Materi Ajar
: Senin, 13 Oktober 2025
Hari/Tanggal
: Senin, 13 Oktober 2025
Kelas
: IV Fatimah Az Zahra
Assalamu'alaikum
warohmatullah wabarokatuh
Apa kabar
anak sholih sholihah…
Semoga
semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan ujian hari ini! Jangan lupa tingkatkan iman dan takwa dengan selalu rajin melaksanakan solat 5 waktu, murojaah, sholat sunah Dhuha.
KISI-KISI
SOAL SUMATIF
TENGAH SEMESTER
(STS)
SEMESTER
1 TAHUN AJARAN
2025/2026
Satuan Pendidikan : SD Al-Azhar 1 Bandar Lampung
Kelas / Semester / Fase :
IV
/ 1 / A
Mata
Pelajaran :
Pendidikan
Pancasila
Jumlah Soal : 50 Soal
Tahun Pelajaran : 2025/2026
No |
Tujuan Pembelajaran |
Materi Pokok |
Indikator Soal |
Nomor Soal |
Bentuk Soal |
Level Kognitif |
1 |
Peserta didik mengenal struktur
pemerintahan desa dan kelurahan |
Pemerintahan Desa dan Kelurahan |
Menyebutkan perangkat desa dan
tugasnya |
1, 11, 12, 13, 14 |
PG |
C1–C2 |
2 |
Peserta didik memahami arti
identitas diri dan masyarakat |
Identitas Diri dan Masyarakat |
Mengidentifikasi contoh
identitas diri dan masyarakat |
2, 7, 17, 27 |
PG |
C1–C2 |
3 |
Peserta didik memahami
tingkatan pemerintahan di Indonesia |
Pemerintahan |
Menentukan urutan atau pimpinan
wilayah |
3, 4, 5 |
PG |
C1 |
4 |
Peserta didik mengenal peran
dan manfaat fasilitas umum |
Lembaga dan Pelayanan Publik |
Menjelaskan fungsi fasilitas
umum seperti puskesmas |
6 |
PG |
C2 |
5 |
Peserta didik meneladani sikap
menghargai perbedaan dan persatuan |
Persatuan dalam Keberagaman |
Mengidentifikasi contoh
perilaku persatuan dan toleransi |
8, 9, 10, 15 |
PG |
C2–C3 |
6 |
Peserta didik memahami
pentingnya aturan dalam kehidupan |
Aturan dan Tata Tertib |
Menjelaskan makna dan tujuan
aturan |
19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26 |
PG |
C2–C3 |
7 |
Peserta didik mengenal jenis
lingkungan dan contohnya |
Lingkungan Alam dan Buatan |
Mengidentifikasi lingkungan
alam dan buatan di sekitar |
18, 29, 30, 31, 32, 33, 34 |
PG |
C1–C2 |
8 |
Peserta didik dapat memberi
contoh aturan tertulis dan tidak tertulis |
Aturan di Berbagai Lingkungan |
Menentukan contoh aturan
tertulis dan tidak tertulis |
35 |
PG |
C2 |
9 |
Peserta didik mengingat dan
mengidentifikasi informasi penting |
Identitas dan Pemerintahan |
Menjawab pertanyaan faktual
singkat |
Isian 1–10 |
Isian |
C1–C2 |
10 |
Peserta didik mampu menjelaskan
dan memberi contoh secara uraian |
Identitas, Pemerintahan,
Lingkungan, Aturan |
Menjelaskan contoh nyata dan
penerapan nilai |
Essay 1–5 |
Essay |
C3–C4 |
Mengetahui,
Bandar Lampung, Oktober 2025
Kepala SD Al-Azhar 1 Guru Kelas IV
Achmad Zailani,S.Kom., S.Pd. Dessy Puji Astuti, S.Pd.
Mari Mengaji dan Mengkaji Q.S.
Al-Hujurat/49:13 dan Hadist Tentang Keragaman
Ringkasan Materi Pendidikan Agama Islam Kelas 4 Bab
1 Kurikulum Merdeka – Mari Mengaji dan Mengkaji Q.S. Al-Hujurat/49:13 dan Hadis
Tentang Keragaman
Mari Mengaji dan Mengkaji Q.S. Al-Hujurat/49:13 dan Hadis Tentang
Keragaman
Kami sampaikan tentang Mengaji dan Mengkaji Q.S.
Al-Hujurat/49:13 dan Hadis Tentang Keragaman dengan detail dari Materi PAI
Kelas 4 Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka.
عن ابن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى
الله عليه وسلم : «مَنْ قَرَأ حَرْفاً مِنْ كِتاب الله فَلَهُ حَسَنَة،
والحَسَنَة بِعَشْرِ أمْثَالِها، لا أقول: ألم
حَرفٌ، ولكِنْ: ألِفٌ حَرْفٌ، ولاَمٌ حَرْفٌ، ومِيمٌ
حَرْفٌ».
[صحيح] – [رواه الترمذي]
Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah
(Al-Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan
dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan aliflammim satu
huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.
Membaca Q.S.
Al-Hujurat/49:13
Ketika anda membaca Al-Quran, perhatikanlah
makharijul huruf serta hukum bacaan tajwid yang ada di bacaan tersebut. Tulisan
Q.S. Al-Hujurat/49:13 berwarna-warni memiliki tujuan agar dapat memudahkan anda
dalam membedakan hukum bacaan.
- Menunjukkan
bacaan mad / panjang
- Menujukkan
bacaan gunnah, mendengung 2 harakat
- Menunjukkan
bacaan qalqalah atau memantul
Terjemah:
ياَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ
ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ
اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
١٣
“Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesunguhnya yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa.
Sunguh, Allah maha Mengetahui, Mahateliti.”
Memahami Pesan
Pokok Q.S. Al-Hujurat/49:13
Manusia tercipta dengan aneka ragam, ini adalah
anugerah Allah swt yang patut kita syukuri. Bagaimana keragaman dalam keluarga
kalian? Cobalah tulis perbedaan jenis kelamin, jenis sifat, dan bentuk fisik
dalam keluarga anda. Pernahkah anda bergotong royong bersama orang-orang ang
berbeda agama?
Allah swt tidak senang terhadap orang yang
menampakan kesombongan dengan keturunan, kepangkatan, kekayaan, karena
sebenarnya yang paing mulia di hadapan allah swt hanya orang yang paling
bertaqwa. Karena, anda sebaiknya berusaha agar dapat tingkatkan ketaqwaan aga
menjadi kalangan yang mulia di hadapan Allah swt.
Sebenarnya Allah swt Maha Mengetahui segala
sesuatu, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi Allah Swt Maha teliti
sehigga tidak terdapat satupun perbuatan manusia terlewat dari suat
pengetahuanNya.
Di tengah keberagaman itu, maka manusia diminta
agar dapat saling berlapang dada serta bertenggang rasa. Manusia sebagai wakil
Allah swt di atas bmi mendapat untuk kelola serta jaga kelestarian planetnya.
Pada rangka tersebut, manusia harus tercipta suasana damai dan harmoni,
“Berbeda dalam persaudaraan, bersaudaralah dalam perbedaan.”
🌿 Ayat yang Dipelajari
QS.
Al-Hujurat ayat 13:
“Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa...”
💡 Pesan Utama / Inti Ayat
1. Allah menciptakan manusia berbeda-beda (suku, bangsa, bahasa, budaya) bukan
untuk berpecah, tetapi untuk saling mengenal dan menghargai.
2. Perbedaan adalah sunnatullah (ketetapan Allah) yang harus
diterima dengan lapang hati.
3. Kemuliaan manusia di sisi Allah tidak ditentukan oleh suku,
warna kulit, atau asal daerah, tetapi oleh ketakwaan.
4. Islam mengajarkan
persaudaraan, toleransi, dan saling menghormati dalam perbedaan.
🏆 Kata Kunci Penting
- Sunnatullah → ketetapan Allah yang
pasti terjadi.
- Saling mengenal (li
ta’arafu) →
tujuan dari perbedaan manusia.
- Takwa → ukuran kemuliaan manusia
di sisi Allah.
·
Persaudaraan (ukhuwah)
· Persatuan dan kesatuan
·
Toleransi (dalam akidah dilarang)
·
Toleransi
---- hanya boleh dalam urusan sosial, muamalah, dan
politik, seperti menghormati keyakinan, budaya, dan pandangan politik orang
lain, serta berbuat baik dan adil kepada mereka yang berbeda agama atau
suku.
Namun, toleransi memiliki batasan dalam urusan
ibadah dan akidah, di mana tidak boleh ikut serta dalam ritual atau merayakan
hari raya agama lain, dan tidak boleh
Hadist Tentang
Keragaman
Keragaman dan perbedaan merupakan sunnatullah yang
sudah sengaja Allah swt ciptakan seperti apa di nyatakan pada Al-Quran Q.S.
Al-Hujurat/49:13. Keragaman dan perbedaan bukanlah untuk kita perselisihkan.
Namun dicari titik persamaan mengantarkan trehadap
sikap saling hargai serta hormati. Perbedaan bangsa, warna kulit dan bangsa
bukanlah satu penentu kemuliaan. Hanya takwa menentukan nilai seseorang. Hal
satu ini ditegaskan pula oleh Rasulullah dalam hadisnya. :
وعن أبي نضرة قال: «حدثني من سمع خطبة النبي صلى
الله عليه وسلم في وسط أيام التشريق فقال: ” يا أيها الناس، إن ربكم واحد وأباكم
واحد، ألا لا فضل لعربي على عجمي، ولا لعجمي على عربي، ولا أسود على أحمر، ولا
أحمر على أسود إلا بالتقوى، أبلغت؟ “. قالوا: بلغ رسول الله صلى الله عليه وسلم.
Artinya: “Telah menceritakan kepadaku orang yang
pernah mendengar Khutbah Rasulullah saw, di tengah-tengah hari tasyriq, beliau
bersabda: “wahai sekalian manusia Rabb kalian satu, dan ayah kalian satu
(maksudnya Nabi Adam). Ingatlah Tidak Ajam atas orang arab, tidak ada kelebihan
bagi orang berkulit merah kecuali dengan ketaqwaan. Apa aku sudah
sampaikan?”mereka menjawab:iya, benar Rasulullah saw, telah menyampaikan.” (HR.
Ahmad dari Abu Nadrah)
🌿 Ayat yang Dipelajari
QS.
Al-Hujurat ayat 13:
“Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa...”
💡 Pesan Utama / Inti Ayat
5. Allah menciptakan manusia
berbeda-beda (suku,
bangsa, bahasa, budaya) bukan untuk berpecah, tetapi untuk saling
mengenal dan menghargai.
6. Perbedaan adalah sunnatullah (ketetapan Allah) yang harus
diterima dengan lapang hati.
7. Kemuliaan manusia di sisi Allah tidak ditentukan oleh suku,
warna kulit, atau asal daerah, tetapi oleh ketakwaan.
8. Islam mengajarkan
persaudaraan, toleransi, dan saling menghormati dalam perbedaan.
🏆 Kata Kunci Penting
- Sunnatullah → ketetapan Allah yang
pasti terjadi.
- Saling mengenal (li
ta’arafu) →
tujuan dari perbedaan manusia.
- Takwa → ukuran kemuliaan manusia
di sisi Allah.
·
Persaudaraan (ukhuwah)
· Persatuan dan kesatuan
·
Toleransi (dalam akidah dilarang)
·
Toleransi
---- hanya boleh dalam urusan sosial, muamalah, dan
politik, seperti menghormati keyakinan, budaya, dan pandangan politik orang
lain, serta berbuat baik dan adil kepada mereka yang berbeda agama atau
suku.
Namun, toleransi memiliki batasan dalam urusan
ibadah dan akidah, di mana tidak boleh ikut serta dalam ritual atau merayakan
hari raya agama lain, dan tidak boleh
Teladan Mulia Asmaulhusna
Bab
2 Kurikulum Merdeka – Teladan Mulia Asmaulhusna
Lima Asmalhusna dan
Artinya
Al-Malik
Al-Malik adalah salah satu nama
Allah yang agung. Al-Malik berarti Maharaja, Penguasa atas semua makhluk. Allah
swt sendiri yang mengatur semua urusan makhluk, karena hanya Allahswt yang
Mahakaya dan Pemberi Rezeki. Dia menguasai dan mengatur segala kehiduan dan
kematian setiap makhluk.
Allah Swt. memiliki kewenangan
mutlak untuk mengatur dan memutuskan kepentingan seluruh makhluk tanpa butuh
bantuan, tanpa bisa dihalangi, dan tanpa butuh pendukung.
Allah Swt. mengampuni dosa,
menghilangkan kesusahan, menjauhkan kesedihan, menolong orang yang dizalimi,
membalas orang yang zalim, mengayakan orang miskin, mencukupkan orang yang
lemah, menyembuhkan orang sakit, memuliakan orang yang terhina, menghinakan
orang yang mulia, mengabulkan doa, mengangkat dan merendahkan derajat
seseorang. Dalam mengelola kekuasaan-Nya, Allah Swt. menyeimbangkan antara
keadilan, kebaikan, hikmah, maslahat dan rahmat.
Al-Aziz
Al-Aziz adalah nama yang cerminkan
kemuliaan dan kebesaran zatNya Allah swt, mmeiliki kehidupan Maha tinggi. Dia
pemilik tunggal segala kemudiaa dan Dia yang memberikan kemuliaan kepada siapa
saja yang dikehendakinya.
Dengan kehendak-Nya seseorang
dapat menjadi mulia dan dengan kehendak-Nya pula seseorang dapat menjadi hina.
Kita harus menjaga kemuliaan dan kehormatan dengan cara menaati perintah-Nya
dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Maka, sungguh benar bahwa Allah Swt.
adalah Al-‘Azīz, Tuhan yang Mahamulia yang tidak membutuhkan
sesuatupun dari makhluk-Nya. Tuhan yang Mahatinggi yang tidak satupun
makhluk-Nya mampu menggapai ketinggian zat-Nya.
Al-Quddus
Al-Quddus memiliki akrtu yaitu
Allah swt adalah zat yang tersucikan dari berbagai macam kekurangan. Allah swt
adalah satu-satunya sembahan untuk setiap makhlk. Al-Quddus juga mneunjukan
bahwa Allah swt Mahasuci dari keserupaan makhluk dengan-Nya dan Mahasuci dari
adanya suatu yang menyerupaiNya. Allah Swt. terbebas dari segala
kekurangan dan cela. Dia berhak atas segala sifat kesempurnaan.
As-Salam
As-Salam berarti Allah swt
Mahasejahtera serta Maha Menyelamatkan. Makna terkandung pada Amaulhusna ini
yaitu Dia selamat dari berbagai aib atau kekurangan karena kesempurnaan Zat,
sifat serta perbuatannya Allah swt pemberi keselatan pada hamba-hambaNya.
As-Salām juga
mencerminkan sebuah kasih sayang dan kedamaian. Allah Swt. adalah Tuhan yang
selalu mengayomi serta memberikan rasa damai bagi hamba-Nya. Kedamaian adalah
simbol kebahagiaan seluruh umat manusia. Nama As-Salām mengajarkan
kita untuk selalu menyebarkan kedamaian dan menghindari pertengkaran.
Kedamaian berarti padamnya api
permusuhan yang disertai dengan tertanamnya kecintaan dan kasih sayang. Islam
sangat menganjurkan terciptanya kedamaian. Oleh karena itu salam dijadikan
sebagai tanda penghormatan bagi sesama mukmin di dunia. Di akhirat kelak,
mereka akan mendapatkan salam penghormatan dari Allah Swt.
Al-Mu’min
Al-Mu’min megandug arti bahwa
Allah swt adalah Tuhan yang memberi rasa aman terhadap semua makhlukNya. Dialah
yang mengayomi serta menyediakan berbagai fasilitas untuk hamba-hambaNya.
Sehingga mereka nsa hidup dengan tenteram. Karena Allah memiliki sifat
demikian, maka kita juga harus terus berusaha agar dapat ciptakan keamanan yang
tinggi untuk setiap kalangan di sekeliling kita, misalnya keluarga, teman, dan
tetangga.
Al-Mu’min juga
mempunyai pengertian bahwa:
- Allah Swt.
memberikan keamanan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa dari siksa.
- Allah Swt.
menepati janji-Nya kepada seluruh hamba yang beriman dan bertakwa dengan
memberi kemenangan yang besar serta memasukkan ke surga yang penuh
kenikmatan.
- Allah Swt.
memberi rasa aman bagi orang-orang yang takut.
Berakhlak dengan Lima
Asmaulhusna
Beberapa contoh akhlak yang mulia
untuk teladani sifat Allah dalam lima Asmaulhusna Al-Malik, Al-Aziz, Al-Quddus,
As-Salam, serta Al-Mu’min diantaranya yaitu:
Menahan Diri
Menahan diri dari berbagai
perbuatan merugikan untuk diri kita sendiri serta kalangan lain adalah wujud
dari suatu kemenangan untuk kemampuan penguasaan diri. Menahan diri bisa
diterapkan pada banyak hal. Misalnya menahan diri untuk membeli suatu yang sama
seklai tidak penting, menahan diri dari main yang berlebihan, menahan diri dari
perbuatan curang. Menahan diri merupakna dar ekmampuan kuasai diri kita saat
akan berbuat buruk maupun rugikan orang lain. Ini merakan sebagan dari akhlak
meneladani Amaushulna Al-Malik.
Mandiri
Mandiri artinya mengerjakan segala
sesuatu sendiri tanpa mengandalkan orang lain. Kebiasaan hidup mandiri harus
dimulai sejak dini. Makan sendiri, mandi sendiri, berpakaian sendiri,
menyiapkan alat sekolah sendiri. Hidup mandiri akan melahirkan anak yang
tangguh, optimis dan percaya diri dalam hidupnya. Ia tidak mudah menggantungkan
pekerjaannya kepada orang lain, baik orang tua, saudara atau teman. Kemandirian
akan mengantarkan seseorang pada derajat kemuliaan.Mulia di hadapan Allah dan
manusia. Mulia di hadapan Allah, sebab ia mengikuti anjuran syariatnya
sebagaimana dicontohkan nabi-Nya. Mulia di hadapan manusia karena orang lain
tidak merasa terganggu dengan sikapnya. Perilaku mandiri salah satu contoh
perbuatan yang meneladani Asmaulhusna Al-‘Azīz. Dengan
mandiri hidup menjadi mulia.
Cinta Kebersihan
Fitrah manusia suka keindahan dan
kebersihan. Sehingga semua manusia suka hidup bersih dan menjaga kebersihan
lingkungan. Mencintai kebersihan diajarkan oleh agama Islam. Di samping juga,
memberikan dampak manfaat bagi kesehatan, baik jasmani dan rohani. Oleh karena
itu, kebersihan merupakan hal yang mendapat perhatian besar dari agama
Islam.
Nabi Muhammad Saw. bersabda bahwa
kebersihan sebagian dari iman. Perhatian Islam dapat dibuktikan dengan
kewajiban wudu sebelum salat, anjuran bersiwak, kewajiban mandi, bersuci
setelah hadas.
Memperhatikan kebersihan bukan
hanya kebersihan badan, pakaian dan tempat. Namun yang paling penting lagi
adalah kebersihan hati. Islam meminta kita untuk menjauhi penyakit hati seperti
sombong, dengki, riya, dan bangga diri.
Kebiasaan hidup bersih merupakan
akhlak terpuji yang meneladani Asmaulhusna Al-Quddūs. Setiap saat
kita harus berusaha menjaga kebersihan diri, lingkungan dan alam sekitar.
Menjaga Lisan
Gunakanlah lisan untuk berzikir,
membaca Al-Qur’an, menasehati dalam kebaikan, mengajarkan ilmu dan amal salih
lainnya sesuai tuntunan. Jauhkan dari dosa-dosa lisan seperti adu domba,
fitnah, gibah, mencela membuka aib seseorang. Kita harus selalu menjaga lisan
dari perkataan yang menyakiti hati orang lain. Dengan demikian berarti kita
telah membuat orang lain tenteram dan damai. Inilah salah satu perilaku yang
meneladani Asmaulhusna As-Salām.
Hidup Tertib
Kepatuhan pada aturan harus
dibiasakan. Di manapun kita berada dan kapanpun waktunya. Ketika kalian berada
di rumah, sekolah, masjid atau tempat lainnya, maka ikutilah aturan! Inilah
kunci mewujudkan rasa aman di tengah masyarakat. Mengikuti aturan inilah yang
disebut tertib. Menciptakan ketertiban sehingga membuat orang lain merasa aman
merupakan salah satu teladan dari Asmaulhusna Al-Mu’min
Indahnya Saling Menghargai dalam Keragaman
Indonesia merupakan negeri begitu majemuk, terdiri
dari aneka ragamnya agama, suku, warna kulit, bangsa, dengan kekhasan
masing-masing. Saling menghormari serta menghargai yaitu suatu modal paling
utama dalam hidup yang damai. Keragaman merupakan kenyataan yang tidak dapat
dihindari serta merupakan sunatullah.
Keragaman
Sebagai Sunatullah
Kalian tentunya pasti pernah melihat kalangan dari
berbagai bangsa serta suku yang ada di dunia. Kalian melihat di TV, media
sosial, maupun lihat dengan tatap muka langsung. Perbedaan diantara mereka
terlihat begitu jelas serta begitu nyata. Seperti, postur tubuh, karakter,
bahasa, serta agamanya.
Terdapat berbagai bangsa besar ada di hidup di
Negara kita, misalnya Arab, Melayu, China, serta Eropa. Negeri kita ini dihuni
berbagai aneka raga suku mempunyai ciri khas sangat unik, bahasa, pakaian,
makanan, karakter, dan adat. Suku besar terkenal yaitu Jawa, Betawi, Sunda,
Ambon, Dayak, Bugis, dan Madura. Agama yang dianut penduduk Indonesia beragam,
Kristen, Islam, Hindu, Katolik, Budha, serta Konghuchu.
Ajaran
Kebaikan pada Islam serta Selain Islam
Rasulullah saw menegaskan bahwasanya kebaikan pada
islam yaitu akhlak yang mulia. Jawaban begitu singkat, tetapi begitu mencakup
setiap kebaikan. Akhlak mulia ini meliputi suatu akhlak terhadap Allah swt.
Akhlak terhadap sesama manusia serta akhlak terhadap alam sekitar kita.
Berperilaku baik merupakan pokok ajaran dalam islam.
Aturan Syariat islam begitu lengap dan sempurna
dalam suatu hal berakhlak mulia tata cara beribadah terhadap Allah swt.
Misalnya salat adalah contoh akhlak yang mulai terhadap Allah swt. Anjuran
memiliki sikap lemah lembut terhadap sesama yaitu cabut tumbuhan tanpa ada
alasan agama adalah contoh suatu akhlak terhadap alam sekitar.
Kebaikan tidak hanya kita kenali dalam suatu Agama
Islam semata. Namu, iapun dikenal pula pada agama-agama yang lain. Setiap
ajaran agama pasti ajarkan pemeluknya agar dapat saling hormat menghormati,
membantu kalangan yang lemah, berbuat baik terhadap kalangan tua, memiliki
sikap lemah lembut, cintai kedaiaman. Agamapun melarang perbuatan merugikan
kalangan lain, mislanya berbohong, mencuri, menipu, berkhianat serta berbuat
lainnya.
Saling
Menghrmati serta Menghargai Kalangan yang Berbeda Agama
Saat berteman, kalian semuanya tidak boleh
pilih-pilih. Karena adanya perbedaan dantara kalian semuanya. Perbedaan agama,
suku, serta lainnya bukan suatu penghalang agar dapat wujudkan persaudaraan.
Persaudaraan sesama muslim ini, persaudaraan sesama manusia, serta persaudaraan
sesama bangsa. Karena, keragaman sebagai satu keniscayaan atau sunnatullah
serta anugerah harus kita syukuri dan menjadi kekuatan agar dapat terus maju
bersama.
Sikap yang terbaik pada keragaman serta perbedaan
merupakan saling menghargai serta hormati yang dikenali dengan toleransi.
Toleransi diwujudkan dengan:
1. Memberi kebebasan terhadap orang lain
2. Mengakui hak setiap individu
3. Hormati keyakinan orang lain
4. Saling memahami dan mengerti
Toleransi dan
Batasannya
Saling hormat serta oleransi antar umat yang
beragama terdapat batasannya. Toleransi jangan sampai korbankan prinsip
keyakinan atau akidah agama. Dikisahkan suatu hari, kaum musyrik Makkah
tawarkan cara yang damai terhadap Nabi Muhamad saw. Mereka mengusulkan agar
Nabi Muhamad saw bersama umatnya mnegikuti keyakinan mereka serta merekapunn
akan ikuti keyakinan umat islam.
“Kami sembah Tuhanmu Hai Muhammad, setahun. Dan
kamu sembah tuhan kami setahun. Jika agamamu benar, kami mendaatkan keuntungan,
karena kamipun penyembah Tuhanmu serta apabila agama kali benar, kamupun
mendapat keuntungan.” Rasulullah saw menolak usul kalangan musyrik, karena
tidak mungkin sera tidak aka masuk akal jika terjadi penyatuan agama. Tidaklah
mungkin juga perbedaan-perbedaan diantara berbagai agama disatukan pada hati
seseorang yang begitu ikhlas pada agamanya. Peristiwa tersebut menjadi sebab
turun Q.S Al-Kafirun
Contoh
Toleransi Rasulullah SAW
1. Nabi Muhamad saw merupakan orang paling
perhatian pada keadaan pengemis tua dari Yahudi tinggal di suatu sudut pasar
Madinah. Setiap hai, beliau sellau datang agar menyuapi pengemis ini, selain
usia yang telah tua, iapun tidak dapat melihat atau turnanetra. Setiap Nabi
Muhamad saw datang untuk menyuapinya, pengemis Yahudi tersebut selalu memanggil
Muhamad sebagai orang jahat serta harus dijauhi.
Suatu itu, Yahudi tua terkejut sekali, saat tangan
biasanya menyuapinya itu berbeda. Tangan tersebut merupakan tangan dari Abu
Bakar Ash-Siddiq selalu ingin ikuti jejak Rasul dalam berbagai hal. Saat itu,
pengemis dari Yahudi ini mendapat kabar bahwasanya selama ini tangan yang
menyuapinya sudah tiada, yaitu tangan Rasulullah SAW.
2. Suatu hari, Rasulullah SAW jumpai rombongan
membawa jenazah lewat di hadapan Rasul. Nabi Muhamad saw akhirnya berdiri agar
menghormati. Sahabat beliaupun secepatnya memberi tahu menggunakan nama seperti
protes. “itu jenazah orang Yahudi, Ya Rasul”. “Bukankah iapun manusia?” jawab
Rasul SAW. Dengan jawaban demikian, Rasul seolah mengingkatkan kita semua dan
sahabatnya bahwasanya setiap siapapun pantas mendapat penghormatan, tanpa
melihat status sosial serta agamanya bahkan saat manusia tersebut sudah
meninggal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar