Hari/Tanggal : Selasa, 15 April 2025
Kelas : IV B
Muatan Pelajaran :
1. Matematika : Komposisi dan Dekomposisi Bangun Ruang
2. Pendidikan Pancasila : Negaraku
3. Bahasa Indonesia : Asal Usul
4. IPAS : Aku dan Kebutuhanku
Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh
Apa kabar anak sholih sholihah…
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan ujian hari ini! Jangan lupa tingkatkan iman dan takwa dengan selalu rajin melaksanakan solat 5 waktu, murojaah, sholat sunah Dhuha.
Capaian Pembelajaran Matematika
MATEMATIKA
- Persegi
- Segitiga
- Jajar genjang
- Segitiga
- Segitiga
- Segitiga
- Segitiga
Komposisi bangun datar adalah proses membentuk bangun datar yang lebih besar atau lebih kompleks dengan menggabungkan dua atau lebih bangun datar yang lebih sederhana. Komposisi berarti menyatukan atau menggabungkan. Jadi, langkah-langkah umum dalam komposisi bangun datar dilakukan dengan menggabungkan sisi atau sudut bangun-bangun datar yang diberikan untuk membentuk bangun datar yang baru.
Dalam pembelajaran matematika, tangram dapat digunakan untuk mengajarkan konsep-konsep tertentu, khususnya pada topik-topik geometri. Siswa dapat belajar untuk membentuk bentuk-bentuk geometri dengan menggunakan potongan-potongan tangram, dan juga belajar untuk mengubah bentuk-bentuk tersebut dengan mengubah posisi potongan-potongan.
Gambar di atas merupakan sebuah bangun datar yang terdiri dari :
Demikian pembahasan mengenai Komposisi dan Dekomposisi Bangun datar. Semoga tulisn ini bisa bermanfaat.
Komposisi dan Dekomposisi
Peserta didik dapat mengenal lingkungan rumah, sekolah, lingkungan (RT/RW/desa/kelurahan dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.
Pendidikan Pancasila
Semut dan BelalangDi bawah terik matahari musim panas, barisan semut berjalan rapi menuju sarang. Sudah puluhan kali barisan ini berjalan bolak-balik di bawah komando sang pemimpin. Setiap semut membawa bulir makanan di atas badannya. Tidak lebih dari satu bulir dapat dibawa semut, hingga tak cukup sekali atau dua kali mereka bolak-balik menuju sarang.
Sementara di antara hijau rumput di pinggir kolam, seekor belalang duduk santai menikmati semilir angin. Terheran-heran ia menyaksikan barisan semut bolak-balik melintas di hadapannya.
“Hai semut-semut! Apa sih yang kalian lakukan? Sibuk sekali sejak pagi? Tidakkah mondar-mandir di tengah terik matahari membuat kalian lelah berkeringat?” seru belalang kepada barisan semut.“Kami bekerja keras mengumpulkan persediaan makanan untuk musim dingin nanti. Barisan kami memang panjang, tetapi daya angkut kami tidak banyak. Oleh karena itu, kami harus mondar-mandir” ujar komandan semut menjawab belalang.
“Haaah? Mengumpulkan makanan untuk musim dingin? Repot sekali! Musim dinginkan masih lama? Sekarang nikmati saja teriknya matahari dan makanan yang melimpah. Buat apa sibuk dari sekarang?” ujar belalang sambil terkekeh menertawakan semut-semut.
“Hai belalang! Harusnya kamu melakukan hal yang sama. Serangga seperti kita harus bersiap-siap menghadapi musim dingin. Nanti, semua tanaman dan sumber makanan lain akan beku tertutup salju. Hembusan angin dingin juga akan membuat kita yang bertubuh kecil sulit keluar sarang untuk mencari makan” balas komandan semut.
“Benar belalang! Harusnya kamu mengumpulkan teman-temanmu untuk bekerjasama mengisi sarang dengan persediaan makanan. Justru karena musim panas masih panjang, kita masih punya banyak waktu untuk mencicil pekerjaan,” semut kecil menambahkan dari barisan belakang.
“Ah, semua temanku juga sedang bersantai. Terserah kalian sajalah kalau ingin merepotkan diri!” tukasnya.Begitulah adanya. Sepanjang musim panas barisan semut sibuk bekerja, sementara belalang santai bermalas-malasan. Hingga tiba saatnya musim dingin. Semut-semut nyaman bercengkerama di sarangnya yang berlimpah makanan. Bagaimana dengan belalang? Ia meringkuk kedinginan dan kelaparan di balik dinginnya batu.
Jika demikian, mana yang patut dijadikan teladan? Semut atau belalang?
Jawablah pertanyaan berikut!
- Apa yang dilakukan sekelompok semut? Mengapa mereka harus melakukannya?. Sekelompok semut mengumpulkan makanan, agar pada musim dingin tiba mereka tidak perlu lagi mencari makanan, dimana makanan sulit di dapatkan.
- Bagaimana menurutmu sikap belalang? Sikap belalang yang hanya bermalas-malasan kurang baik karena untuk menghadapi musim dingin para serangga harus mengumpulkan makanan.
- Bagaimana cara semut bekerja? Semut bekerja secara kelompok mengumpulkan makanan. Seekor semut hanya mampu membawa sebulir makanan di atas tubuhnya sehingga pekerjaan tersebut harus dilakukan berulang-ulang.
- Nilai-nilai baik apa yang bisa kamu teladani dari cerita di atas? Kerjasama semut dalam mengumpulkan makanan untuk persiapan musim dingin dan kerja keras semut yang melakukan pekerjaan tersebut secara berulang-ulang karena ukuran tubuhnya yang kecil
Gotong royong adalah kegiatan bekerja sama secara suka rela untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Gotong royong merupakan ciri khas masyarakat Indonesia yang sudah menjadi kepribadian bangsa. Kata "gotong" berasal dari bahasa Jawa yang berarti pikul atau angkat. Kata "royong" berasal dari bahasa Jawa yang berarti bersama-sama.
Masyarakat di Indonesia terbiasa melakukan gotong royong pada kegiatan-kegiatan yang membutuhkan bantuan orang lain. Kegiatan gotong royong memiliki beberapa sebutan atau istilah di beberapa daerah di Indonesia. Beberapa istilah/sebutan kegiatan gotong royong di Indonesia antara lain sebagai berikut :
1. Marsiadapari dari Sumatera UtaraDi dalam bahasa Batak khusunya Karo, gotong royong disebut dengan marsiadapari. Marsidapari berasal dari kata mar-sialap-ari yang berarti kita berikan dahulu tenaga bantuan kita kepada orang lain baru kemudian meminta dia untuk membantu kita. Mariadapari adalah kekegiatan yang dilakukan beberapa orang secara serentak di ladang masing-masing secara bergiliran agar pekerjaan yang berat menjadi lebih ringan. Pelaksanaan marsiadapari ini pun tidak hanya saat bertani (mangula) di ladang (hauma), tetapi juga pada semua bidang kegiatan orang Batak. Seperti mendirikan rumah (pajongjong jabu), kemalangan, pesta dan lain sebagainya.
2. Alang Tulung Dari NADSuku Gayo merupakan salah satu suku melayu yang bermukim di NAD. Masyarakat suku Gayo memiliki tradisi gotong royong yang disebut dengan Alang Tulung yang artinya tolong menolong. Tujuan dari Alang tulung ini adalah terciptanya kerukunan dan toleransi dalam masyarakat gayo.
Tradisi ini berdasarkan pada filosofi bahwa manusia tidak dapathidup sendiri, melainkan harus saling tolong menolong baik dalam kegiatan sosial, acara keluarga, kegiatan ekonomi maupun kegiatan keagamaan. Pelaksanaan kegiatan Alang Tulung antara lain : dalam bidang pengolahan lahan pertanian, masyarakat Gayo tolong menolong dalam proses mengolah lahan pertanian. Dalam acara hajatan atau pesta maupun duka, masyarakat bahu membahu membantu ahli keluarga dari awal hingga selesai.
3. Liliuran dari Jawa BaratLiliuran adalah istilah gotong royong yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Kata dasar liur artinya membantu tanpa pamrih Sedangkan liliuran artinya saling membantu pekerjaan seseorang dengan dilakukan oleh sekelompok orang atau sekelompok warga tanpa upah.
Liliuran adalah tradisi gotong royong yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan berat bersama-sama. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh petani, tetapi juga bisa dilakukan untuk kegiatan lain seperti membangun rumah atau acara besar. Cara ini dipandang menguntungkan, karena mereka tidak dibebani kewajiban untuk memberi upah.
4. Song Osong Lombhung dari MaduraSong Osong Lombhung merupakan istilah gotong royong dari masyarakat Madura. Song-osong lombhung berarti memikul lumbung. Secara konotatif, lumbung bisa dipahami sebagai sesuatu yang berukuran besar, yang digunakan untuk menyimpan hasil panen yang bermanfaat untuk hidup banyak orang.
Semangat song-osong lombhung ini bisa ditemui pada upacara tradisional seperti rokat tase atau petik laut, hingga kegiatan-kegiatan sehari-hari seperti membangun surau desa atau pada saat panen para petani garam. Sebagaimana lumbung, surau desa, garam dan hasil laut adalah perihal yang menyangkut kepentingan banyak orang. Karenanya ia layak untuk mencuri perhatian dan tenaga warga.
5. Gugur Gunung dari JogjakartaGugur gunung adalah istilah gotong royong yang berasal dari Yogyakarta. Secara harfiah, "gugur gunung" berarti menurunkan atau meratakan gunung. Kegiatan ini merupakan kerja sama tradisional yang dilakukan secara bersama-sama tanpa mengharapkan imbalan.
Beberapa contoh kegiatan gugur gunung Membangun rumah, Memperbaiki jembatan, Membersihkan jalan, Membersihkan sungai, Membersihkan area pemakaman umum. Manfaat gugur gunung Membantu menyelesaikan pekerjaan berat, Membantu menanggulangi musim penghujan, Membantu membersihkan area pemakaman umum.
6. Sambatan dari JawaSambatan merupakan salah satu tradisi gotong royong yang masih lestari sampai dengan saat ini di wilayah pedesaan baik di Jawa. Sambatan itu sendiri berasal dari kata sambat (bahasa Jawa) yang berarti meminta bantuan tetangga atau warga sekitar dalam jumlah banyak.
Sambatan adalah wujud dari sikap masyarakat pedesaan yang suka menolong dan peduli terhadap sesama. Dengan adanya gotong-royong diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan diantara warga. Dalam praktiknya, sambatan banyak dilakukan warga saat membangun atau memperbaiki rumah. Biasanya warga yang melakukan sambatan masih berada dalam satu wilayah RT atau Dusun.
7. Pawonda Dari Nusa Tenggara TimurPawonda adalah istilah gotong royong dalam membangun rumah dengan adat di Waingapu, Nusa Tenggara Timur. Ciri khas pawonda antara lain melibatkan sekelompok orang untuk membangun rumah, terdapat ritual khusus, seperti berpuasa dan bergotong royong mengukir tiang pancang, semua warga bahu membahu hingga rumah selesai dibangun.
8, Ngayah dari BaliTradisi ngayah adalah kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat Bali secara sukarela. Tradisi ini dilakukan untuk kepentingan bersama, tanpa mengharapkan imbalan. Kata "ngayah" berasal dari bahasa Bali halus yaitu "nguwopin" yang berarti membantu. Ngayah merupakan bentuk pengabdian dan pelayanan kepada sesama makhluk hidup.
Tardisi Ngayah memperkuat rasa solidaritas anggota mayarakat. Selain itu tradisi Ngayah memberikan kesempatan kepada warga masyarakat Bali untuk membentuk nilai-nilai sosial seperti keikhlasan, kerja sama, saling membantu, dan menghargai kebersamaan. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tradisi ngayah: Membersihkan lingkungan, Membantu penyelenggaraan acara, Mempersiapkan upacara keagamaan, Membantu sesama warga yang sedang mengadakan acara adat, Membantu mempersiapkan peringatan hari besar agama lain.
9. Gemohing dari Nusa Tenggara TimurGemohing diartikan sebagai aktivitas bersama sekumpulan orang untuk menjalankan satu kegiatan di dalam kampung. Kegiatan bersama itu dilakukan untuk membersihkan ladang, menanam, memanen, dan membangun rumah.
Gemohing dapat diartikan sebagai gotong royong ala masyarakat Lamaholot. Lamaholot itu sendiri adalah sebutan bagi masyarakat yang mendiami sejumlah daerah di Flores Timur, yaitu meliputi Flores Timur Daratan, Pulau Adonara, Pulau Solor, Pulai Lembata dan Pulau Alor-Pantar.
10. Ammosi dari Sulawesi SelatanAmmossi adalah tradisi gotong royong dalam budaya masyarakat Bulukumba, Sulawesi Selatan. Ammossi merupakan salah satu ritual dalam tradisi Annyorong Lopi. Ammossi yaitu upacara pemberian pusat pada pertengahan lunas kapal. Setelah rangkaian tahapan dilaksanakan, perahu dapat didorong ke laut.
Annyorong Lopi sendiri biasanya dilakukan pada siang hari dan pada saat laut sedang pasang. Beberapa pengrajin percaya bahwa Jumat adalah hari yang baik untuk melaksanakan ritual. Acara ini melibatkan pemilik kapal, pembuat kapal, hingga tokoh masyarakat dan tamu undangan. Lazimnya, ditampilkan atraksi pencak silat dan dilanjutkan pembunyian gong yang menandakan bahwa kapal siap diluncurkan.
11. Mapalus dari Sulawesi UtaraMapalus adalah suatu budaya tradisional di daerah Minahasa, budaya gotong-royong atau tolong-menolong yang berkembang di Minahasa. Mapalus merupakan suatu model kerja bersama beberapa keluarga, kelompok- kelompok kerja yang dibentuk dalam suatu wilayah.
Sesuai dengan perkembangan jaman Mapalus tidak hanya sebatas bidang pertanian saja namun diterapkan dalam setiap kegiatan sosial kemasyarakatan di berbagai bidang kehidupan. Mapalus juga dilaksankan pada kegiatan upacara adat, pindah rumah, membangun jalan dan jembatan, membuat perahu, upacara pernikahan dan upacara kematian.
12. Masohi dari Maluku SelatanMasohi adalah budaya gotong royong masyarakat Maluku, termasuk di Ambon dan Negeri Samasuru. Budaya ini merupakan bentuk kerja sama tolong menolong tanpa imbalan. Kata Masohi berasal dari bahasa Maluku Tengah yang berarti gotong royong.
Kagiatan Masohi biasanya dilakukan pada saat membangun rumah, memperbaiki jalan, dan fasilitas umum lainnya. Tujuan kegiatan Masohi adalah untuk memperingan beban masyarakat. Kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan sekaligus menjalin dan membina hubungan sosial antar warga.
13. Barifola dari Maluku UtaraBarifola sendiri berasal dari dua kata bahasa Tidore yaitu “bari” yang artinya saling membantu atau gotong royong dan “fola” yaitu rumah. Membangun rumah di sini adalah rumah masyarakat yang akan di bangun yang dimulai dari mempersiapkan bahan-bahan material hingga proses membantu membangun rumah bersama-sama dengan anggota masyarakat lainnya hingga rumah tersebut siap dihuni.
14. Helem Foi Kenambai Umbai dari PapuaHelem Foi Kenambai Umbai adalah istilah gotong royong yang berasal dari Papua. Istilah ini digunakan dalam kerja sama untuk menghasilkan karya dalam Festival Danau Sentani. Selain Helem Foi Kenambai Umbai, Papua juga memiliki tradisi gotong royong lain, yaitu Anu Beta Tubat dan Bakar Batu.
Demikian pembahasan mengenai Ragam Gotong Royong Di Indonesia.
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Apakah yang dimaksud dengan gotong royong?
2. Sebutkan dua manfaat dari gotong royong?
3. Sebutkan dua contoh kerukunan dan saling tolong-menolong dalam
kehidupan sehari-hari?
4. Apa saja yang termasuk kerukunan/tolong-menolong di lingkungan sekolah?
5. Mengapa kerukunan dalam kehidupan harus kita jaga?
Sementara di antara hijau rumput di pinggir kolam, seekor belalang duduk santai menikmati semilir angin. Terheran-heran ia menyaksikan barisan semut bolak-balik melintas di hadapannya.
“Hai semut-semut! Apa sih yang kalian lakukan? Sibuk sekali sejak pagi? Tidakkah mondar-mandir di tengah terik matahari membuat kalian lelah berkeringat?” seru belalang kepada barisan semut.
“Haaah? Mengumpulkan makanan untuk musim dingin? Repot sekali! Musim dinginkan masih lama? Sekarang nikmati saja teriknya matahari dan makanan yang melimpah. Buat apa sibuk dari sekarang?” ujar belalang sambil terkekeh menertawakan semut-semut.
“Hai belalang! Harusnya kamu melakukan hal yang sama. Serangga seperti kita harus bersiap-siap menghadapi musim dingin. Nanti, semua tanaman dan sumber makanan lain akan beku tertutup salju. Hembusan angin dingin juga akan membuat kita yang bertubuh kecil sulit keluar sarang untuk mencari makan” balas komandan semut.
“Benar belalang! Harusnya kamu mengumpulkan teman-temanmu untuk bekerjasama mengisi sarang dengan persediaan makanan. Justru karena musim panas masih panjang, kita masih punya banyak waktu untuk mencicil pekerjaan,” semut kecil menambahkan dari barisan belakang.
“Ah, semua temanku juga sedang bersantai. Terserah kalian sajalah kalau ingin merepotkan diri!” tukasnya.
Jika demikian, mana yang patut dijadikan teladan? Semut atau belalang?
- Apa yang dilakukan sekelompok semut? Mengapa mereka harus melakukannya?. Sekelompok semut mengumpulkan makanan, agar pada musim dingin tiba mereka tidak perlu lagi mencari makanan, dimana makanan sulit di dapatkan.
- Bagaimana menurutmu sikap belalang? Sikap belalang yang hanya bermalas-malasan kurang baik karena untuk menghadapi musim dingin para serangga harus mengumpulkan makanan.
- Bagaimana cara semut bekerja? Semut bekerja secara kelompok mengumpulkan makanan. Seekor semut hanya mampu membawa sebulir makanan di atas tubuhnya sehingga pekerjaan tersebut harus dilakukan berulang-ulang.
- Nilai-nilai baik apa yang bisa kamu teladani dari cerita di atas? Kerjasama semut dalam mengumpulkan makanan untuk persiapan musim dingin dan kerja keras semut yang melakukan pekerjaan tersebut secara berulang-ulang karena ukuran tubuhnya yang kecil
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Apakah yang dimaksud dengan gotong royong?
2. Sebutkan dua manfaat dari gotong royong?
3. Sebutkan dua contoh kerukunan dan saling tolong-menolong dalam
kehidupan sehari-hari?
4. Apa saja yang termasuk kerukunan/tolong-menolong di lingkungan sekolah?
5. Mengapa kerukunan dalam kehidupan harus kita jaga?
BAHASA INDONESIA
IPAS
- Pangan, adalah kebutuhan utama yakni makanan dan minuman.
- Sandang adalah kebutuhan utama akan pakaian yang melindungi tubuh manusia dari lingkungan.
- Papan adalah kebutuhan utama akan tempat tinggal untuk berlindung.
- Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang harus segera dipenuhi dan tidak dapat ditunda
- Kebutuhan mendesak adalah kebutuhan yang tiba-tiba muncul dan bersifat sangat kritis, sehingga dapat mengancam nyawa jika tidak dipenuhi.
- Kebutuhan yang Akan Datang adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi di kemudian hari dan dapat ditunda sebab sifatnya yang tidak mendesak. Kebutuhan ini dapat direncanakan terlebih dahulu.
- Penting dan mendesak: jenis kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang tinggi dan juga harus segera dipenuhi karena akan mengganggu kelangsungan hidup apabila tidak dipenuhi. Misalnya mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan besok.
- Penting dan tidak mendesak: jenis kebutuhan yang memiliki tingkat kepentingan tinggi namun pemenuhannya bisa ditunda karena tidak bersifat darurat. Contohnya adalah olah raga.
- Tidak penting dan Mendesak: jenis kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang rendah namun harus segera dipenuhi karena bersifat mendesak dan tidak bisa ditunda. Misalnya menjawab panggilan telpon dari teman.
- Tidak mendesak dan tidak penting: jenis kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang rendah dan pemenuhannya bisa ditunda. Misalnya menonton film kartun.
- Tingkat urgensi atau keharusan mendesak.
- Kesempatan yang dimiliki
- Pertimbangan masa depan.
- Kemampuan diri.
- Mencatat semua daftar kebutuhan.
- Menyusun tingkat kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya.
- Membuat catatan kebutuhan dan alokasi dana
- Memilih kebutuhan mulai dari yang paling memberi manfaat secara optimal dari keseluruhan daftar kebutuhan.
- Memenuhi kebutuhan sesuai dengan daftar yang telah dibuat.
Kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang tinggi dan juga harus segera dipenuhi karena akan mengganggu kelangsungan hidup apabila tidak dipenuhi. Misalnya makan, minum, dan tidur
Kebutuhan yang memiliki tingkat kepentingan rendah namun pemenuhannya tidak bisa ditunda karena bersifat darurat. Misalnya memakai payung saat hujan, menjawab telepon, dan membalas chat WA.
Kebutuhan yang memiliki tingkat kepentingan tinggi namun pemenuhannya bisa ditunda karena tidak bersifat darurat. Misalnya membaca buku, berolah raga, dan berkumpul bersama keluarga
Kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang rendah dan pemenuhannya bisa ditunda. Misalnya menonton tv, bermain game, dan mengobrol bersama teman
Kebutuhan Primer :Makan, minum, dan tidurKebutuhan Sekunder : Membaca buku, berolah raga, berkumpul bersama keluarga.Kebutuhan tersier : Memakai payung, menjawab telepon, membalas chat, bermain game, menonton tv, mengobrol bersama teman
Kebutuhan seperti makan, minum, dan tidur sangat penting karena jika tidak dipenuhi karena dapat mengancam hidup. Kebutuhan membaca buku, berolah raga, dan berkumpul bersama keluarga memang penting namun dapat ditunda. Kebutuhan menjawab telepon, membalas chat wa, dan memakai payung tidak penting namun harus segera dilakukan. Kebutuhan bermain game, menonton tv, mengobrol bersama teman dapat ditunda.
Saya memiliki kebutuhan untuk menjaga kelangsungan hidup.
Setiap orang memiliki beberapa kebutuhan serupa seperti sandang, pangan, papan. Namun ada juga yang memiliki kebutuhan yang berbeda.
Hal yang menentukan adalah kepentingan, waktu, faktor kemampuan, mendesak dan penting, urgensitas).
Kita tidak bisa memaksakan kebutuhan kepada orang lain karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan kemampuan yang juga berbeda untuk memenuhinya.
Kebutuhan yang lebih utama dipenuhi, kalau masih mampu dan keinginan itu termasuk ke dalam kebutuhan yang akan datang, bisa direncanakan.
Cara menentukan urutan kebutuhan adalah : menentukan urutan prioritasnya. penuhi atau laksanakan sesuai dengan urutan prioritasnya.
Kesimpulan Kegiatan Hari Ini:
Alhamdulillah kegiatan pembelajaran hari ini berjalan dengan baik dan lancar. Semua siswa dapat mengikuti dan memahami kegiatan dengan sangat antusias. Pada pelajaran IPAS anak anak sangat antusias mengelompokkan kebutuhan dari kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Alhamdulillah kegiatan belajar mengajar hari ini berjalan dengan lancar. Demikian pembelajaran hari ini, semoga selalu diberikan pemahaman dalam menuntut ilmu. aamiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar