Materi Ajar Kelas 4B
Hari : Rabu, 24 Januari 2024
Kelas : VI (Empat) B
Mata Pelajaran : IPAS
1.Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat.
2. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat ia tinggal pada peta konvensional/digital.
- Pegunungan Dieng (Jawa Tengah) digunakan oleh masyarakat sebagai lahan pertanian kentang.
- Puncak Bogor (Jawa Barat) untuk lahan perkebunan teh.
- Pegunungan Bromo (Jawa Timur) untuk rekreasi
- Pegunungan Jayawijaya (Papua) untuk jalur pendakian dan tambang emas.
- Karawang (Jawa Barat) sebagai pusat industri,
- Jakarta untuk pusat perkantoran dan perdagangan,
- Semarang (Jawa Tengah) untuk perikanan/tambak,
- Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan (Pulau Sumatera) untuk perkebunan kelapa sawit.
- Pantai di Pulau Bali untuk pariwisata, perdagangan dan perhotelan
- Pantai di Selatan Pulau Jawa (Kebumen) menghasilkan sarang burung walet
- Pantai di wilayah Pantura Jawa (Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal) untuk perikanan tambak dan air payau.
- Contoh pemanfaatan wilayah laut misalnya: Selat Bali sebagai jalur transportasi masyarakat dari Pulau Jawa ke Pulau Bali,
- Laut di Kepulauan Natuna (Kepulauan Riau) untuk pertambangan minyak bumi dll.
- Sungai Kapuas (Kalimantan Barat) sebagai jalur transportasi
- Sungai Musi (Sumatera Selatan) untuk perdagangan
- Sungai Opak (DIY) untuk wahana olahraga
- Sungai Bengawan Solo untuk irigasi dll.
- Danau Toba (Sumatera Utara) untuk pariwisata dan irigasi
- Waduk Jatiluhur (Jawa Barat) untuk PLTA
- Waduk Gajah Mungkur (Jawa Tengah) untuk sarana irigasi.
- Bratawali dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional penurun darah tinggi dan mengatasi alergi.
- Jeruk nipis dimanfaatkan untuk makanan membuatnya mudah diolah jadi menu bercita rasa lokal dan internasional serta sebagai obat batuk.
- Blimbing wuluh dapat dijadikan obat meningkatkan daya tahan tubuh dan dapat dibuat manisan.
- Temulawak dimanfaatkan untuk memperkuat imun tubuh, mencegah infeksi, dan dapat dibuat minuman segar.
- Pare dapat dimanfaatkan untuk obat batuk, flu, atau pilek, dan sebagai bahan sayuran.
- Padi dimanfaatkan sebagai penghasil bahan makanan pokok yaitu nasi.
- Kelapa sawit dimanfaatkan untuk bahan pembuat minyak goreng.
- Bawang putih dimanfaatkan untuk bumbu masakan dan obat penurun kolesterol.
- Bawang merah dimanfaatkan untuk bumbu masakan dan sebagai anti bakteri.
- Tebu dimanfaatkan sebagai bahan pembuat gula.
- Sapi dipelihara untuk dimanfaatkan daging, susu, dan tenaganya.
- Kambing dipelihara untuk dimanfaatkan daging dan susunya
- Kuda dipelihara untuk dimanfaatkan tenaganya menarik kereta.
- Ikan bandeng dimanfaatkan sebagai bahan makanan
- Rumput laut dapat digunakan sebagai bahan agar-agar dan obat penyebuhan luka.
- Emas dimanfaatkan sebagai bahan perhiasan
- Batu bara dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik
- Gas alam dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan bakar kompor gas
- Minyak bumi dimanfaatkan untuk bahan bakar dan bahan pembuat plastik
- Bijih besi dimanfaatkan untuk bahan produk Industri seperti baja, kawat baja, baja ringan, rangka kendaraan.
- Kopi dimanfaatkan untuk bahan minuman
- Cengkeh dimanfaatkan untuk antioksidan dan bahan pembuat rokok
- Jagung dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok
- Bambu dimanfaatkan untuk bahan kerajinan dan membuat atap rumah
- Kayu cendana dimanfaatkan untuk digunakan untuk untuk rempah-rempah, bahan dupa, campuran parfum, aromaterapi, dan warangka keris.
- Garam dimanfaatkan untuk bumbu masak.
- Cokelat dimanfaatkan untuk bahan pembuat makanan.
- Teh digunakan sebagai bahan minuman dan bahan obat-obatan
- Pala digunakan sebagai bumbu masakan dan bahan obat-obatan
- Karet dimanfaatkan getahnya sebagai bahan pembuat ban.
- Sagu dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok
- Cabai dimanfaatkan sebagai bumbu penambah rasa pedas
- Kedelai dimanfaatkan sebagai bahan pembuat susu, tahu, dan tempe.
- Tembakau dimanfaatkan untuk bahan rokok dan bahan obat
- Kerbau dipelihara untuk dimanfaatkan tenaga dan dagingnya.
- Ikan mas dimanfaatkan untuk bahan makanan penghasil protein
- Burung walet diambil sarangnya sebagai bahan obat-obatan.
- Tanah dimanfaatkan sebagai laham pertanian untuk menghasilkan sayur, buah, dan makanan pokok.
- Air dimanfaatkan untuk air minum dan mengairi pertanian.
- Udara dimanfaatkan makhluk hidup untuk bernapas
- Cahaya matahari dimanfaatkan sebagai sumber panas di bumi dan sumber energi listrik
- Danau dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, perikanan, dan pariwisata.
- Hutan diambil kayunya untuk bahan bangunan dan sebagai penahan air hujan.
- Lebah diambil madunya sebagai bahan obat-obatan dan bahan makanan.
- Ikan lele dimanfaatkan sebagai bahan makanan sumber protein.
mata Pelajara : Bahasa Indomesa
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan membaca cerita “Awas!” peserta didik dapat memahami dan menggunakan kata-kata dengan tepat.
2. Melalui kegiatan berdiskusi,
peserta didik mampu menjelaskan penyebab terjadinya masalah pada cerita
“Awas!” dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi.
3. Melalui kegiatan mengemukakan pendapat terhadap kejadian pada cerita “Awas!”, peserta didik menulis argumentasi dengan benar.
4. Melalui kegiatan menyimak teks yang dibacakan, peserta didik dapat menyimpulkan informasi dan memahami kosakata baru.
5. Melalui kegiatan mendiskusikan isi teks yang dibacakan, peserta didik dapat membandingkan objek dan ciri-cirinya dengan tepat.
6. Melalui
kegiatan berdiskusi memilih kendaraan, peserta didik dapat
mempresentasikan topik dengan antusias dan intonasi yang menarik.
7. Melalui kegiatan melengkapi kalimat, peserta didik mampu menggunakan awalan ‘ber-’ dengan tepat.
8. Melalui
kegiatan menuliskan pengalaman saat bepergian, peserta didik mampu
menulis dengan menggunakan tanda baca dan huruf kapital dengan tepat.
9. Melalui
kegiatan mengamati denah, peserta didik dapat mengidentifkasi objek dan
lokasi, serta mendeskripsikan cara mencapainya dengan tepat.
10. Melalui kegiatan memberikan petunjuk cara mencapai suatu tempat, peserta didik mampu menyampaikan petunjuk arah dengan tepat.
11. Melalui kegiatan menuliskan perjalanan ke sekolah, peserta didik dapat menulis struktur deskripsi dengan benar.
Capaian Pembelajaran:
1. Peserta
didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi
dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar),
dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
3. Peserta
didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari,
teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.
5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.
6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.
7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
8. Peserta
didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang
santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
9. Peserta
didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan,
penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.
10. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.
11. Peserta
didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau
didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
12. Peserta
didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks
prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam,
informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
13. Peserta didik terampil menulis tegak bersambung.
Cara penulisan uang
- Penulisan bilangan dengan angka menggunakan tanda titik sebagai pemisah ribuan (thousands separator) dan tanda koma sebagai penanda desimal (decimal mark), misalnya Rp50.000,00.
- Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca, misalnya Rp50 ribu.
- Jika bilangan ditulis dengan huruf, lambang mata uang tidak dapat dipakai dan digunakan ejaan mata uang, misalnya lima puluh ribu rupiah tidak dapat ditulis Rp lima puluh ribu.
- Kedua cara penulisan bilangan (dengan angka atau dengan huruf) ini tidak perlu digunakan sekaligus, kecuali dalam dokumen resmi seperti akta atau kuitansi, misalnya, "Nilai kontrak ini adalah Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah)."
- Penulisan lambang dan angka ditulis tanpa spasi (lambang dan angka menempel). Contoh Rp100.
- Penggunaan
tanda koma sebagai penanda desimal tampaknya kita warisi dari Belanda.
Kaidah ini berkebalikan dengan kaidah yang diterapkan oleh beberapa
negara lain di dunia, terutama Amerika SerikaKalian sudah mengetahui
bahwa mata uang negara kita adalah Rupiah. Lambangnya adalah Rp dan
ditulis di depan angka yang menyatakan nilai uang. Sekarang perhatikan
teks di bawah ini!Kalian bisa melihat bahwa nilai uang dapat dituliskan dengan angka atau huruf. Perhatikan tabel di bawah ini :
- Kolom paling kiri adalah nilai yang ditulis dalam angka. Minta peserta didik memperhatikan cara penempatan titik (.) di antara angka tersebut.
- Kolom di tengah adalah cara membacanya. Bacalah secara bersama-sama dengan peserta didik. Cobalah mengganti angka 1 dengan angka lain. Cobakan dengan beberapa kombinasi angka lainnya.
- Kolom paling kanan adalah sebutan untuk posisi angka tersebut
Nilai Angka Baca Posisi 1 satu satuan 10 sepuluh puluhan 100 seratus ratusan 1.000 seribu ribuan 10.000 sepuluh ribu puluh ribuan 100.000 seratus ribu ratus ribuan 1.000.000 satu juta jutaan 10.000.000 sepuluh juta puluh jutaan 100.000.000 seratus juta ratus jutaan 1.000.000.000 satu miliar miliaran 1.000.000.000.000 satu trilun triliunan MenulisSalin tabel di bawah ini di buku kalian, lalu lengkapilah.
t, yang menggunakan tanda titik sebagai penanda desimal dan tanda koma sebagai pemisah ribuan.Angka Huruf Rp39.400,00 tiga puluh sembilan ribu empat ratus rupiah Rp5.000,00 lima ribu rupiah Rp14.300,00 empat belas ribu tiga ratus rupiah Rp83.750,00 delapan puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh rupiah Rp111.000,00 seratus sebelas ribu rupiah Rp327.050,00 tiga ratus dua puluh tujuh ribu lima puluh rupiah Rp6.550,00 enam ribu lima ratus lima puluh rupiah Rp18.600,00 delapan belas ribu enam ratus rupiah Rp21.350,00 dua puluh satu ribu tiga ratus lima puluh rupiah Rp52.299,00 lima puluh dua ribu dua ratus sembilan puluh sembilan rupiah Rp499.999,00 empat ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar