Hari/Tanggal : Senin, 3 Februari 2025
Muatan Pembelajaran :
1. Pendidikan Pancasila
2. Bahasa Indonesia
3. Matermatika
4. SBDP
Tujuan Pembelajaran:
Pendidikan Pancasila
Peserta didik dapat mengenal lingkungan rumah, sekolah, lingkungan (RT/RW/desa/kelurahan dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.
B. Indonesia
1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.
5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.
6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.
7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.
10. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.
11. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
Matematika
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.
SBDP
1. peserta didik mampu mengenali jenis-jenis sumber bunyi berdasarkan cara memainkan alat musiknya. seperti dipukul, digesek, dan ditiup
2. peseta didik mampu mengkategorikan jenis jenis alat musik ritmis dan alat alat musik melodi
3. peserta didik mampu menemukan atau memilih alat musik yang ingin dipelajari dan memahami dasar dasarnya
4. Melalui kegiatan membaca nyaring, peserta didik dapat mengucapkan kata-kata panjang dengan benar.
Bhineka Tunggal Ika?
Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan nasional Indonesia. Bhineka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu ( Dalam perbedaan, tetap ada persatuan) Bhineka Tunggal Ika merupakan suatu hal yang dapat mencerminkan Indonesia.
Bhineka Tunggal Ika diabadikan di bawah lambang negara Indonesia. Bhineka Tunggal Ika dapat ditemui di cakar burung garuda Indonesia. Bhineka Tunggal Ika sangat penting sekali bukan? Lalu apa kalian tau arti dan makna yang tersembunyi di dalam bhineka tunggal ika? Serta apakah kalian tau sejarah apa yang terjadi dibalik Bhineka Tunggal Ika? Nah simak rangkumannya di bawah ini
Berikut Arti dan Makna Bhineka Tunggal Ika:
Keberagaman yang bersatu
Bhineka Tunggal Ika menggambarkan konsep bahwa meskipun Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan budaya, bangsa Indonesia tetap menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Keberagaman tersebut diakui, dihargai, dan disatukan dalam semangat persatuan.
Toleransi dan saling menghormati
Semboyan Bhineka Tunggal Ika ini mengajarkan pentingnya nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan hidup berdampingan dalam harmoni di tengah perbedaan. Masyarakat Indonesia diharapkan mampu menghormati hak-hak orang lain dalam beragama, berkeyakinan, dan berbudaya.
Persatuan dalam perbedaan
Bhineka Tunggal Ika mengajarkan bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam suku, agama, dan budaya, persatuan dan persaudaraan harus dijaga. Semua warga negara Indonesia memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama dalam mencapai kemajuan bersama dan membangun bangsa yang kuat.
Kekayaan budaya dan keunikan
Bhineka Tunggal Ika juga mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang terdiri dari berbagai tradisi, bahasa, kesenian, dan adat istiadat yang berbeda. Semua kekayaan budaya ini merupakan warisan yang harus dijaga dan dipertahankan sebagai identitas bangsa.
Berikut Fungsi Bhineka Tunggal Ika:
Mempertahankan kerukunan sosial
Bhineka Tunggal Ika menjadi landasan dalam menjaga kerukunan sosial di Indonesia. Semboyan ini mengajarkan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan hidup berdampingan dalam harmoni di tengah perbedaan suku, agama, ras, dan budaya.
Menghormati perbedaan
Bhineka Tunggal Ika mendorong masyarakat Indonesia untuk menghormati perbedaan dalam suku, agama, ras, dan budaya. Semboyan ini mengajarkan pentingnya mengakui dan menghargai hak-hak individu dan kelompok untuk menjalankan kepercayaan dan budaya mereka sendiri.
Membangun persatuan
Bhineka Tunggal Ika menekankan pentingnya persatuan di tengah perbedaan. Semboyan ini mengajarkan bahwa meskipun berbeda-beda, bangsa Indonesia tetap satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Fungsi semboyan ini adalah memperkuat ikatan persaudaraan dan kerja sama antarwarga negara dalam mencapai kemajuan bersama.
Menghargai keanekaragaman budaya
Bhineka Tunggal Ika mempromosikan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya di Indonesia. Semboyan ini mengajarkan pentingnya menjaga dan memelihara warisan budaya yang beragam sebagai identitas bangsa yang kaya dan berwarna.
Memperkuat identitas nasional
Bhineka Tunggal Ika menjadi simbol dari keberagaman dan persatuan dalam bingkai kehidupan nasional Indonesia. Semboyan ini memperkuat identitas nasional sebagai bangsa yang beragam namun tetap bersatu dalam semangat persatuan, kesetaraan, dan keadilan.
Berikut Sejarah Bhineka Tunggal Ika:
Sejarah Bhineka Tunggal Ika bermula pada abad ke-14 Masehi di pulau Jawa, Indonesia. Semboyan Bhineka Tunggal Ika ini pertama kali ditemukan dalam prasasti Tugu yang ditemukan di desa Ciaruteun Ilir, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Prasasti ini berasal dari masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit pada tahun 1356 Masehi.
Prasasti Tugu menyampaikan pesan tentang persatuan dan kerukunan di tengah perbedaan dalam beragama. Prasasti ini berisi kutipan dari kitab Sutasoma, salah satu karya sastra dari pengarang Jawa Kuno, Mpu Tantular. Kutipan tersebut berbunyi “Wan wengi, windu sinunggal, winuwus bhinneka tunggal ika” yang berarti “Walaupun berbeda-beda, dalam perbedaan itu tetap ada kesatuan”.
Pada saat itu, pesan Bhineka Tunggal Ika dalam prasasti Tugu menegaskan pentingnya toleransi dan persatuan di antara berbagai kepercayaan dan keyakinan yang ada di Nusantara. Semboyan ini menggarisbawahi nilai-nilai pluralisme dan harmoni dalam kehidupan beragama.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika diadopsi sebagai semboyan nasional. Pada 18 Agustus 1950, semboyan ini secara resmi dijadikan semboyan negara dan dituangkan dalam pasal 36A Undang-Undang Dasar 1945. Bhineka Tunggal Ika menjadi prinsip yang melandasi kerukunan dan persatuan di Indonesia, menghargai keberagaman suku, agama, ras, dan budaya sebagai sumber kekayaan bangsa.
BAHASA INDONESIA
Teks prosedur adalah teks yang berisi cara untuk membuat atau melakukan sesuatu. Teks ini terdiri dari tahapan-tahapan serta memiliki struktur kalimat imperatif berupa perintah.
Teks prosedur bertujuan memberi petunjuk cara melakukan suatu pekerjaan dengan menggunakan material dan metode yang detail. Misalnya, cara memasak sup ayam, cara menyalakan vacuum cleaner, dan lain sebagainya.
Ciri-Ciri Teks Prosedur
- Mengandung kata kerja aktif.
- Bersifat universal, alias setiap orang dapat mengikutinya.
- Mengandung tahapan atau urutan kegiatan untuk melakukan sesuatu.
- Menggunakan kata keterangan yang menyatakan rincian waktu, tempat, ukuran, dan sebagainya.
- Menggunakan kalimat perintah (imperatif), baik meminta atau melarang. Contoh: ‘tuangkan’, ‘jangan’, ‘masukkan’, dan sebagainya.
- Menggunakan konjungsi atau kata penghubung untuk menghubungkan setiap tahapan. Contoh: ‘selanjutnya’, ‘setelah itu’, ‘lalu’, ‘kemudian’, dan sebagainya.
Contoh teks prosedur Cara Mematikan Komputer
1. Tutuplah seluruh aplikasi atau program yang masih aktif.
2. Tekan tombol "Start" dengan menggunakan mouse pada desktop.
3. Tekan menu "Turn off komputer"
4. Di kotak dialog "Turn off komputer". tekan tombol power monitor.
5. Diamkanlah untuk beberapa saat sampai komputer mati.
6. Klik tombol off di monitor dalam memadamkan monitor.
7. Cabutlah kabel listrik pada jalan-jalan listrik.
8. Tutuplah dengan menggunakan penutup.
Cara Mengambil Uang di ATM
1. Masukkan kartu ke mesin ATM.
2. Pilih bahasa yang ingin digunakan. Biasanya pilihan yang tersedia antara Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris
3. Masukkan pin ATM. Lakukan ini dengan benar, jika salah sampai 3 kali kartu akan diblokir.
4. Untuk mengambil uang, pilih tarik tunai di antara menu di layar.
5. Pilih nominal yang akan diambil sesuai yang ada di layar atau pilih penarikan jumlah lain
6. Konfirmasi penarikan uang.
7. Pilih opsi "Benar" atau "Salah" untuk mengulang nominal.
8. Tunggu transaksi diproses dan uang akan keluar beserta bukti transaksi.
9. Sebagai catatan, beberapa mesin ATM tidak mengeluarkan bukti transaksi.
10. Setelah selesai, layar akan menampilkan opsi "Apakah kamu ingin melanjutkan transaksi lain?"
11. Pilih tidak untuk mengeluarkan kartu ATM.
12. Cek jumlah uang yang diterima dan tarik kartu ATM.
Cara Menyeduh Susu Kambing Etawa Bubuk
1. Siapkan gelas atau cangkir.
2. Masukkan 3 sendok makan susu kambing etawa bubuk ke dalam gelas.
3. Tambahkan air panas secukupnya.
4. Aduk dengan sendok supaya susu tidak menggumpal.
5. Susu kambing etawa siap diminum selagi hangat.
- Mengandung kata kerja aktif.
- Bersifat universal, alias setiap orang dapat mengikutinya.
- Mengandung tahapan atau urutan kegiatan untuk melakukan sesuatu.
- Menggunakan kata keterangan yang menyatakan rincian waktu, tempat, ukuran, dan sebagainya.
- Menggunakan kalimat perintah (imperatif), baik meminta atau melarang. Contoh: ‘tuangkan’, ‘jangan’, ‘masukkan’, dan sebagainya.
- Menggunakan konjungsi atau kata penghubung untuk menghubungkan setiap tahapan. Contoh: ‘selanjutnya’, ‘setelah itu’, ‘lalu’, ‘kemudian’, dan sebagainya.
1. Tutuplah seluruh aplikasi atau program yang masih aktif.
2. Tekan tombol "Start" dengan menggunakan mouse pada desktop.
3. Tekan menu "Turn off komputer"
4. Di kotak dialog "Turn off komputer". tekan tombol power monitor.
5. Diamkanlah untuk beberapa saat sampai komputer mati.
6. Klik tombol off di monitor dalam memadamkan monitor.
7. Cabutlah kabel listrik pada jalan-jalan listrik.
8. Tutuplah dengan menggunakan penutup.
1. Masukkan kartu ke mesin ATM.
2. Pilih bahasa yang ingin digunakan. Biasanya pilihan yang tersedia antara Bahasa
3. Masukkan pin ATM. Lakukan ini dengan benar, jika salah sampai 3 kali kartu akan diblokir.
4. Untuk mengambil uang, pilih tarik tunai di antara menu di layar.
5. Pilih nominal yang akan diambil sesuai yang ada di layar atau pilih penarikan jumlah lain
6. Konfirmasi penarikan uang.
7. Pilih opsi "Benar" atau "Salah" untuk mengulang nominal.
8. Tunggu transaksi diproses dan uang akan keluar beserta bukti transaksi.
9. Sebagai catatan, beberapa mesin ATM tidak mengeluarkan bukti transaksi.
10. Setelah selesai, layar akan menampilkan opsi "Apakah kamu ingin melanjutkan transaksi
11. Pilih tidak untuk mengeluarkan kartu ATM.
12. Cek jumlah uang yang diterima dan tarik kartu ATM.
Cara Menyeduh Susu Kambing Etawa Bubuk
1. Siapkan gelas atau cangkir.
2. Masukkan 3 sendok makan susu kambing etawa bubuk ke dalam gelas.
3. Tambahkan air panas secukupnya.
4. Aduk dengan sendok supaya susu tidak menggumpal.
5. Susu kambing etawa siap diminum selagi hangat.
Matematika
Mengestimasi luas dengan satuan bakuJenis-jenis Satuan BakuAda beberapa jenis satuan baku yang di kenal di belahan dunia. Beberapa jenis satuan baku tersebut antara lain sebagai berikut.- Sistem satuan baku yang menggunakan sentimeter (cm) untuk panjang, gram (g) untuk masa, dan detik (s) untuk waktu.
- Sistem satuan baku yang menggunakan meter (m) untuk panjang, kilogram (kg) untuk masa, dan detik (s) untuk waktu.
Karena satuan luas memiliki ukuran yang tidak sama, sehingga kalian perlu mengetahui satuan luas yang baku. Luas diukur dalam persegi satuan. Sebuah persegi memiliki ukuran sisi 1 cm digunakan sebagai satuan baku.
Luas dinyatakan dalam persegi satuan dengan ukuran 1 cm × 1 cm. Satuan baku yang umumnya digunakan untuk mengukur luas adalah sentimeter persegi. Luas persegi dengan sisi masing-masing 1 cm adalah 1 cm × 1 cm = 1 cm² Singkatnya, cm² dapat juga dinyatakan dengan cm persegi.
Untuk mengukur luas yang lebih besar (misalnya lapangan bola) dapat menggunakan persegi satuan dengan sisi 1 m. Luas persegi dengan ukuran setiap sisinya 1 m adalah 1 m × 1 m = 1 m² (satuan meter persegi). m² adalah satuan baku untuk mengukur luas.1 m = 100 cm atau 100 cm =1 m1 m² = 10.000 cm² atau 10.000 cm² = 1 m²
Ayo Mencoba1. Hubungkan gambar dengan satuan luasnya berikut ini dengan cermat!
Kerjakan soal berikut!
1. Dini memiliki sebuah penggaris dengan satuan panjang meter. Panjang penggaris tersebut adalah 1 meter. Berapa panjang penggaris dini dalam satuan cm?
2. Jarak rumah Lani menuju sekolah adalah 580 dm. Jika Lani sudah berjalan sejauh 3,5 dam, maka berapa cm lagi Lani harus berjalan?
3. Ayah berjalan menuju kantor sejauh 100 m, lalu menaiki bis sejauh 1,5 km. Berapa hm jarak rumah Ayah menuju kantor?
- Sistem satuan baku yang menggunakan sentimeter (cm) untuk panjang, gram (g) untuk masa, dan detik (s) untuk waktu.
- Sistem satuan baku yang menggunakan meter (m) untuk panjang, kilogram (kg) untuk masa, dan detik (s) untuk waktu.
1 m = 100 cm atau 100 cm =1 m1 m² = 10.000 cm² atau 10.000 cm² = 1 m²
- Dinamika volume yaitu dinamika berdasarkan kuat dan lemahnya bunyi seperti piano (lembut), forte (keras), dan lain-lain.
- Dinamika register atau warna bunyi berdasarkan warna suara instrumen, setiap instrumen memiliki warna sekaligus volumenya sendiri seperti Flute yang lembut, terompet yang tajam, tuba yang tebal, dan lain-lain.
- Dinamika soundmass yakni dinamika yang terjadi akibat masa bunyi, jika masa bunyi besar maka bunyi akan menjadi kuat, begitu juga sebaliknya, jika masa bunyi sedikit, bunyi yang dihasilkan akan cenderung tipis.
- Forte (f) = Keras, nyaring, dan besar.
- Piano (p) = Lembut dan kecil.
- Mezzforte (mf) = Agak keras.
- Mezzopiano (mp) = Agak lembut.
- Pianissimo (pp) = Sangat lembut.
- Fortissimo (ff) = Sangat keras.
- Crescendo (cresc. atau < )= Perlahan-lahan membesar atau menjadi nyaring.
- Diminuendo (dim. atau > ) = Perlahan-lahan mengecil atau menjadi lembut.
- Sfarzando (Sfz) = Tiba-tiba mendadak keras atau nyaring pada salah satu nada.
No. | Dinamika | Bentuk, Gerakan, Status Rangkaian Nada | Konteks Syair |
---|---|---|---|
1. | Piano (p) dan Pianissimo (pp) |
| Doa, Permohonan, Mengharukan, Keluhan, Sedih, Rintihan dalam melodi yang rendah, Belaian, Kerinduan, Kasih, Teks yang perlu diperhatikan untuk mendramatisasikan isi teks, Ratapan, Kata yang diulang, yang dibuat kontras dengan kata yang sama pada bagian sebelumnya atau sesudahnya, yang dinamikanya lebih kuat, Pengasihan dan Hasutan. |
2. | Mezzopiano (mp) | Konteks lembut, tetapi dalam nadanada tinggi. Ini sebagai konsekuensi dari support yang diberikan dalam vokal | |
3. | Mezzoforte (mf), Forte (f), Fortissimo (ff) | Ajakan, Rintihan dalam melodi yang tinggi, Seruan dan Teriakan, Pujian, Gegap-gempita, Kemarahan, Gempar dan mengejutkan, Cerita atau kisah. | |
4. | Sforzando (Sfz) |
| |
5. | Crescendo (cresc.) |
|
|
6. | Diminuendo (dim.) |
|
|
Beberapa contoh lagu yang menggunakan tanda dinamika adalah sebagai berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar