Hari/Tanggal : Selasa, 29 April 2025
Kelas : IV B
Muatan Pelajaran :
1. Matematika : Pengolahan Data
2. Pendidikan Pancasila : Gotong Royong
3. Bahasa Indonesia : Sehat Ragaku
4. IPAS : Membangun Masyarakat yang Beradab
Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh
Apa kabar anak sholih sholihah…
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan ujian hari ini! Jangan lupa tingkatkan iman dan takwa dengan selalu rajin melaksanakan solat 5 waktu, murojaah, sholat sunah Dhuha.
Matematika
Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan). |
TP :
Peserta didik dapat menyajikan data dalam bentuk piktogram.
Peserta didik dapat menginterpretasikan data dalam bentuk piktogram
ATP :
Menyelidiki hubungan antar dua besaran yang berubah seiring waktu dan mampu menuliskan perubahannya. |
Menggunakan grafik untuk menunjukkan perubahan dan membaca karakteristik perubahan. |
Menggunakan kalimat matematika untuk menyatakan hubungan antar kuantitas. |
Menyatakan kuantitas mengunakan kalimat, angka, gambar, tabel, dan grafik. |
Menyelidiki hubungan antar dua besaran yang berubah seiring waktu dan mampu menuliskan perubahannya. |
Menggunakan grafik untuk menunjukkan perubahan dan membaca karakteristik perubahan. |
Capaian Pendidikan Pancasila
Peserta didik mampu mengidentifikasi lingkungan tempat tinggal (RT, RW, desa atau kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; menunjukkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan di lingkungan tempat tinggal dan sekolah.
TP/ATP :
1. Peeserta didik dapat membangun tim dan mengelola gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.
2. Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.
3. Menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan
CP Bahasa Indonesia:
1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.
5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.
6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.
7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.
10. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.
11. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
ATP :
§ Melalui kegiatan mendengarkan dan mencatat lagu “Nenek Moyangku”, peserta didik dapat memahami instruksi dan gagasan yang disampaikan secara aural dengan baik. |
§ Melalui kegiatan menyalin lagu, peserta didik mampu menunjukkan rima dengan tepat |
§ Melalui kegiatan mengubah kata-kata pada lagu, peserta didik mampu menulis teks berima dengan baik. |
§ Melalui kegiatan membaca teks dan mengamati peta, peserta didik mampu menemukan informasi dengan baik. |
§ Melalui kegiatan mendiskusikan silsilah keluarga, peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif dalam diskusi. |
§ Melalui kegiatan menulis asalusul keluarga, peserta didik dapat menuliskan informasi dengan terstruktur. |
§ Melalui kegiatan membaca teks “Kerja Sama yang Baik”, peserta didik dapat mengidentifikasi dan menyebutkan permasalahan yang dialami tokoh cerita. |
§ Melalui kegiatan mendiskusikan isi teks, peserta didik mampu menyampaikan pendapat tentang informasi di dalam teks dengan jelas. |
§ Melalui menuliskan cerita berdasarkan gambar, peserta didik dapat menulis teks narasi secara runtut dengan menggunakan konjungsi. |
§ Peserta didik dapat melafalkan kata-kata panjang dengan baik ketika membaca nyaring. |
§ Dengan membaca teks “Batik Besurek”, peserta didik dapat mengenali konjungsi antar kalimat dengan tepat. |
Membaca 1. Melalui kegiatan membaca cerita “Awas!” peserta didik dapat memahami dan menggunakan kata-kata dengan tepat. |
Berdiskusi 2. Melalui berdiskusi, peserta didik mampu menjelaskan penyebab terjadinya masalah pada cerita “Awas!” dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi. |
Menulis 3. Melalui kegiatan mengemukakan pendapat terhadap kejadian pada cerita “Awas!”, peserta didik menulis argumentasi dengan benar. |
Menyimak 4. Melalui kegiatan menyimak teks yang dibacakan, peserta didik dapat menyimpulkan informasi dan memahami kosakata baru. |
Berdiskusi 5. Melalui kegiatan mendiskusikan isi teks yang dibacakan, peserta didik dapat membandingkan objek dan ciri-cirinya dengan tepat. 6. Melalui kegiatan berdiskusi memilih kendaraan, peserta didik dapat mempresentasikan topik dengan antusias dan intonasi yang menarik. |
Menulis 7. Melalui kegiatan melengkapi kalimat, peserta didik mampu menggunakan awalan ‘ber-’ dengan tepat. 8. Melalui kegiatan menuliskan pengalaman saat bepergian, peserta didik mampu menulis dengan menggunakan tanda baca dan huruf kapital dengan tepat. |
Mengamati 9. Melalui kegiatan mengamati denah, peserta didik dapat mengidentifikasi objek dan lokasi, serta mendeskripsikan cara mencapainya dengan tepat. |
Berdiskusi 10. Melalui kegiatan memberikan petunjuk cara mencapai suatu tempat, peserta didik mampu menyampaikan petunjuk arah dengan tepat. |
Menulis 11. Melalui kegiatan menuliskan perjalanan ke sekolah, peserta didik dapat menulis struktur deskripsi dengan benar. |
IPAS
CP :
Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup. Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk benda. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air. Di akhir fase ini, peserta didik menjelaskan tugas, peran, dan tanggung jawab sebagai warga sekolah serta mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat. Peserta didik mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya pada peta konvensional/digital. Peserta didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya. Peserta didik mengenal keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini. Peserta didik mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, mengenal nilai mata uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat/ memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari |
TP /ATP:
Tujuan Pembelajaran Topik A :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi definisi norma.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi definisi adat istiadat.
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi norma atau adat istiadat yang berlaku di sekitarnya..
Tujuan Pembelajaran Topik B :
1. Peserta didik dapat membedakan peraturan tertulis dan tidak tertulis.
2. Peserta didik dapat menganalisis perlunya mematuhi peraturan.
3. Peserta didik dapat mendemonstrasikan contoh norma dan pelanggaran norma di suatu tempat..
Tujuan Pembelajaran Topik C :
1. Peserta didik dapat menganalisis dampak dari sebuah pelanggaran peraturan tertulis dan tidak tertulis.
2. Peserta didik dapat menganalisis manfaat menaati peraturan.
MODEL PEMBELAJARAN : PJBL(PROJECT BASED LEARNING)
METODE PEMBELAJARAN : EKSPLORASI
MEDIA/ALAT DAN BAHAN : VIDEO, LKPD , PENSIL, KRAYON.
MATEMATIKA
Warna Bunga | Banyak Bunga |
---|---|
Putih | 5 |
Merah | 6 |
Kuning | 2 |
Lainnya | 8 |
Gambar bunga menyatakan 1 bunga |
Warna merah
Warna hitam
12 bunga
5 bunga
Nama Siswa | Banyak Kelereng |
---|---|
Azizah | 5 |
Karel | 6 |
Putu | 2 |
Slamet | 8 |
Asep | 5 |
Helen | 4 |
Hari Sabtu (14 buku)
6 buku
Hari Kamis (3 buku)
Hari Sabtu
3 buku + 12 buku = 15 buku
56 buku
kelas V
kelas IV
terdapat 8 gambar siswa, satu gambar siswa menyatakan 4 siswa sehingga banyak siswa kelas IV adalah 8 x 4 = 32 siswa
kelas I dan kelas II, karena terdapat 6 gambar siswa sehingga 6 x 4 = 24 siswa
39 x 4 = 156 siswa
Ayo Beraktivitas
Ø Guru membentuk kelompok heterogen (berdasarkan karakteristik dan keberagaman peserta didik) yang terdiri atas 3- 4 peserta didik.
Ø Guru meminta peserta didik untuk mengeluarkan alat tulis (benda) dalam tas sekolah yang dibawa oleh setiap anggota kelompok.
Ø Guru meminta kelompok untuk mencatat nama dan banyaknya benda yang telah dikeluarkan masing-masing anggota kelompok.
Ø Guru menjelaskan cara mengisi tabel yang ada pada Buku Siswa, kolom 1 menyatakan Nama alat tulis (benda) dan kolom 2 menyatakan banyaknya.
Ø Guru memberikan contoh cara mengisi beberapa bagian pada tabel, pada kolom 1 tulislah semua alat tulis (benda) dalam tas sekolah dan kolom 2 gambarlah dalam bentuk sketsa sebanyak jumlah alat tulis (benda) yang ada.
Ayo Mengamati
Ø Guru meminta peserta didik untuk menghitung banyak papan tulis, jam dinding, lemari dan hiasan dinding. Kegiatan ini dapat diganti disesuaikan kondisi di dalam kelas masing-masing guru sehingga apa yang disajikan adalah sesuatu yang ada di sekitar peserta didik.
Ø Guru dapat pula meminta satu peserta didik untuk menyebutkan macam-macam mainan di rumah.
Guru mengingatkan kembali pada kegiatan Aktivitas 1 terkait penyajian piktogram. Guru meminta salah satu kelompok untuk menyajikan piktogram berdasarkan data yang diperoleh dalam satu kelompok
Pendidikan Pancasila
Pentingnya Kerukunan Hidup, Saling Berbagi, dan Tolong-menolong
Kerja sama yang dilakukan oleh masyarakat biasanya disebut dengan istilah gotong royong. Gotong royong dilakukan dengan tujuan untuk meringankan pekerjaan, sehingga pekerjaan yang seberat apapun akan terasa ringan dikerjakannya. Kegiatan gotong royong mengandung nilai kerukunan, saling berbagi, dan tolong-menolong.
Hidup rukun, saling berbagi dan tolong-menolong adalah perbuatan yang mulia dan membuat hidup kita bahagia. Kita dapat mempunyai banyak teman sehingga kita tidak menjadi sedih dan kesepian karena di sekeliling kita banyak teman yang menemani dalam hidup kita. Selain itu, kita menjadi disayangi oleh orang tua, guru, teman, dan anggota masyarakat lainnya. Hidup rukun, saling berbagi dan saling tolong dengan sesama termasuk nilai-nilai gotong royong.
Gotong royong banyak sekali manfaatnya, di antaranya dapat memperingan dan mempercepat pekerjaan selesai, menjalin kerukunan hidup bermasyarakat, dan mempererat rasa persaudaraan Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia kita harus melaksanakan gotong royong dalam seluruh kegiatan yang membutuhkan bantuan orang lain
Pengertian Gotong Royong
Sikap bekerja bersama-sama, tolong-menolong dan saling berbagi dalam menyelesaikan sesuatu hal
Siapa saja yang harus bergotong royong?Setiap orang sebagai warga dalam suatu lingkungan masyarakat. Karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan
Bangsa Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa, salah satunya adalah gotong royong. Istilah ini mengandung makna bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Gotong royong bukan sekadar tradisi, tetapi menjadi bagian tak terpisahkan dari kepribadian dan budaya Indonesia yang tetap hidup hingga saat ini.
Nilai-Nilai dalam Gotong Royong
1. Nilai Persatuan Gotong royong menciptakan persatuan. Dengan bekerja bersama masyarakat menjadi satu kesatuan utuh, menyadari bahwa saling ketergantungan memperkuat persatuan.
2 Nilai Kebersamaan Kebersamaan terwujud dalam setiap pekerjaan gotong royong. Contohnya, kegiatan ronda malam yang menciptakan kebersamaan dalam menjaga keamanan lingkungan.
3 Nilai Tolong-Menolong Gotong royong mengajarkan nilai tolong-menolong Masyarakat belajar saling membantu, membuat pekerjaan cepat selesai, dan meningkatkan rasa kebersamaan
4. Nilai Rela Berkorban Kegiatan gotong royong menumbuhkan sikap rela berkorban Masyarakat belajar untuk berkorban demi kebaikan bersama dan menyelesaikan tugas dengan sukarela.
5. Nilai Sosial Gotong royong mencerminkan sifat sosial bangsa Indonesia. Interaksi yang saling membutuhkan memperkuat kehidupan bermasyarakat
Karakteristik Gotong Royong
1 Sifat Dasar Bangsa Indonesia Gotong royong menjadi identitas unik bangsa Indonesia yang membedakannya dari bangsa lain
2. . Rasa Kebersamaan Dalam setiap pekerjaan gotong royong, tercipta kebersamaan yang menguatkan hubungan sosial.
3. Nilai Luhur Turun Temurun Gotonng royong bukan sekadar kebiasaan, melainkan nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi
4. Saling Membantu untuk Kebahagiaan Bersama Gotong royong mengajarkan bahwa dengan saling membantu, kita dapat mencapai kebahagiaan dan kerukunan hidup bersama
Pelaksanaan Gotong Royong Lingkungan Keluarga
1 Membersihkan Rumah Bersama Gotong royong dimulai dari lingkungan keluarga dengan membersihkan rumah bersama.
2. Membantu Ibunda di Dapur Bantuan di dapur menjadi contoh nyata gotong royong di keluarga
3. Mencuci Peralatan Makan Bersama Saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga adalah bentuk gotong royong
Lingkungan Sekolah
1. Melaksanakan Piket Kelas Pixet kelas menjadi wujud gotong royong di lingkungan sekolah
2. Melaksanakan Diskusi Kelas Diskusi kelas membantu memecahkan masalah bersama
3. Berbagi Makanan dan Minuman Berbagi bekal menciptakan kebersamaan di antara teman
4. Kerja Bakti Bersama Gotong royong dalam kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah
Manfaat gotong royong:
1. meringankan pekerjaan
2 pekerjaan akan cepat selesai
3. menjalin kerukunan hidup bermasyarakat
4. mempererat rasa persaudaraan
Lingkungan Masyarakat
1. Melaksanakan Siskamling Siskamling menjaga keamanan lingkungan setempat, menerapkan gotong royong.
2. Kerja Bakti di Lingkungan Bersih-bersih dan perawatan lingkungan sebagai bentuk gotong royong di masyarakat.
3. Membantu Korban Bencana Alam Gotong royong tercermin dalam membantu korban bencana alam
Manfaat Gotong Royong
1. Menciptakan Kebersamaan Gotong royong membentuk ikatan kebersamaan di antara masyarakat.
2. Menumbuhkan Sikap Saling Menolong Kegiatan bersama ini menumbuhkan sikap saling menolong dan kekeluargaan.
3. Membuat Pekerjaan Lebih Ringan dan Cepat Selesai Kolaborasi dalam gotong royong membuat pekerjaan lebih efisien.
4. Mempererat Rasa Persatuan dan Kesatuan Gotong royong memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di masyarakat.
5. Meningkatkan Produktivitas Kerja Dengan gotong royong, produktivitas kerja meningkat karena kolaborasi dan bantuan antarindividu.
6. Menciptakan Lingkungan yang Tentram dan Damai Gotong royong menciptakan lingkungan masyarakat yang tentram, damai, dan harmonis.
BAHASA INDONESIA
Mandi menjaga tubuh bersih dan bebas dari kuman.
Nama daerah yang menjadi latar belakang tempat cerita ini adalah Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.
Pahmi, Kidul, dan Sagoy suka berkumpul di rumah Pahmi.
Mereka suka berkumpul di tempat itu karena tempatnya luas dan banyak makanan.
Kidul tidak suka mandi karena bosan gerakannya begitu-begitu saja.
Saya tidak setuju karena meskipun kita sedang libur kita harus mandi secara teratur supaya tubuh kita bersih, bebas dari kuman.
Dokter Tuti menyampaikan bahwa alergi Kidul bukan karena tidak suka mandi ttapi karena alergi terhadap udang papai.
Alergi adalah perubahan reaksi tubuh terhadap kuman-kuman penyakit atau keadaan sangat peka terhadap penyebab tertentu (zat, makanan, serbuk, keadaan udara, asap, dan sebagainya) yang dalam kadar tertentu tidak membahayakan untuk sebagian besar orang.Cara terbaik untuk mencegah alergi adalah dengan menghindari pemicunya. Meski demikian, ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan jika pemicunya sulit untuk dihindari, seperti mengenakan pakaian tertutup, tidak memakai parfum yang dapat mengundang serangga, serta membersihkan rumah secara rutin.
IPAS
- Mengucapkan permisi ketika memasuki rumah.
- Mencium tangan kedua orang tua ketika hendak pergi.
- Tidak meludah di sembarang tempat.
- Tidak duduk selonjoran di depan orang lain.
- Melakukan upacara adat pernikahan, kematian, maupun rasa syukur terhadap hasil bumi.
- Tata cara menanam maupun panen.
- Tata cara berburu.
Norma adalah aturan yang berlaku pada suatu wilayah. Adat istiadat adalah aturan tidak tertulis dan diakui sebagai hal yang baik untuk dilakukan. Dengan kata lain, adat istiadat merupakan bagian dari norma.
- Buatlah tabel wawancara seperti contoh tabel berikut!
- Carilah lima orang narasumber yang dapat kalian wawancara.
- Lakukan wawancara sesuai dengan instruksi yang disampaikan oleh guru kalian.
- Mintalah izin sebelum memulai. Gunakan etika dan sopan santun saat melakukan wawancara.
- Setelah selesai, mintalah paraf orang tersebut di tabel yang kalian buat.
No. | Narasumber | Norma atau Adat Istiadat | Daerah Asal Norma atau Adat Istiadat | Paraf |
---|---|---|---|---|
1. | Sugino | Jika berbicara kepada orang yang lebih tua menggunakan krama inggil | Jawa Tengah | x |
2. | Sutrisno | Tradisi Brobosan | Jawa tengah | x |
3. | Kusmirahayu | Acara kenduren/Selamatan | Jawa Tengah | x |
4. | Fatimah Hidayah | Upacara Tedak Siten | Jawa tengah | x |
5. | Eri Muji Astuti | Acara ruwatan | Jawa tengah | x |
- Berkumpullah dengan kelompok yang sudah dibagi oleh guru kalian.
- Pelajari lembar kerja hasil wawancara kalian.
- Diskusikan mengenai norma dan adat istiadat yang telah kalian dapatkan dari hasil wawancara sebelumnya.
- Setelah itu ceritakan secara bergiliran mengenai norma dan peraturan yang ada di keluarga dan daerah kalian kepada anggota kelompok.
- Simak dan tulis apa yang teman kalian sampaikan.
Hal menarik pada pembelajaran kali ini adalah mencari informasi mengenai norma maupun adat istiadat yang ada di sekitar kalian melalui wawancara.
Ya, saya mengenal akar budaya saya.
Ayah, ibu, kakek, dan nenek saya berasal dari suku Jawa.
Beberapa yang diajarkan ayah, ibu, kakek, dan nenek antara lain : menjaga sopan santun kepada siapapun, menerima apa adanya, mudah bergaul dan membaur, saat berjalan sungkan mendahului, kebersamaan dan tolong menolong.
Ya, saya menggunakan bahasa krama inggil yang ditujukan kepada yang lebih tua, lebih dihormati, atau orang asing.
Ajaran yang diterima dari ayah, ibu, kakek dan nenek mengajarkan kepada saya untuk selalu berbuat baik kepada orang lain.
Yang saya lakukan adalah bersikap rendah hati dengan bertutur kata yang baik, selalu berbuat baik dan memprioritaskan orangtua, membantu mewujudkan impian orangtua, melaksanakan segala perintah orangtua, dan merawat orangtua yang sudah memasuki usia senja.
- Hanya berburu untuk kebutuhan makan seluruh warganya;
- Tidak memperjualbelikan bagian apapun dari paus;
- Tidak berburu paus jantan dan betina yang sedang hamil;
- Semua aktivitas perburuan dilakukan secara tradisional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar