Selasa, 14 Januari 2025

Materi Ajar Kelas 4B. Rabu, 15 Januari 2025

 Hari/Tanggal               : Rabu, 15 Januari 2025

Kelas                            : IV B

Muatan Pelajaran         : 

1. IPAS                            : Cerita Tentang Daerahku  

2. Bahasa Indonesia       : Bertukar dan Membayar  

3. P5                               Tema Kewirausahaan Pernak-pernik cantik berbahan Flanel

Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh

Apa kabar anak sholih sholihah…

Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat

 Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan ujian hari ini! Jangan lupa tingkatkan iman dan takwa dengan selalu rajin melaksanakan solat 5 waktu, murojaah, sholat sunah Dhuha.






IPAS 

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pemahaman IPAS (sains dan sosial)

Peserta didik memahami bentuk dan fungsi pancaindra; siklus hidup makhluk hidup dan upaya pelestariannya; masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi; sumber dan bentuk energi serta proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari hari; gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak, dan bentuk benda; peran, tugas, dan tanggung jawab serta interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah; mengenal letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya melalui peta konvensional/digital; ragam bentang alam serta keterkaitannya dengan profesi masyarakat; keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya, dan upaya pelestariannya; serta perbedaan kebutuhan dan keinginan, nilai mata uang dan fungsinya

Keterampilan proses

1.    Mengamati

Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya.

2.    Mempertanyakan dan memprediksi

Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.

3.    Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.

4.    Memproses, menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan antara  hasil  pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah.

5.    Mengevaluasi dan refleksi

Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan.

6.    Mengomunikasikan hasil

Mengomunikasikan         hasil     penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai format.


Cerita Tentang Daerahku 

Apa kalian pernah mendengar kata sejarah? Apa yang dimaksud dengan sejarah? Kalian dan orang-orang di sekitar kalian, semuanya pasti memiliki kisah di masa lalu. Begitu pun dengan daerah tempat tinggal kalian. Nah, cerita mengenai berbagai hal yang benar-benar terjadi di masa lalu inilah yang disebut dengan sejarah.

Tahukah kalian, bahwa salah satu faktor perkembangan daerah kalian adalah karena adanya pengaruh dari perkembangan kerajaan-kerajaan di zaman dahulu? Lalu, tahukah kalian bahwa bangsa Indonesia baru mengenal aksara setelah berkembangnya sistem pemerintahan kerajaan? Jauh sebelum menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), wilayah Indonesia merupakan bagian-bagian dari banyak kerajaan. Kerajaan-kerajaan ini juga yang turut membantu berkembangnya Indonesia menjadi sebuah bangsa. Yuk, kita cari tahu bersama mengenai kerajaan-kerajaan ini. 
Cerita Tentang Daerahku 

Apa kalian pernah mendengar kata sejarah? Apa yang dimaksud dengan sejarah? Kalian dan orang-orang di sekitar kalian, semuanya pasti memiliki kisah di masa lalu. Begitu pun dengan daerah tempat tinggal kalian. Nah, cerita mengenai berbagai hal yang benar-benar terjadi di masa lalu inilah yang disebut dengan sejarah.

Tahukah kalian, bahwa salah satu faktor perkembangan daerah kalian adalah karena adanya pengaruh dari perkembangan kerajaan-kerajaan di zaman dahulu? Lalu, tahukah kalian bahwa bangsa Indonesia baru mengenal aksara setelah berkembangnya sistem pemerintahan kerajaan? Jauh sebelum menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), wilayah Indonesia merupakan bagian-bagian dari banyak kerajaan. Kerajaan-kerajaan ini juga yang turut membantu berkembangnya Indonesia menjadi sebuah bangsa. Yuk, kita cari tahu bersama mengenai kerajaan-kerajaan ini. 

Kerajaan-Kerajaan di Nusantara Kerajaan-kerajaan yang pernah berkembang di Nusantara, dipengaruhi oleh tiga corak budaya, yakni Hindu, Buddha, dan Islam. 

Kerajaan Bercorak Hindu-Buddha Dari berbagai peninggalan yang ada, diketahui bahwa Hindu Buddha masuk ke Indonesia karena dibawa oleh para Pendeta Brahmana dan pedagang India. Setelah itu, bermunculan kerajaankerajaan Islam di Indonesia. 

Kerajaan Bercorak Islam Agama Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat. Waktu itu, kekuatan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya sudah mulai melemah. Kerajaan-kerajaan yang berada di bawah kekuasaan mereka mulai melepaskan diri dan raja-rajanya memeluk agama Islam. Setelah itu, bermunculan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.




BAHASA INDONESIA

Materi Pengecekan Keaslian 
Uang Materi bab lima juga menginformasikan terkait infografik mengecek keaslian uang dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang. 

Pertama, melihat warna uang yang terlihat terang dan jelas, baik pada bagian depan maupun bagian belakang. Uang kertas mengandung benang pengaman seperti dianyam pada uang pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, Rp20 ribu. 
Khusus untuk pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu akan berubah warnanya jika dilihat dari sudut pandang tertentu. 

Kedua, mengecek keaslian uang dengan cara diraba. Uang kertas memiliki permukaan yang kasar apabila diraba. Permukaan yang kasar ini dapat dirasakan pada berbagai pecahan uang kertas. 

Ketika, pengecekan keaslian uang dengan cara diterawang. Uang kertas memiliki tanda air (watermark) berupa gambar pahlawan dan ornamen pada pecahan tertentu. Tanda airnya berupa gambar pahlawan dan ornamen pada pecahan tertentu. 

Penulisan angka dan nilai uang di Indonesia disusun dengan menyingkat Rupiah menjadi Rp dan penulisan angkanya ditempatkan tepat setelah Rp. Berikut penulisan angka dan nilai uang yang benar: Penulisan nilai uang dengan angka = Rp1.000.000. 
Penulisan nilai uang dengan huruf = satu juta rupiah.

Dalam buku materi Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Tema 5 kurikulum merdeka terbitan Kemdikbud hlm. 118-119 terdapat kolom bahas bahasa tersebut.

Indonesia memiliki mata uang negara yang pastinya kamu juga sudah enggak asing lagi, yaitu Rupiah yang dilambangkan dengan (Rp).

Rupiah (Rp) akan dituliskan di bagian depan angka yang dinyatakan sebagai nilai uang.

Ada beberapa aturan sederhana untuk penulisan angka dalam paragraf, misalnya bilangan yang dituliskan di bagian awal kalimat harus berupa huruf, ya, Kids.

Contohnya:

Lima buah keranjang buah sudah dipersiapkan, bukannya 5 buah keranjang buah sudah dipersiapkan.

Selanjutnya kamu diminta menulis dan menyalin tabel di buku catatanmu tentang cara membaca bilangan dan angka pada nominal uang yang tertera di daftar berikut ini.

Yuk, kerjakan sama-sama tugas menulisnya bersama GridKids berikut ini.

Menulis nominal angka dan huruf dalam nominal uang hlm. 119

AngkaTerbilang nominalnya
Contoh: Rp 39.400,00Tiga puluh sembilan ribu empat ratus rupiah
Rp 5.000,00Lima ribu rupiah
Rp 14.300,00Empat belas ribu tiga ratus rupiah
Rp 83.750,00Delapan puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh rupiah
Rp 111.000,00Seratus sebelas ribu rupiah
Rp 327.050,00Tiga ratus dua puluh tujuh ribu lima puluh rupiah
Rp 6.550,00Enam ribu lima ratus lima puluh rupiah
Rp 18.600,00Delapan belas ribu enam ratus rupiah
Rp 21.350,00Dua puluh satu ribu tiga ratus lima puluh rupiah
Rp 52.299,00Lima puluh dua ribu dua ratus sembilan puluh sembilan rupiah
Rp 499.999,00

Empat ratus sembilan puluh ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah

Pertanyaan:
Apa nama mata uang negara Indonesia dan apakah lambangnya?

P5


Kegiatan  Pembelajaran    :   P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)

Tujuan Pembelajaran :

- Peserta didik dapat  mengenal istilah P5

- Peserta didik dapat mengidentifikasi dimensi P5

- Peserta didik mengenal istilah wirausaha dancontoh-contohnys

- peserta didik mengetahui cara berdagang yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW

-Peserta didik berwawancara dengan para usahawan sekolah

Dimensi

Elemen

Subelemen

Capaian pada fase B

Beriman dan bertaqwa Kepada Allah SWT

Berempati kepada orang lain

Terbiasa memberikan apresiasi di lingkungan sekolah dan masyarakat

 

 

 

Kreatif

Menghasilkan gagasan yang orisinal

Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk
membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif
untuk mengapresiasikan pikiran dan/atau
perasaannya

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan

Berupaya mencari solusi alternatif saat pendekatan
yang diambil tidak berhasil berdasarkan identifikasi
terhadap situasi

               

Mandiri

Regulasi diri

Menunjukkan inisiatif dan
bekerja secara mandiri

Memahami arti penting bekerja secara mandiri serta
inisiatif untuk melakukannya dalam menunjang
pembelajaran dan pengembangan dirinya




 




Membuat kolase dari kain 
Seni kolase termasuk salah satu karya seni rupa yang dibuat dengan teknik tempel. Kolase berasal dari bahasa Perancis coller yang artinya mengelem. Dalam buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa (2020) oleh Sofyan Salam dan teman-teman, seni kolase adalah jenis karya seni rupa yang dibuat dengan menempel potongan, pecahan, atau kepingan material yang dimanfaatkan sebagai bagian dari bentuk yang digambarkan. Kepingan material yang dimaksud dapat berupa, kertas, kaca, tegel, kerang, kulit kayu, dedaunan, dan lainnya. Potongan, pecahan, atau kepingan tidak hanya diperlukan sebagai bahan pewarna seperti pada mosaik, tetapi juga sebagai bagian dari bentuk yang ingin ditampilkan dengan ukuran yang tidak perlu sama untuk setiap bagian.

ada kolase, potongan, pecahan, atau kepingan material yang juga biasanya dari benda bekas dapat langsung ditempelkan menjadi bagian dari obyek yang akan digambarkan. Umumnya kolase menggunakan potongan kertas, namun bahan lainnya juga bisa dimanfaatkan, seperti halaman majalah, halaman koran, pita, potongan kain, dan foto. Kolase juga bisa menjadi salah satu alternatif untuk mendaur ulang barang-barang bekas pakai yang berasal dari rumah untuk membuat karya seni rupa.




Membuat kolase dari kain bisa memanfaatkan kain-kain perca yang sudah tidak digunakan atau baju sendiri yang sudah tua dan tidak pernah dipakai. 
Siapkan hal-hal berikut: 
Kain perca Jarum dan benang (untuk membuat bentuk kain lebih rapi) 
Kain atau karton tebal untuk media tempel Lem
Cara membuat: 
Gambarlah sketsa gambar di atas karton tebal 
Guntinglah kain sesuai dengan bentuk sketsa gambar. 
Minta bantuan orangtua untuk menjahit pola agar sesuai dan rapi. 
Susunlah bentuk-bentuk kain tersebut di atas karton dengan komposisi yang menarik Berilah sedikit lem pada bagian bawah setiap bentuk, 
lalu ditempel!
Contoh kolase kain perca





Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan diberikan kemudahan dalam memperoleh ilmu 


Kesimpulan kegiatan hari ini: Alhamdulillah kegiatan belajar di kelas hari ini berjalan dengan baik dan lancar. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan outing class dengan antusias. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisi Kisi STS kelas 4B. Senin, 10 Maret 2025

  MATERI KISI-KISI SOAL STS    Hari/Tanggal                        : Senin, 10 Maret  2025 Muatan  Pembelajaran      :   1. Matematika      ...