. Makna Norma
Secara etimologi, kata norma berasal dari bahasa Belanda, yaitu “norm” yang artinya patokan, pokok kaidah, atau pedoman, baik tertulis maupun tidak tertulis. Secara sederhana, norma dapat diartikan sebagai kaidah atau ketentuan yang harus dipedomani oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupannya.
Beberapa ciri yang melekat pada norma yang ada dalam masyarakat setelah menyimak karekteristik yang dikemukakan di atas, diantaranya:
Biasanya berbentuk tidak tertulis;
Bersifat mengingat dan memiliki sanksi bagi anggota masyarakat yang melanggaranya;
Merupakan hasil dari permufakatan para anggota masyarakat;
Wajib dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat;
Bersifat dinamis, artinya dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan masyarakat.
2. Klasifikasi Norma
Terdapat beberapa norma yang berlaku di lingkungan masyarakat dilihat dari sumber dan sanksinya, antara lain:
a. Norma Agama
Norma agama, adalah kaidah-kaidah atau pengaturan hidup yang dasar sumbernya dari wahyu Ilahi. Norma agama merupakan suatu aturan hidup yang harus diterima dari sang Kholik (pencipta) kepada manusia sebagai mahluk (yang diciptakaan) sebagai pedoman baik itu sebagai perintah, larangan atau anjuran lainnya. Norma ini dimaksudkan untuk mencapai kesucian hidup beriman dan sanksinya berasal dari yang maha kuasa. Contoh norma agama ini, diantaranya sebagai berikut:
Kewajiban melaksanakan beribadah.
Menjauhi larangan, seperti membunuh, mencaci, menyakiti diri sendiri dan orang lain, menghina, mencuri, memfitnah, berjudi, meminum-minuman keras, menipu, dan sebagainya.
Melaksanakan anjuran, seperti berbagi harta berupa sumbangan, membantu fakir miskin, memelihara tali persaudaraan, memelihara lingkungan, dan lainnya, tidak membantah terhadap orang tua, dan sebagainya.
Berdoa sebelum makan, sebelum tidur, sebelum perjalanan, sebelum belajar, sebelum memasuki tempat ibadah, dan lain-lain.
Tidak mencuri barang atau sesuatu yang bukan milik kita.
Tidak menghina maupun mencela orang lain.
b. Norma Kesusilaan
Norma Kesusilaan, yaitu norma yang lahir dari hati nurani manusia. Setiap manusia memiliki hati nurani yang merupakan pembeda dari mahluk-mahluk lain ciptaan yang Maha Kuasa. Norma kesusilaan ini sama dengan moral atau akhlak. Norma ini lahir untuk menjaga kesucian atau kebersihan hati nurani serta akhlaq. Adapun sanksinya bagi pelanggar adalah berupa sanksi moral yang lahir dari hati nurani itu sendiri, biasanya berupa penyesalan. Di antara norma kesusilaan yang nampak dalam kehidupan masyarakat, antara lain:
Kita harus berlaku jujur;
Jangan membuat kegaduhan dalam kehidupan masyarakat;
Tidak melakukan penipuan;
Jauhi sifat bohong terhadap diri sendiri atau orang lain;
Menghargai dan menghormati orang lain;
Berlaku adil dan berbuat baik terhadap sesama;
Berlaku jujur dan benar, dan lainnya.
c. Norma Kesopanan
Norma Kesopanan, yaitu ketentuan yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan. Norma ini biasanya berupa kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Contoh norma ini, di antaranya sebagai berikut:
Bertutur kata yang sopan dengan tidak menyakiti yang lain.
Memohon izin untuk memasuki rumah orang lain.
Menghormati orang tua.
Memberikan kesempatan untuk duduk kepada orang tua, atau orang sakit, dan lainnya ketika di kendaraan umum.
Menghormati guru dan lainnya.
Tidak berkata kasar dan membentak orang tua.
Menaati perintah kedua orang tua.
Tidak memaksakan keinginan pada orang yang lebih tua.
Berbicara sopan dan baik kepada orang yang lebih tua.
d. Norma Hukum
Norma Hukum, merupakan ketentuan yang dibuat atau ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang membuat ketentuan tersebut. Norma hukum dibuat untuk mengatur pergaulan manusia untuk mencapai ketertiban dan kedamaian. Setiap manusia dipaksa untuk mematuhi norma hukum, serta diancam diberikan sanksi/hukuman apabila melanggar norma tersebut. Contoh norma ini, di antaranya sebagai berikut:
Melakukan penganiayaan kepada orang lain diancam hukuman terdapat dalam KUHP.
Melakukan penipuan dalam proses jual beli, apapun barang dan jenisnya diancam dalam KUHP.
Pembunuh diancam dengan hukuman yang sesuai yang terdapat dalam KUHP dan sebagainya.
Menaati rambut lalu lintas. Jika melanggar sanksi yang diberikan jika melanggar adalah tilang berupa denda.
Membayar pajak tepat waktu. Jika melanggar sanksi yang diberikan jika melanggar adalah membayar denda.
Demikian pembahasan mengenai Hakikat dan Klasifikasi Norma. Semoga tulisan ini bermanfaat.
BAHASA INDONESIA
Kata Bermakna Ganda
Coba perhatikan dua kalimat berikut ini.
1. Kalau tidak memakai kacamata, semua tampak kabur bagi Ruli.
2. Begitu Tigor menyalakan keran, Molen segera kabur masuk rumah.
Samakah arti kata /kabur/ pada kedua kalimat di atas?
Perhatikan bagan berikut ini, lalu baca kembali kedua kalimat di atas. Mana arti yang lebih cocok untuk kalimat pertama dan mana arti yang lebih cocok untuk kalimat kedua?
Dapat kita lihat bahwa terdapat dua arti kata /kabur/. Di dalam bahasa Indonesia, ada beberapa kata yang memiliki arti lebih dari satu. Kata seperti itu disebut homonim
Kata-kata yang ada di dalam tabel berikut adalah contoh kata berhomonim.
Kata
Arti 1
Arti 2
Bisa
mampu (kuasa melakukan sesuatu); dapat
zat racun yang dapat menyebabkan luka, busuk, atau mati bagi sesuatu yang hidup (biasanya terdapat pada binatang)
Bulan
satelit alami yang mengitari bumi, tampak bersinar pada malam hari karena pantulan sinar matahari
masa atau jangka waktu perputaran bulan mengitari bumi dari mulai tampaknya bulan sampai hilang kembali (29 atau 30 hari)
Kali
kata untuk menyatakan kekerapan tindakan
sungai
Palu
alat untuk memukul paku; godam; martil
ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah
Rapat
hampir tidak berantara; dekat sekali (tidak renggang)
pertemuan (kumpulan) untuk membicarakan sesuatu; sidang; majelis
Carilah arti kata-kata tersebut. Tuliskan di buku kalian.Kalian boleh bekerja berpasangan atau berkelompok. Jika kalian tidak mengetahui artinya, tanyakan kepada guru atau lihatlah dalam kamus.
Demikian pembahasan mengenai Menyimak Cerita Kepala Suku Len. Semoga tulisan ini bermanfaat.
IPAS
Pada pembelajaran IPA Kelas IV Sekolah Dasar Bab 2 Wujud Zat dan terdapat Topik A.1 Apa Itu Massa?Tujuan pembelajaran ini adalah peserta didik mengenali materi dan karakteristiknya. Peserta didik mempelajari karakteristik wujud zat/materi. Peserta didik mencari tahu bagaimana perubahan wujud zat terjadi.
Pada topik bahasan A peserta didik akan dikenalkan dengan konsep materi melalui aktivitas mengamati dan mengidentifikasi ciri-ciri materi. Peserta didik akan diajak untuk mengamati beberapa benda, kemudian mengukur massa dan volumenya menggunakan alat bantu timbangan. Melalui aktivitas-aktivitas ini kemampuan peserta didik dalam melakukan pengamatan, mengumpulkan, mengolah dan menginterpretasi data diharapkan menjadi lebih terasah serta tumbuh karakter jujur dan persisten.
Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Segala sesuatu yang dapat diukur massanya dan terbukti menempati ruang tertentu maka bisa dipastikan bahwa benda itu termasuk materi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, jika suatu benda bisa diindera (dilihat, diraba, dirasa) maka benda itu termasuk materi. Meskipun bukan berarti hal yang tidak bisa diraba seperti udara tidak termasuk materi. Udara termasuk materi karena udara memiliki massa dan menempati ruang.
Alam semesta tempat kita tinggal terdiri atas banyak materi. Materi adalah segala sesuatu punya massa dan menempati ruang. Materi ada yang berupa makhluk hidup seperti kita (manusia), hewanhewan, tumbuhan, jamur dan bakteri. Ada juga yangberupa makhluk tak hidup atau yang sering kita sebut dengan benda, seperti buku, papan tulis, awan, langit, tanah dan sebagainya.
A.1 Apa Itu Massa?
Ketika di atas timbangan tidak diletakkan apa pun, kedua timbangan akan seimbang. Namun, ketika di salah satu timbangan diletakkan benda seperti kerikil, maka timbangan akan miring ke salah satu bagian. Hal ini menunjukkan bahwa kerikil atau benda yang diletakkan di atas timbangan itu memiliki massa. Seperti pada gambar berikut:
Timbangan akan miring ke arah benda yang lebih berat. Itu artinya benda yang ada di kanan lebih berat dibandingkan benda yang ada di kiri.Ini menunjukkan bahwa massa batu lebih besar dibandingkan massa kerikil.
Mari Mencoba
Benda Mana yang Lebih Berat?
Carilah dua buah benda yang ada di sekitar kalian. Mintalah bantuan kepada guru untuk membandingkan benda mana yang massanya
Lakukan Bersama
Seberapa Berat Makanan ini?
Carilah kemasan makanan yang ada di lingkungan sekolah. Kemudian, amati pada kemasan tersebut angka yang diberi akhiran g, seperti pada contoh gambar-gambar berikut.
Massa
Benda yang Lebih Berat
Benda yang Lebih Ringan
Benda 1
Benda 2
Keripik Pisang
Keripik Lestari
Keripik Pisang
Keripik Lestari
Untir Untir
Aneka kacang
Aneka Kacang
Untir Untir
Setelah menemukan kemasan makanan berikut angkanya, laporkan kepada guru. Guru akan menuliskan di papan tulis nama kemasan makanan berikut massanya.
Miskonsepsi yang seringkali muncul dalam pemahaman peserta didik adalah benda yang ukurannya lebih besar atau yang jumlahnya banyak memiliki massa yang lebih besar. Padahal, faktanya tidak selalu demikian. Massa benda dipengaruhi oleh banyaknya zat/materi dalam suatu satuan. Semakin banyak zat/materinya, maka massa benda akan semakin besar. Beberapa benda seperti kapas, tisu, styrofoam memiliki jumlah zat/materi yang lebih sedikit dalam suatu satuan volume dibandingkan besi. Besi berukuran sekepal tangan anak kecil tentu jauh lebih berat dibandingkan kapas dengan ukuran yang sama.
Mari Refleksikan
1. Apakah semua yang ditimbang termasuk materi?
Ya.
2. Mengapa benda-benda tadi disebut materi?
Karena benda-benda itu memiliki massa dan dapat ditimbang
3. Bagaimana dengan cahaya, apakah cahaya termasuk materi?
Tidak, karena cahaya tidak dapat ditimbang.
4. Apa hubungan antara massa dengan ukuran benda? Apakah benda yang ukurannya lebih kecil massanya selalu lebih kecil?
Benda yang ukurannya lebih besar biasanya memiliki massa yang lebih besar meskipun tidak selalu. Elaborasikan pemahaman tentang perbandingan antara massa kapas dengan batu yang lebih kecil namun lebih berat.
5. Bagaimana cara menentukan massa suatu benda?
Dengan cara menimbang menggunakan timbangan.
Belajar Lebih Lanjut
Massa adalah besaran dari suatu benda. Ketika suatu benda memiliki massa maka benda itu merupakan materi. Massa suatu benda bisa berbeda dengan massa benda lainnya. Misalnya, massa 1 butir telur tentu berbeda dengan massa 1 potong baju.
Perbedaan massa yang berbeda pada suatu benda dengan benda yang lain disebabkan oleh banyaknya jumlah zat pada benda tersebut. Misalnya, jika kalian memiliki sebuah botol plastik dan sebuah botol kaca, atau gelas plastik dan gelas kaca. Meskipun sama-sama botol atau gelas, tetapi keduanya memiliki massa yang berbeda. Botol kaca atau gelas kaca memiliki jumlah zat yang lebih banyak dibandingkan botol atau gelas plastik. Akibatnya botol atau gelas kaca massanya lebih besar dibandingkan botol atau gelas plastik.
Zat atau materi merupakan sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Zat tersusun dari beberapa partikel penyusun yang dibedakan menjadi dua, yaitu zat tunggal dan campuran.
Materi disebut sebagai zat yang memiliki massa tertentu dan menempati volume tertentu di ruang angkasa. Contoh materi diantaranya: kayu, air, udara, kaca dan plastik.
Sifat dan wujud zat
Ada tiga macam wujud zat, yaitu zat padat, cair, dan gas. Sifat zat padat memiliki bentuk dan volumenya tetap, tidak tergantung pada tempatnya. Sifat zat cair adalah volumenya tetap, tetapi bentuk berubah sesuai dengan tempatnya. Sifat gas adalah bentuk dan volumenya berubah sesuai dengan tempatnya.
Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan diberikan kemudahan dalam memperoleh ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar