Hari/Tanggal : Rabu, 30 April 2025
Kelas : IV B
Muatan Pelajaran :
1. IPAS : Membangun Masyarakat yang Beradab
2. Bahasa Indonesia : Sehat Ragaku
3. P5 : Meronce Kreativitas dalam Setiap Karya Tangan
Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh
Apa kabar anak sholih sholihah…
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan ujian hari ini! Jangan lupa tingkatkan iman dan takwa dengan selalu rajin melaksanakan solat 5 waktu, murojaah, sholat sunah Dhuha.
IPAS
Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup. Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk benda. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air. Di akhir fase ini, peserta didik menjelaskan tugas, peran, dan tanggung jawab sebagai warga sekolah serta mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat. Peserta didik mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya pada peta konvensional/digital. Peserta didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya. Peserta didik mengenal keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini. Peserta didik mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, mengenal nilai mata uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat/ memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari |
TP /ATP:
Tujuan Pembelajaran Topik A :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi definisi norma.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi definisi adat istiadat.
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi norma atau adat istiadat yang berlaku di sekitarnya..
Tujuan Pembelajaran Topik B :
1. Peserta didik dapat membedakan peraturan tertulis dan tidak tertulis.
2. Peserta didik dapat menganalisis perlunya mematuhi peraturan.
3. Peserta didik dapat mendemonstrasikan contoh norma dan pelanggaran norma di suatu tempat..
Tujuan Pembelajaran Topik C :
1. Peserta didik dapat menganalisis dampak dari sebuah pelanggaran peraturan tertulis dan tidak tertulis.
2. Peserta didik dapat menganalisis manfaat menaati peraturan.
BAHASA INDONESIA
1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.
5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.
6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.
7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.
10. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.
11. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
ATP :
§ Melalui kegiatan mendengarkan dan mencatat lagu “Nenek Moyangku”, peserta didik dapat memahami instruksi dan gagasan yang disampaikan secara aural dengan baik. |
§ Melalui kegiatan menyalin lagu, peserta didik mampu menunjukkan rima dengan tepat |
§ Melalui kegiatan mengubah kata-kata pada lagu, peserta didik mampu menulis teks berima dengan baik. |
§ Melalui kegiatan membaca teks dan mengamati peta, peserta didik mampu menemukan informasi dengan baik. |
§ Melalui kegiatan mendiskusikan silsilah keluarga, peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif dalam diskusi. |
§ Melalui kegiatan menulis asalusul keluarga, peserta didik dapat menuliskan informasi dengan terstruktur. |
§ Melalui kegiatan membaca teks “Kerja Sama yang Baik”, peserta didik dapat mengidentifikasi dan menyebutkan permasalahan yang dialami tokoh cerita. |
§ Melalui kegiatan mendiskusikan isi teks, peserta didik mampu menyampaikan pendapat tentang informasi di dalam teks dengan jelas. |
§ Melalui menuliskan cerita berdasarkan gambar, peserta didik dapat menulis teks narasi secara runtut dengan menggunakan konjungsi. |
§ Peserta didik dapat melafalkan kata-kata panjang dengan baik ketika membaca nyaring. |
§ Dengan membaca teks “Batik Besurek”, peserta didik dapat mengenali konjungsi antar kalimat dengan tepat. |
Membaca 1. Melalui kegiatan membaca cerita “Awas!” peserta didik dapat memahami dan menggunakan kata-kata dengan tepat. |
Berdiskusi 2. Melalui berdiskusi, peserta didik mampu menjelaskan penyebab terjadinya masalah pada cerita “Awas!” dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi. |
Menulis 3. Melalui kegiatan mengemukakan pendapat terhadap kejadian pada cerita “Awas!”, peserta didik menulis argumentasi dengan benar. |
Menyimak 4. Melalui kegiatan menyimak teks yang dibacakan, peserta didik dapat menyimpulkan informasi dan memahami kosakata baru. |
Berdiskusi 5. Melalui kegiatan mendiskusikan isi teks yang dibacakan, peserta didik dapat membandingkan objek dan ciri-cirinya dengan tepat. 6. Melalui kegiatan berdiskusi memilih kendaraan, peserta didik dapat mempresentasikan topik dengan antusias dan intonasi yang menarik. |
Menulis 7. Melalui kegiatan melengkapi kalimat, peserta didik mampu menggunakan awalan ‘ber-’ dengan tepat. 8. Melalui kegiatan menuliskan pengalaman saat bepergian, peserta didik mampu menulis dengan menggunakan tanda baca dan huruf kapital dengan tepat. |
Mengamati 9. Melalui kegiatan mengamati denah, peserta didik dapat mengidentifikasi objek dan lokasi, serta mendeskripsikan cara mencapainya dengan tepat. |
Berdiskusi 10. Melalui kegiatan memberikan petunjuk cara mencapai suatu tempat, peserta didik mampu menyampaikan petunjuk arah dengan tepat. |
Menulis 11. Melalui kegiatan menuliskan perjalanan ke sekolah, peserta didik dapat menulis struktur deskripsi dengan benar. |
MODEL PEMBELAJARAN : PJBL(PROJECT BASED LEARNING)
METODE PEMBELAJARAN : EKSPLORASI
MEDIA/ALAT DAN BAHAN : VIDEO, LKPD , PENSIL, KRAYON.
P5 : Tema Kewirausahaan
Meronce Kreativitas dalam Setiap Karya Tangan
Kegiatan Pembelajaran : P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
Tujuan Pembelajaran :
-Dengan mengangkat tema “kewirausahaan” dan mengacu kepada Profil Pelajar Pancasila, projek penguatan profil pelajar Pancasila ini ditujukan untuk melatih peserta didik melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi perkembangan motoriknya dengan cara meronce memanfaatkan alat dan bahan di sekitarnya dan menghasilkan karya yang memiliki nilai jual.
Dimensi | Elemen | Subelemen | Capaian pada fase B | |
Beriman dan bertaqwa Kepada Allah SWT | Berempati kepada orang lain | Terbiasa memberikan apresiasi di lingkungan sekolah dan masyarakat | ||
Kreatif | Menghasilkan gagasan yang orisinal | Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk | ||
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari | Berupaya mencari solusi alternatif saat pendekatan | |||
Mandiri | Regulasi diri | Menunjukkan inisiatif dan | Memahami arti penting bekerja secara mandiri serta |
IPAS
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok masyarakat. Dengan kata lain norma adalah aturan yang mengatur tingkah laku manusia. Norma dibuat oleh manusia disesuaikan dengan keadaan masyarakat di suatu wilayah dengan memerhatikan nilai-nilai yang dijunjung pada kelompok masyarakat tersebut.
Hal tersebut menjadikan norma hanya berlaku pada suatu tatanan masyarakat tertentu. Artinya, norma tidak bersifat menyeluruh. Masyarakat berusaha untuk menjunjung tinggi dan mempertahankan norma yang berlaku. Adat istiadat merupakan aturan tidak tertulis yang diakui sebagai hal baik oleh masyarakat, sehingga terus dilakukan dan menjadi sebuah kebiasaan.Adat istiadat juga berlaku bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tertentu. Artinya, tidak bersifat menyeluruh. Jika dilihat dari kedua pengertian norma dan adat istiadat, dapat dikatakan bahwa adat istiadat merupakan bagian dari norma. Norma atau pun adat istiadat yang ada di lingkungan masyarakat:- Mengucapkan permisi ketika memasuki rumah.
- Mencium tangan kedua orang tua ketika hendak pergi.
- Tidak meludah di sembarang tempat.
- Tidak duduk selonjoran di depan orang lain.
- Melakukan upacara adat pernikahan, kematian, maupun rasa syukur terhadap hasil bumi.
- Tata cara menanam maupun panen.
- Tata cara berburu.
Tahukah kalian, Indonesia dengan segala kekayaan budaya di dalamnya juga memiliki norma dan adat istiadat yang berbeda.Norma adalah aturan yang berlaku pada suatu wilayah. Adat istiadat adalah aturan tidak tertulis dan diakui sebagai hal yang baik untuk dilakukan. Dengan kata lain, adat istiadat merupakan bagian dari norma.
Mari Mencari TahuPada kegiatan ini, kalian akan mencari informasi mengenai norma maupun adat istiadat yang ada di sekitar kalian melalui wawancara kepada warga sekolah. Kalian dapat memaksimalkan waktu yang kalian miliki untuk melakukan wawancara. Sebelum memulai, perhatikan instruksi berikut dengan saksama.- Buatlah tabel wawancara seperti contoh tabel berikut!
- Carilah lima orang narasumber yang dapat kalian wawancara.
- Lakukan wawancara sesuai dengan instruksi yang disampaikan oleh guru kalian.
- Mintalah izin sebelum memulai. Gunakan etika dan sopan santun saat melakukan wawancara.
- Setelah selesai, mintalah paraf orang tersebut di tabel yang kalian buat.
No. Narasumber Norma atau Adat Istiadat Daerah Asal Norma atau Adat Istiadat Paraf 1. Sugino Jika berbicara kepada orang yang lebih tua menggunakan krama inggil Jawa Tengah x 2. Sutrisno Tradisi Brobosan Jawa tengah x 3. Kusmirahayu Acara kenduren/Selamatan Jawa Tengah x 4. Fatimah Hidayah Upacara Tedak Siten Jawa tengah x 5. Eri Muji Astuti Acara ruwatan Jawa tengah x
Lakukan BersamaDalam kegiatan ini kalian akan berbagi informasi berdasarkan hasil wawancara dan saling menceritakan ciri khas daerah masing-masing. Sebelum mulai, perhatikan instruksi berikut dengan saksama.- Berkumpullah dengan kelompok yang sudah dibagi oleh guru kalian.
- Pelajari lembar kerja hasil wawancara kalian.
- Diskusikan mengenai norma dan adat istiadat yang telah kalian dapatkan dari hasil wawancara sebelumnya.
- Setelah itu ceritakan secara bergiliran mengenai norma dan peraturan yang ada di keluarga dan daerah kalian kepada anggota kelompok.
- Simak dan tulis apa yang teman kalian sampaikan.
1. Menggunakan Bahasa Krama Inggil Kepada Orang yang Lebih TuaSecara sederhana bahasa jawa ngoko digunakan oleh seseorang pada seseorang lain yang seusia atau sudah dikenal dekat. Sedangkan Bahasa Jawa Krama adalah bahasa Jawa halus yang biasanya digunakan ketika berbicara kepada orang tua atau orang yang lebih tua. Bahasa Jawa krama mengajarkan kita untuk lebih bersikap sopan dan menghargai mereka yang lebih tua. Sebagai anak akan terbiasa dilatih untuk menghormati orang lebih tua.
2. Tradisi BrobosanSalah satu upacara tradisi kematian yang masih dilangsungkan masyarakat Jawa hingga kini adalah brobosan alias berjalan di bawah keranda jenazah. Brobosan dilakukan setelah keranda jenazah dikeluarkan dari dalam rumah menuju tengah halaman.
Brobosan bertujuan agar keluarga yang ditinggalkan dapat melupakan kesedihan yang mendalam. Semua keluarga akan berkumpul dan melakukan ritual ini sebagai perpisahan terakhir sebelum jenazah dimakamkan. Dengan harapan, semua keluarga bisa benar-benar merelakan kepergian
3. Kenduren/SelamatanSelamatan atau kenduren dilakukan dengan mengundang beberapa kerabat atau tetangga . Secara tradisional acara syukuran dimulai dengan doa bersama, dengan duduk bersila di atas tikar, melingkari nasi tumpeng dengan lauk pauk dan kemuadian di lanjutkan dengan menikmati nasi tumpeng tersebut secara bersama – sama. Biasanya upacara ini di pimpin oleh pemuka agama (Modin). Tujuan dari kegiatan selamatan adalah untuk mendapatkan keselamatan dan perlindungan dari Tuhan yang maha Kuasa.
4. Upacara Tedhak SitenTedak Siten juga dikenal dengan sebutan turun tanah. Dalam tradisi Jawa, setiap bayi yang usianya telah mencapai tujuh atau delapan bulan disarankan untuk melakukan ritual adat Tedak Siten. Istilahnya sendiri berasal dari bahasa Jawa, tedhak yang artinya kaki dan Siten (siti) yang berarti tanah.
Upacara turun tanah ini memiliki tujuh rangkaian yang saling berkaitan. Tujuan dilaksanakannya prosesi Tedak Siten adalah untuk mempersiapkan anak agar mampu melewati setiap fase kehidupan. Di mulai dengan tuntunan dari kedua orang tuanya hingga ia mulai berdiri sendiri dan memiliki kehidupan mandiri.
5. Upacara RuwatanRuwatan adalah salah satu ritual penyucian yang masih dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Jawa. Ruwat sendiri dalam bahasa Jawa sama dengan kata luwar berarti dilepas atau dibebaskan. Sehingga Ruwatan berarti upacara untuk membebaskan atau melepaskan seseorang yang diruwat dari hukuman atau kutukan dewa yang menimbulkan bahaya.
Tradisi ruwatan dilakukan sebagai suatu permohonan agar manusia diselamatkan dari gangguan dan bencana yang mengancam hidup dan kehidupannya
Mari Refleksikan1. Apa hal menarik yang kalian pelajari pada kegiatan kali ini?Hal menarik pada pembelajaran kali ini adalah mencari informasi mengenai norma maupun adat istiadat yang ada di sekitar kalian melalui wawancara.
2. Apakah kalian mengenali akar budaya kalian?Ya, saya mengenal akar budaya saya.
3. Dari suku mana ayah, ibu, kakek, dan nenek kalian berasal?Ayah, ibu, kakek, dan nenek saya berasal dari suku Jawa.
4. Apa saja yang pernah diajarkan ayah, ibu, kakek, dan nenek kepada kalian?Beberapa yang diajarkan ayah, ibu, kakek, dan nenek antara lain : menjaga sopan santun kepada siapapun, menerima apa adanya, mudah bergaul dan membaur, saat berjalan sungkan mendahului, kebersamaan dan tolong menolong.
5. Apakah kalian harus menggunakan cara bicara tertentu jika berbincang dengan mereka?Ya, saya menggunakan bahasa krama inggil yang ditujukan kepada yang lebih tua, lebih dihormati, atau orang asing.
6. Bagaimana ajaran yang kalian terima dari ayah, ibu, kakek, dan nenek?Ajaran yang diterima dari ayah, ibu, kakek dan nenek mengajarkan kepada saya untuk selalu berbuat baik kepada orang lain.
7. Apa yang bisa kalian lakukan untuk menghargai ajaran tersebut?Yang saya lakukan adalah bersikap rendah hati dengan bertutur kata yang baik, selalu berbuat baik dan memprioritaskan orangtua, membantu mewujudkan impian orangtua, melaksanakan segala perintah orangtua, dan merawat orangtua yang sudah memasuki usia senja.
Belajar Lebih LanjutBerkenalan Lebih Dalam dengan IndonesiaDi beberapa daerah, ada aturan adat yang kemudian diserap oleh pemerintah. Aturan adat ini dijadikan peraturan daerah yang mengikat warganya secara hukum. Bahkan, peraturan tersebut diberlakukan secara lebih luas bagi masyarakat yang berada di tempat tersebut, meskipun bukan warga di tempat itu
Masih ingat, siapa perangkat pemerintah yang ada di daerah kalian? Di Bali, ada pemimpin dan petugas adat yang bekerjasama dengan pemerintah daerah. Mereka disebut Pecalang. Pecalang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban wilayah secara umum sehingga upacara adat yang diselenggarakan dapat berjalan dengan tertib dan aman. Masyarakat Baduy di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memiliki aturan memisahkan wilayah Baduy Dalam dan Baduy Luar. Di wilayah Baduy Dalam, masyarakat sama sekali tidak boleh menggunakan alat elektronik, termasuk kamera. Tidak ada listrik di area tersebut.
Masyarakat juga tidak boleh menggembala ternak di area aliran sungai, tidak diperkenankan masuk ke area hutan tertentu, dan masih banyak aturan lain. Tujuan mereka adalah untuk mempertahankan sistem adat dan melindungi areanya dari perubahan. Mereka memenuhi segala keperluan hidupnya dengan cara mereka sendiri Teknologi yang digunakan pun tradisional dan selaras dengan alam. Misalnya, penyimpanan bahan pangan menggunakan sistem lumbung.
Masyarakat Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur, memiliki kebiasaan berburu paus sekitar bulan Mei-November yang sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Kebiasaan ini menjadi bagian dari upaya masyarakat tradisional memenuhi kebutuhan protein bagi warganya. Namun, masyarakat ini memiliki peraturan yang harus ditaati warganya, yaitu:- Hanya berburu untuk kebutuhan makan seluruh warganya;
- Tidak memperjualbelikan bagian apapun dari paus;
- Tidak berburu paus jantan dan betina yang sedang hamil;
- Semua aktivitas perburuan dilakukan secara tradisional
Demikian pembahasan mengenai IPAS Kelas IV Topik A Norma dalam Adat Istiadat Daerahku. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku IPAS Kelas IV, Kemendikbud
- Mengucapkan permisi ketika memasuki rumah.
- Mencium tangan kedua orang tua ketika hendak pergi.
- Tidak meludah di sembarang tempat.
- Tidak duduk selonjoran di depan orang lain.
- Melakukan upacara adat pernikahan, kematian, maupun rasa syukur terhadap hasil bumi.
- Tata cara menanam maupun panen.
- Tata cara berburu.
Norma adalah aturan yang berlaku pada suatu wilayah. Adat istiadat adalah aturan tidak tertulis dan diakui sebagai hal yang baik untuk dilakukan. Dengan kata lain, adat istiadat merupakan bagian dari norma.
- Buatlah tabel wawancara seperti contoh tabel berikut!
- Carilah lima orang narasumber yang dapat kalian wawancara.
- Lakukan wawancara sesuai dengan instruksi yang disampaikan oleh guru kalian.
- Mintalah izin sebelum memulai. Gunakan etika dan sopan santun saat melakukan wawancara.
- Setelah selesai, mintalah paraf orang tersebut di tabel yang kalian buat.
No. | Narasumber | Norma atau Adat Istiadat | Daerah Asal Norma atau Adat Istiadat | Paraf |
---|---|---|---|---|
1. | Sugino | Jika berbicara kepada orang yang lebih tua menggunakan krama inggil | Jawa Tengah | x |
2. | Sutrisno | Tradisi Brobosan | Jawa tengah | x |
3. | Kusmirahayu | Acara kenduren/Selamatan | Jawa Tengah | x |
4. | Fatimah Hidayah | Upacara Tedak Siten | Jawa tengah | x |
5. | Eri Muji Astuti | Acara ruwatan | Jawa tengah | x |
- Berkumpullah dengan kelompok yang sudah dibagi oleh guru kalian.
- Pelajari lembar kerja hasil wawancara kalian.
- Diskusikan mengenai norma dan adat istiadat yang telah kalian dapatkan dari hasil wawancara sebelumnya.
- Setelah itu ceritakan secara bergiliran mengenai norma dan peraturan yang ada di keluarga dan daerah kalian kepada anggota kelompok.
- Simak dan tulis apa yang teman kalian sampaikan.
Hal menarik pada pembelajaran kali ini adalah mencari informasi mengenai norma maupun adat istiadat yang ada di sekitar kalian melalui wawancara.
Ya, saya mengenal akar budaya saya.
Ayah, ibu, kakek, dan nenek saya berasal dari suku Jawa.
Beberapa yang diajarkan ayah, ibu, kakek, dan nenek antara lain : menjaga sopan santun kepada siapapun, menerima apa adanya, mudah bergaul dan membaur, saat berjalan sungkan mendahului, kebersamaan dan tolong menolong.
Ya, saya menggunakan bahasa krama inggil yang ditujukan kepada yang lebih tua, lebih dihormati, atau orang asing.
Ajaran yang diterima dari ayah, ibu, kakek dan nenek mengajarkan kepada saya untuk selalu berbuat baik kepada orang lain.
Yang saya lakukan adalah bersikap rendah hati dengan bertutur kata yang baik, selalu berbuat baik dan memprioritaskan orangtua, membantu mewujudkan impian orangtua, melaksanakan segala perintah orangtua, dan merawat orangtua yang sudah memasuki usia senja.
- Hanya berburu untuk kebutuhan makan seluruh warganya;
- Tidak memperjualbelikan bagian apapun dari paus;
- Tidak berburu paus jantan dan betina yang sedang hamil;
- Semua aktivitas perburuan dilakukan secara tradisional
P5
Kegiatan Pembelajaran : P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
Tujuan Pembelajaran :
- Peserta didik dapat mengenal istilah P5
- Peserta didik dapat mengidentifikasi dimensi P5
- Peserta didik mengenal istilah wirausaha dancontoh-contohnys
- peserta didik mengetahui cara berdagang yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW
-Peserta didik berwawancara dengan para usahawan sekolah
Dimensi
Elemen
Subelemen
Capaian pada fase B
Beriman dan bertaqwa Kepada Allah SWT
Berempati kepada orang lain
Terbiasa memberikan apresiasi di lingkungan sekolah dan masyarakat
Kreatif
Menghasilkan gagasan yang orisinal
Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk
membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif
untuk mengapresiasikan pikiran dan/atau
perasaannya
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan
Berupaya mencari solusi alternatif saat pendekatan
yang diambil tidak berhasil berdasarkan identifikasi
terhadap situasi
Mandiri
Regulasi diri
Menunjukkan inisiatif dan
bekerja secara mandiri
Memahami arti penting bekerja secara mandiri serta
inisiatif untuk melakukannya dalam menunjang
pembelajaran dan pengembangan dirinya
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILAAKTIVITAS 9
AKSI MERONCE MENGGUNAKAN BAHAN MANIK-MANIK.
Kegiatan : Meronce Menggunakan Manik-Manik
Materi : Hasil Karya Kerajinan Meronce
Peran Pendidik : Fasilitator
Persiapan
1. Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk membawa alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Manik-manik, senar atau benang, dan gunting.
Pelaksanaan
1. Pendidik memperagakan cara meronce menggunakan manik-manik.
2. Peserta didik diminta untuk memperhatikan pendidik.
3. Peserta didik dipersilahkan meronce menggunakan manik-manik.
4. Pendidik memonitoring peserta didik dalam proses meronce menggunakan manik-manik.
5. Pendidik mengevaluasi dan merefleksi hasil kerajinan peserta didik.
6. Pendidik memberikan penguatan dan arahan kepada peserta didik dalam meronce yaitu beberapa unsur yang dapat diterapkan ketika menyusun karya roncean diantaranya adalah keutuhan dan keseimbangan bentuk dan warna. Keseimbangan digunakan untuk menyusun bahan-bahan roncean.
Asesmen Formatif Hasil Karya
Kreatif
Sub-elemen
Belum
Berkembang
Mulai
Berhembang
Berkembang sesuai harapan
Sangat Berkembang
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan
Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan.
Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan
Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan
Menghasilkan karya dan tindakan orisinal
Selalu dibantu dalam membuat karya
Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya
Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya
Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya
Mandiri
Sub-elemen
Belum
Berkembang
Mulai
Berhembang
Berkembang sesuai harapan
Sangat Berkembang
Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri.
Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri
Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua
Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa
Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua
AKTIVITAS 10
AKSI MERONCE MENGGUNAKAN BAHAN MANIK-MANIK.
Kegiatan : Meronce Menggunakan Manik-Manik
Materi : Hasil Karya Kerajinan Meronce
Peran Pendidik : Fasilitator
Persiapan
3. Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk membawa alat dan bahan yang dibutuhkan.
4. Manik-manik, senar atau benang, dan gunting.
Pelaksanaan
7. Pendidik memperagakan cara meronce menggunakan manik-manik.
8. Peserta didik diminta untuk memperhatikan pendidik.
9. Peserta didik dipersilahkan meronce menggunakan manik-manik.
10. Pendidik memonitoring peserta didik dalam proses meronce menggunakan manik-manik.
11. Pendidik mengevaluasi dan merefleksi hasil kerajinan peserta didik.
12. Pendidik memberikan penguatan dan arahan kepada peserta didik dalam meronce yaitu beberapa unsur yang dapat diterapkan ketika menyusun karya roncean diantaranya adalah keutuhan dan keseimbangan bentuk dan warna. Keseimbangan digunakan untuk menyusun bahan-bahan roncean.
Asesmen Formatif Hasil Karya
Kreatif
Sub-elemen
Belum
Berkembang
Mulai
Berhembang
Berkembang sesuai harapan
Sangat Berkembang
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan
Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan.
Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan
Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan
Menghasilkan karya dan tindakan orisinal
Selalu dibantu dalam membuat karya
Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya
Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya
Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya
Mandiri
Sub-elemen
Belum
Berkembang
Mulai
Berhembang
Berkembang sesuai harapan
Sangat Berkembang
Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri.
Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri
Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua
Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa
Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua
AKTIVITAS 11
AKSI MERONCE MENGGUNAKAN BUAH BERLUBANG.
Kegiatan : Meronce
Materi : Hasil Karya Kerajinan Meronce
Peran Pendidik : Fasilitator
PERSIAPAN
1. Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk membawa alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Jarum dan benang serta aneka buah yang berlubang atau sengaja dilubangkan.
PELAKSANAAN
1. Pendidik memperagakan cara meronce menggunakan buah berlubang.
2. Peserta didik diminta untuk memperhatikan pendidik.
3. Peserta didik dipersilahkan meronce menggunakan buah berlubang.
4. Pendidik memonitoring peserta didik dalam proses meronce menggunakan buah berlubang.
5. Pendidik mengevaluasi dan merefleksi hasil kerajinan peserta didik.
6. Pendidik memberikan penguatan dan arahan kepada peserta didik dalam meronce yaitu beberapa unsur yang dapat diterapkan ketika menyusun karya roncean diantaranya adalah keutuhan dan keseimbangan bentuk dan warna. Keseimbangan digunakan untuk menyusun bahan-bahan roncean.
Kreatif
Sub-elemen
Belum
Berkembang
Mulai
Berhembang
Berkembang sesuai harapan
Sangat Berkembang
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan
Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan.
Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan
Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan
Menghasilkan karya dan tindakan orisinal
Selalu dibantu dalam membuat karya
Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya
Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya
Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya
Mandiri
Sub-elemen
Belum
Berkembang
Mulai
Berhembang
Berkembang sesuai harapan
Sangat Berkembang
Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri.
Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri
Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua
Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa
Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua
AYO SIMAK VIDEO BERIKUT INI!
P5
Kegiatan Pembelajaran : P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
Tujuan Pembelajaran :
- Peserta didik dapat mengenal istilah P5
- Peserta didik dapat mengidentifikasi dimensi P5
- Peserta didik mengenal istilah wirausaha dancontoh-contohnys
- peserta didik mengetahui cara berdagang yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW
-Peserta didik berwawancara dengan para usahawan sekolah
Dimensi | Elemen | Subelemen | Capaian pada fase B | |
Beriman dan bertaqwa Kepada Allah SWT | Berempati kepada orang lain | Terbiasa memberikan apresiasi di lingkungan sekolah dan masyarakat | ||
Kreatif | Menghasilkan gagasan yang orisinal | Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk | ||
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari | Berupaya mencari solusi alternatif saat pendekatan | |||
Mandiri | Regulasi diri | Menunjukkan inisiatif dan | Memahami arti penting bekerja secara mandiri serta |
AKTIVITAS 9
AKSI MERONCE MENGGUNAKAN BAHAN MANIK-MANIK.
Kegiatan : Meronce Menggunakan Manik-Manik
Materi : Hasil Karya Kerajinan Meronce
Peran Pendidik : Fasilitator
Persiapan
1. Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk membawa alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Manik-manik, senar atau benang, dan gunting.
Pelaksanaan
1. Pendidik memperagakan cara meronce menggunakan manik-manik.
2. Peserta didik diminta untuk memperhatikan pendidik.
3. Peserta didik dipersilahkan meronce menggunakan manik-manik.
4. Pendidik memonitoring peserta didik dalam proses meronce menggunakan manik-manik.
5. Pendidik mengevaluasi dan merefleksi hasil kerajinan peserta didik.
6. Pendidik memberikan penguatan dan arahan kepada peserta didik dalam meronce yaitu beberapa unsur yang dapat diterapkan ketika menyusun karya roncean diantaranya adalah keutuhan dan keseimbangan bentuk dan warna. Keseimbangan digunakan untuk menyusun bahan-bahan roncean.
Asesmen Formatif Hasil Karya
Kreatif
Sub-elemen | Belum Berkembang | Mulai Berhembang | Berkembang sesuai harapan | Sangat Berkembang |
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan | Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan | Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan. | Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan | Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan |
Menghasilkan karya dan tindakan orisinal | Selalu dibantu dalam membuat karya | Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya | Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya | Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya |
Mandiri
Sub-elemen | Belum Berkembang | Mulai Berhembang | Berkembang sesuai harapan | Sangat Berkembang |
Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri. | Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri | Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua | Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa | Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua |
AKTIVITAS 10
AKSI MERONCE MENGGUNAKAN BAHAN MANIK-MANIK.
Kegiatan : Meronce Menggunakan Manik-Manik
Materi : Hasil Karya Kerajinan Meronce
Peran Pendidik : Fasilitator
Persiapan
3. Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk membawa alat dan bahan yang dibutuhkan.
4. Manik-manik, senar atau benang, dan gunting.
Pelaksanaan
7. Pendidik memperagakan cara meronce menggunakan manik-manik.
8. Peserta didik diminta untuk memperhatikan pendidik.
9. Peserta didik dipersilahkan meronce menggunakan manik-manik.
10. Pendidik memonitoring peserta didik dalam proses meronce menggunakan manik-manik.
11. Pendidik mengevaluasi dan merefleksi hasil kerajinan peserta didik.
12. Pendidik memberikan penguatan dan arahan kepada peserta didik dalam meronce yaitu beberapa unsur yang dapat diterapkan ketika menyusun karya roncean diantaranya adalah keutuhan dan keseimbangan bentuk dan warna. Keseimbangan digunakan untuk menyusun bahan-bahan roncean.
Asesmen Formatif Hasil Karya
Kreatif
Sub-elemen | Belum Berkembang | Mulai Berhembang | Berkembang sesuai harapan | Sangat Berkembang |
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan | Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan | Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan. | Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan | Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan |
Menghasilkan karya dan tindakan orisinal | Selalu dibantu dalam membuat karya | Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya | Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya | Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya |
Mandiri
Sub-elemen | Belum Berkembang | Mulai Berhembang | Berkembang sesuai harapan | Sangat Berkembang |
Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri. | Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri | Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua | Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa | Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua |
AKTIVITAS 11
AKSI MERONCE MENGGUNAKAN BUAH BERLUBANG.
Kegiatan : Meronce
Materi : Hasil Karya Kerajinan Meronce
Peran Pendidik : Fasilitator
PERSIAPAN
1. Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk membawa alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Jarum dan benang serta aneka buah yang berlubang atau sengaja dilubangkan.
PELAKSANAAN
1. Pendidik memperagakan cara meronce menggunakan buah berlubang.
2. Peserta didik diminta untuk memperhatikan pendidik.
3. Peserta didik dipersilahkan meronce menggunakan buah berlubang.
4. Pendidik memonitoring peserta didik dalam proses meronce menggunakan buah berlubang.
5. Pendidik mengevaluasi dan merefleksi hasil kerajinan peserta didik.
6. Pendidik memberikan penguatan dan arahan kepada peserta didik dalam meronce yaitu beberapa unsur yang dapat diterapkan ketika menyusun karya roncean diantaranya adalah keutuhan dan keseimbangan bentuk dan warna. Keseimbangan digunakan untuk menyusun bahan-bahan roncean.
Kreatif
Sub-elemen | Belum Berkembang | Mulai Berhembang | Berkembang sesuai harapan | Sangat Berkembang |
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan | Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan | Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan. | Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan | Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan |
Menghasilkan karya dan tindakan orisinal | Selalu dibantu dalam membuat karya | Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya | Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya | Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya |
Mandiri
Sub-elemen | Belum Berkembang | Mulai Berhembang | Berkembang sesuai harapan | Sangat Berkembang |
Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri. | Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri | Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua | Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa | Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua |
AYO SIMAK VIDEO BERIKUT INI!